Saudi Moderat Indonesia Konservatif

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
08/6/2021 05:00
Saudi Moderat Indonesia Konservatif
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SEORANG teman di grup aplikasi pertukaran pesan mengunggah foto Duta Besar RI untuk Norwegia, Todung Mulia Lubis, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar baru Arab Saudi untuk Norwegia Amal Yahya al-Moallimi.

Dalam unggahan itu terdapat narasi yang menyebutkan Amal perempuan bukan diplomat karier, melainkan aktivis progresif yang banyak berkecimpung di dunia akademis dan masyarakat sipil, khususnya yang berkaitan dengan isu perempuan. Amal tak mengenakan hijab, hanya mengenakan kerudung. Amal mengatakan ada perubahan luar biasa di Arab Saudi, yakni perempuan dan kaum minoritas dihargai dan mulai mendapatkan haknya.

Amal juga mengatakan Arab Saudi mengkaji ulang semua hadis yang jumlahnya ribuan. Dia mengatakan hadis harus dilihat secara kontekstual. Tentang khotbah di masjid, dia mengatakan di Arab Saudi ada semacam pelatihan untuk menjadi khatib. Arab Saudi tak membiarkan khotbah tanpa diatur.

Sebelumnya, Saudi kita kenal bukan hanya sebagai negara konservatif, melainkan juga ultrakonservatif. Namun, di bawah putra mahkota Mohammed Salman yang juga deputi perdana menteri, Saudi makin moderat. Penunjukan Amal yang perempuan dan tidak berhijab sebagai dubes menunjukkan moderasi itu. Amal tercatat perempuan kedua yang diangkat sebagai dubes oleh kerajaan Islam itu.

Sejak 2015, Saudi mengizinkan perempuan mendaftarkan diri sebagai anggota parlemen di pemilihan daerah. Pada 2017, Raja Salman mengeluarkan dekrit yang menyatakan perempuan diizinkan memiliki surat izin mengemudi. Pada 2018, kerajaan mengizinkan perempuan mendaftar menjadi tentara. Pada 2019, Saudi mengizinkan pertandingan gulat perempuan. Dekrit kerajaan mengizinkan perempuan bepergian ke luar negeri tanpa izin wali pria.

Kerajaan Saudi tidak lagi mengharuskan restoran memisahkan pintu masuk laki-laki dan perempuan. Pasangan wisatawan asing diperbolehkan menyewa kamar hotel di Arab Saudi tanpa harus memperlihatkan bukti mereka sudah menikah. Perempuan juga diperbolehkan tinggal sendirian di hotel.

Pemerintah Arab Saudi membatasi penggunaan pengeras suara di masjid. Aturan ini dibuat setelah adanya komplain masyarakat terhadap kebisingan yang ditimbulkan pengeras suara di masjid.

Di Indonesia di era Reformasi, masyarakat justru memperlihatkan wajah kian konservatif. Dalam urusan wisata, misalnya, serupa remaja di masa pubertas, kita sedang semangat-semangatnya mengembangkan wisata halal.

Dalam perkara berpakaian, ada sekolah di Padang yang mewajibkan tidak hanya siswi muslim, tetapi juga siswi nonmuslim memakai jilbab. Pemerintah menerbitkan surat keputusan bersama tiga menteri yang mengatur sekolah tidak boleh mewajibkan atau melarang siswi memakai seragam dengan simbol agama tertentu. Namun, atas gugatan kalangan ‘konservatif’, Mahkamah Agung membatalkan SKB tiga menteri tersebut.

Saking konservatifnya, beredar di media sosial pengharaman perempuan memakai ransel. Alasannya perempuan bertas ransel memperlihatkan bahunya. Kenapa rupanya kalau perempuan terlihat bahunya? Apakah bisa membuat lelaki bernafsu manakala melihat bahu perempuan? Yang bernafsu laki-laki, mengapa perempuan yang dipersalahkan? Inikah yang namanya beragama meribetkan bukan memudahkan?

Di Indonesia, Kementerian Agama pernah mewacanakan sertifikasi buat penceramah. Gagasan ini kontan ditolak dengan berbagai dalih.

Meiliana ‘komplain’ tentang suara bising yang ditimbulkan pengeras suara di masjid di dekat rumahnya di Tanjung Balai, Sumatra Utara. Warga muslim marah dengan komplain itu dan merusak rumah ibadah agama lain. Meiliana malah dihukum penjara atas tuduhan penistaan agama.

Merebaknya konservativisme agama di era Reformasi disebut conservative turn oleh Martin van Bruinessen. Dunia serupa terbalik manakala kita menyaksikan Arab Saudi makin moderat, sedangkan Indonesia relatif makin konservatif. Di sinilah pentingnya diskursus dan praksis moderasi beragama. Kita menginginkan Indonesia kembali ke jalan moderat. Pun kita menginginkan Arab Saudi terus menempuh jalan moderat.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima