Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MUDIK memang tradisi. Karena itu, dalam mazhab ekonomi modern, kiranya tradisi puluhan tahun tersebut tidak dianggap sebagai 'nomenklatur' penggerak penting ekonomi. Rumus ekonomi modern awalnya tidak terlalu melihat mudik sebagai 'alat' penghela.
Tapi, kenyataannya sebaliknya. Mudik kian efektif menjadi mesin penggerak ekonomi, baik dari sudut pandang daya ungkit pertumbuhan maupun pendorong pemerataan. Apalagi, jumlah pemudik yang terus bertambah, bahkan kini diprediksi melampaui 100 juta orang.
Survei Kementerian Perhubungan memperkirakan 123,8 juta orang akan melakukan aktivitas pergerakan selama Lebaran 2023 ini. Jumlah itu meningkat 14,2% jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang. Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah di Republik ini, jumlah pemudik dan pergerakan masyarakat selama Lebaran nyaris mencapai separuh dari total jumlah penduduk.
Maka, tidak bisa dimungkiri lagi bahwa mudik dan Lebaran telah menjadi instrumen amat penting bagi penggerak ekonomi. Mudik bukan lagi sekadar katarsis sosial atau perekat kohesi sosial, melainkan sudah menjelma menjadi salah satu pemacu dan sumber daya ungkit krusial bagi perekonomian kita.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pernah menghitung secara kasar berapa uang yang 'bergerak' selama mudik. Pada 2022, misalnya, dengan jumlah pemudik sekitar 80 juta orang, dengan asumsi rata-rata per orang membelanjakan Rp2 juta, terjadi perputaran uang sekitar Rp160 triliun. Di 2023 ini, dengan jumlah pemudik yang diprediksi mencapai 123,8 juta orang, dengan asumsi yang sama rata-rata per orang membelanjakan Rp2 juta, akan terjadi perputaran uang sekitar Rp246 triliun secara agregat.
Bila mengacu pada data produk domestik bruto (PDB) kita di 2022 yang sebesar Rp19,5 ribu triliun, berarti perputaran uang selama Lebaran ini setara dengan 1% PDB. Amat fantastis, bukan? Bila ditambah dengan fenomena hidden economy (istilah M Chatib Basri untuk transaksi ekonomi yang tidak tercatat), jumlahnya boleh jadi lebih dari itu.
Itu baru dari ihwal perputaran uang yang terkait dengan sisi pertumbuhan. Adapun dari sisi pemerataan, tradisi mudik jelas jadi motor penggerak yang dahsyat. Istilah mudik berasal dari akar kata udik, yang punya makna hal ihwal perdesaan. Mudik berarti pulang ke desa. Bukan hanya orang yang pulang ke desa atau ke kampung halaman, tapi juga rupiah.
Lalu, berapa jumlah rupiah yang akan dibawa pemudik yang diperkirakan 123,8 juta orang dari kota ke desa? Bila setiap pemudik membawa pulang rupiah paling sedikit Rp500 ribu hingga Rp1 juta, sudah bisa dihitung uang yang akan beredar di desa ialah Rp60 triliun hingga Rp123 triliun. Angka itu setara, bahkan bisa melampaui anggaran Dana Desa di APBN 2023 yang mencapai Rp70 triliun.
Jelas, bukan jumlah yang sedikit untuk menggerakkan sektor riil di desa-desa. Dengan demikian, terdistribusinya dana ke desa-desa sebagai salah satu sumber pembangunan yang dibawa peserta mudik ke kampung halaman masing-masing akan tercipta. Itu jelas gerakan pemerataan ekonomi yang dahsyat. Uang yang selama ini berkumpul di titik-titik tertentu di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi bisa terdistribusi secara lebih merata.
Manfaat lain dari tradisi mudik secara massal ialah pemerintah pusat dan daerah berlomba-lomba memperbaiki infrastruktur dalam menyediakan sarana jalan, jembatan, dan jalan tol yang layak bagi pengguna transportasi darat untuk mereka lalui agar terhindar dari macet berkepanjangan. Ini berarti, pemeliharaan infrastruktur terjaga, pengembangan infrastruktur berjalan.
Di sisi lain, buruh yang bekerja dari kegiatan di proyek infrastruktur menjelang Lebaran mendapatkan penghasilan dari lapangan kerja baru walaupun bersifat temporer. Sesaat, mereka pun bisa 'menyambung napas' dan keluar dari kemelut ekonomi menjelang Lebaran.
Kiranya, publik mengajari negara bagaimana mempercepat pertumbuhan, mendistribusikan pertumbuhan itu secara merata, dan memantik lapangan kerja. Negara mestinya berterima kasih kepada pemudik karena telah 'memfasilitasi' negara untuk menemukan solusi pemerataan ekonomi.
Bentuk terima kasihnya, ya, kelola negara ini secara baik, bersih, dan akuntabel. Jangan terjadi lagi banyak aliran dana mencurigakan di rekening pejabat terjadi. Contohlah pemudik, yang aliran dananya transparan dan akuntabel.
JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.
ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.
DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.
“APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.
SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.
WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.
SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta
SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran
Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.
HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.
ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu
TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya
DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.
BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.
Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).
INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved