Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Rungkad

Ahmad Punto Dewan Redaksi Media Group
06/4/2023 05:00
Rungkad
Ahmad Punto Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

RUNGKAD, kata itu begitu populer hari ini. Terlebih saat lagu yang memakai kata tersebut sebagai judul sangat viral di dunia maya. Banyak versi dari lagu berbahasa Jawa yang diciptakan musikus Vicky Prasetyo itu. Namun, yang paling meledak ialah Rungkad yang dinyanyikan Happy Asmara yang berkolaborasi dengan The Saxobrothers.

Sejak dirilis 14 Oktober 2022 di platform Youtube, sampai kemarin videonya sudah ditonton tidak kurang dari 46,4 juta viewer. Boleh jadi saat genap lima bulan pascarilis, sekitar pertengahan April 2023 nanti, penonton video musik itu sudah bisa menembus 50 juta viewer.

Akan tetapi, saya tidak akan membahas terlalu jauh lagunya. Saya terlalu awam untuk membincangkan musik. Pun tidak akan menggibah pencipta atau penyanyinya. Terlebih pada Ramadan sepatutnya kita meninggalkan kebiasaan bergosip, bergibah, dan kawan-kawannya.

Buat saya, yang menarik dari rungkad ialah arti katanya. Bukan arti kata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ya, karena ternyata tidak ada kosakata rungkad dalam KBBI. Rungkad rupanya diambil dari bahasa Sunda. Artinya tumbang, kacau, runtuh, porak-poranda, atau semacam itulah. Intinya tentang kehancuran.

Karena itu, tak mengherankan dalam lirik bagian refrain lagu Rungkad, kata itu diikuti kata entek-entekan (bahasa Jawa) yang artinya habis-habisan. Setelah hancur, habislah semua, kira-kira begitu.

'Rungkad... entek-entekan 

Kelangan koe sing paling tak sayang

Bondoku melayang tego tenan

Tangis-tangisan'

Dalam konteks isu pemberitaan saat ini, lagu yang sebetulnya bertema cinta-cintaan yang sengaja dibikin untuk membuat hati pendengarnya ambyar itu kiranya cocok pula untuk menggambarkan suasana hati para keluarga korban dukun palsu bernama Slamet Tohari di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yang mengaku bisa menggandakan uang.

Bagi korban, itulah mungkin arti sebenarnya dari rungkad, entek-entekan. Tak hanya uang yang dikuras si dukun, nyawa pun ikut diambil. Harapan sirna, harta melayang, nyawa pun lenyap.

Teranyar, sebanyak 12 jenazah korban ditemukan dikubur pada sebidang kebun di Desa Balun, Banjarnegara. Seluruh korban dibunuh dengan racun potasium dan obat penenang setelah mereka beberapa kali menagih Slamet untuk uang hasil penggandaan yang ia janjikan.

Uniknya, para korban diketahui berasal dari luar Banjarnegara. Begitu kuat rupanya jaringan Slamet sampai orang yang berasal dari Sukabumi pun bisa terbujuk rayu dan rela 'menanamkan' uang mereka untuk digandakan dengan metode supranatural. Betul-betul di luar nalar, tak masuk akal, tapi sungguh-sungguh terjadi.

Di zaman yang katanya modern, serbadigital, dan supercanggih, ternyata masih banyak orang yang percaya bahwa uang bisa digandakan melalui cara klenik atau supranatural. Di era kendaraan listrik dan otonom, rupanya masyarakat masih percaya seseorang bisa memiliki kekuatan menggandakan uang.

Memang tidak ada data pasti, tapi barangkali jumlah mereka yang percaya penggandaan uang dengan cara supranatural sama banyaknya dengan orang yang percaya bisa menggandakan uang melalui investasi bodong. Keduanya sesungguhnya sama, sama-sama penipuan yang berkedok menawarkan peningkatan uang dan harta secara instan tanpa kerja keras. Yang membedakan hanya platformnya. Satu klenik, satu lagi modern.

Dus, masih lakunya dua platform kejahatan penggandaan uang tersebut lagi-lagi memperlihatkan sebuah fakta tentang literasi keuangan di Indonesia yang masih rendah. Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan di Indonesia 49,68%.

Ada kenaikan tinggi ketimbang literasi keuangan pada 2019 yang 38,03%.

Namun, kalau melihat dalam tiga tahun terakhir masih marak penipuan investasi, bahkan penipuan dukun pengganda uang pun masih terjadi, boleh jadi angka tersebut tak mencerminkan realitas sesungguhnya.

Padahal, literasi keuangan atau pengetahuan mengelola keuangan secara cermat, baik, dan benar ialah modal penting bagi setiap orang untuk menciptakan kondisi keuangan yang stabil dan aman dalam jangka panjang. Sebuah riset bahkan menyebut orang yang level literasi keuangannya tinggi akan memiliki kualitas hidup yang juga tinggi.

Lalu bagaimana kalau literasi keuangan kita terus-terusan rendah dan pada saat yang sama edukasi dari otoritas juga minim? Ya, mungkin, lagi-lagi bakal muncul kasus yang bikin rungkad, entek-entekan.



Berita Lainnya
  • Kaya sebelum Tua

    01/8/2024 05:00

    JUDUL di atas ialah ungkapan harapan. Meski demikian, sejauh ini yang terjadi justru memperlihatkan tanda-tanda sebaliknya.

  • Kisah kian Resah Kelas Menengah

    31/7/2024 05:00

    ULISAN ini merupakan episode ke sekian yang membahas kelas menengah. Saya bilang ke sekian karena saya belum sempat menghitungnya kembali.

  • Tambang Berkemajuan

    30/7/2024 05:00

    DALAM Kongres Muhammadiyah di Yogyakarta pada 1922, pendiri persyarikatan KH Ahmad Dahlan menyampaikan pidato yang menggetarkan berjudul Tali Pengikat Hidup.

  • Pensiunan Agung

    29/7/2024 05:00

    “APALAH arti sebuah nama,” kata pujangga Inggris William Shakespeare. Akan tetapi, dalam sistem ketatanegaraan negeri ini, nama punya arti. Perubahan nama justru memantik kontroversi.

  • Resah Gongahwah

    27/7/2024 05:00

    SEJUMLAH teman, beberapa tahun lalu, mengidentifikasikan diri sebagai kelas menengah. Puncak kelas menengah, malah.

  • Jangan Panggil Dia Profesor

    26/7/2024 05:00

    WHAT'S in a name? Apalah arti sebuah nama? Begitu William Shakespeare bilang. Apalah arti sebuah gelar? Begitu kira-kira Fathul Wahid berujar.  

  • Antara Miskin dan Bahagia

    25/7/2024 05:00

    SEORANG perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tega membunuh temannya, sesama ibu rumah tangga, hanya gara-gara tak diberi pinjaman uang sebesar Rp1 juta

  • Horor Guru Honor

    24/7/2024 05:00

    SUATU kali, kolumnis beken Mahbub Djunaidi amat risau dengan banyaknya penghalusan bahasa yang tidak hanya digunakan para pejabat, tapi juga dipakai wartawan di sejumlah koran

  • Welcome Kamala Harris

    23/7/2024 05:00

    Perempuan pertama yang menjadi wapres dalam sejarah AS itu memiliki rekam jejak yang kinclong.

  • Lucu-Lucu Mobil Dinas

    22/7/2024 05:00

    HEBOH soal mobil dinas sudah menjadi tabiat lima tahunan KPU. Mobil dinas menjadi sorotan dan rebutan sejak KPU dibentuk pertama kali.

  • Ma’ Olle Salamet Tengka Salana

    20/7/2024 05:00

    ADA sebuah pantun unik berbahasa Madura yang menggambarkan persatuan. Disebut unik karena meskipun berbahasa Madura, pantun itu tidak ditemukan di 'Pulau Garam' itu

  • Menyoal Rencana Asuransi Mobil Motor

    19/7/2024 05:00

    TEMAN saya yang satu ini kembali uring-uringan. Ia kesal, marah, geram setelah membaca sebuah artikel lewat telepon pintarnya

  • Kamar Reyot Senator

    18/7/2024 05:00

    DEWAN Perwakilan Daerah (DPD), bersama otonomi daerah, sejatinya merupakan anak kandung reformasi. Keduanya amat krusial bagi upaya pemerataan pembangunan nasional.

  • Jiwa Besar

    17/7/2024 05:00

    BUNG Karno kerap menyebut bahwa kita ialah bangsa besar. Indonesia bangsa besar karena didirikan manusia-manusia berjiwa besar.

  • Kemerdekaan Hakim Eman

    16/7/2024 05:00

    Hakim Eman diketahui rajin menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

  • Dokter di Balik Harga Obat Mahal

    15/7/2024 05:00

    INDUSTRI farmasi tumbuh subur, tetapi harga obat selangit. Argumentasi usang terkait dengan harga yang mahal ialah 95% bahan baku obat masih impor.