Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mengentas Indonesia Emas

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
27/6/2023 05:00
Mengentas Indonesia Emas
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DENGAN penuh semangat Presiden Joko Widodo meluncurkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) periode 2025 hingga 2045. Peta jalan (road map) ini akan menjadi pedoman dan haluan pemerintah untuk menuju Indonesia Emas 2045, negara Nusantara berdaulat, maju dan berkelanjutan. "Saya ingin berbagi visi, berbagi mimpi besar, berbagi cita-cita besar bangsa ini. Tadi dalam perjalanan saya dari istana ke tempat ini, saya membayangkan akan jadi apa Indonesia ini pada 100 tahun kemerdekaannya, yaitu pada 2045, " kata Jokowi.

Peluncuran RPJPN 2025-2045 berlangsung di Djakarta Theater, Kamis (15/6). Acara ini dihadiri pula oleh sejumlah menteri, kepala daerah, dan generasi milenial berprestasi yang hadir secara daring. Dalam acara tersebut, Presiden ke-7 RI ini menekankan bahwa pedoman itu, RPJPN, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju yang kuat di bidang transisi energi, infrastruktur hijau, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

RPJPN 2025-2045 ialah peta jalan untuk membangun Indonesia dengan memanfaatkan bonus demografi. Jokowi menyampaikan, pada 2030, Indonesia akan mencapai puncak demografi. Sebanyak 68,3% penduduk Indonesia pada usia produktif. Kondisi ini hanya satu kali terjadi dalam peradaban sebuah negara.

Menurutnya, Indonesia diprediksi mencapai pendapatan per kapita US$23 ribu hingga US$30.300. Untuk itu, menurut Presiden, dibutuhkan rencana, visi, dan strategi taktis untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Jokowi menegaskan tiga fokus utama untuk mencapai Indonesia Emas. Pertama, stabilitas negara harus terjaga. Kedua, hilirisasi industri serta pembangunan IKN harus tetap berjalan. Ketiga, pemerintah harus meningkatkan kemampuan SDM yang mampu bersaing secara nasional dan global.

Waktu untuk mencapai Indonesia Emas tidak lama lagi, sekitar 20 tahun lagi. Karena itu, tanpa usaha keras untuk mewajudkannya akan sia-sia. Indonesia Emas hanya akan menjadi angan-angan alias indah di atas kertas. Hal ini terkait kita menyiapkan generasi Z dan milenial untuk menghadapi masa depan yang tak mudah, penuh tantangan.

Era kini disebut pula VUCA, yakni volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity. Artinya, perkembangan dunia yang terus berubah dan bergejolak, tanpa kepastian, rumit, dan membingungkan. Istilah ini sebenarnya sudah lama diciptakan oleh pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan dari Amerika bernama Warren Bennis dan Burt Nanus pada 1987. Namun, istilah itu masih relevan untuk menggambarkan karakter dunia yang terus berubah dengan gelombang perubahan yang terkadang sulit diprediksi.

Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030, yakni masa yang penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar jika dibanding dengan usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia saat ini sebanyak 275,77 juta jiwa, yang menurut usianya, 69,25% penduduk Indonesia berada di jenjang usia 15-64 tahun dan sebanyak 24% penduduk berusia 0-14 tahun.

Melimpahnya sumber daya manusia di masa yang akan datang bisa mendatangkan dua hal, yakni berkah atau musibah. Menjadi berkah apabila mereka memiliki kompetensi, skill (hard skill dan soft skill) yang dibutuhkan. Selain itu, ketersediaan lapangan kerja untuk mereka. Sebaliknya, SDM yang melimpah akan menjadi musibah bila SDM tersebut tidak mampu menjawab kebutuhan zaman.

Generasi muda produktif, inovatif, dan mampu berpikir kritis (critical thingking) dalam puncak demografi ialah tangga menuju Indonesia Emas 2045. Namun demikian, selain menyiapkan SDM yang mumpuni, kebijakan pemerintah jangan meningggalkan wasiat founding fathers Bung Karno yang dikenal dengan Trisakti, yakni berdikari bidang ekonomi, berdaulat (merdeka) bidang politik, dan berkepribadian bidang kebudayaan.

Berdikari alias berdiri di atas kaki sendiri dalam bidang ekonomi ialah menghentikan ketergantungan kepada negara lain. Kini, Indonesia masih mengimpor sekitar 15 komoditas, seperti beras, gula, kedelai, garam, dan sebagainya. Padahal, Indonesia ialah tanah yang subur, seperti lagu ‘tongkat kayu dan batu jadi tanaman’. Selain itu, kebijakan pemerintah juga harus memiliki keberpihakan kepada produk dalam negeri dan UMKM.

Hingga saat ini, negeri ini masih dibanjiri oleh produk baju bekas. Meski dianggap ilegal impor pakaian bekas tersebut, faktanya kegiatan ilegal itu masih tetap berlangsung. Data BPS mencatat, impor pakaian bekas Indonesia mencapai 26,22 ton dengan nilai US$272.146 pada 2022. Jumlah tersebut meningkat 230,40% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebanyak 7,94 ton dengan nilai US$44.136.

Ekonom India yang juga peraih Nobel ekonomi pada 1998, Amartya Sen, mengatakan, “Poverty is not just a lack of money, it is not having the capability to realize one’s full potential as a human being.” Menurut Sen, kemiskinan bukanlah soal tingkat pendapatan yang rendah, tetapi harus dilihat sebagai ketiadaan akses untuk memenuhi potensi seutuhnya sebagai manusia, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Tabik!



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.