The Death of Book(seller)

Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group
28/5/2021 05:00
The Death of Book(seller)
Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group(MI/EBET)

KOTA Bangalore meratapi tutupnya toko buku Premiere yang berusia 38 tahun. Kota di India itu lebih meratapi lagi berpulangnya pemiliknya, T Shorvotham Shanbhag, dalam usia 84 tahun. Majalah The Economist edisi 15-21 Mei menurunkan laporan tentang kepergiannya di rubrik obituarium.

Toko buku Premiere mengoleksi 500 ribu buku. Shanbhag menjual buku dengan diskon sampai 60%. Dia menyediakan pojok bermain dan membiarkan orangtua menitipkan anak-anak mereka di sana.

Shanbhag membiarkan pengunjung membaca buku berjam-jam tanpa membelinya. Dia kadang memin­jamkan buku kepada mahasiswa yang berkunjung ke toko bukunya, tapi tak punya duit untuk membeli. Pun dia sering kali mendistribusikan buku-bukunya kepada perpustakaan. Shanbhag lebih memosisikan dirinya sebagai pustakawan bersahabat daripada sebagai pebisnis buku.

Di Indonesia, sejak 1 April toko buku Kinokuniya di Plaza Senayan Jakarta berhenti beroperasi. Saya sering kali bertandang ke Kinokukiya Plaza Senayan membeli buku-buku berbahasa Inggris. Sedih juga saya menyaksikan Kinokuniya tutup. ‘Sedih, Kinokuniya akan Tersisa Satu Gerai’, tulis Mediaindonesia.com menjelang Kinokuniya Plaza Senayan tutup.

Kini gerai Kinokuniya di Indonesia hanya tersisa di Mal Grand Indonesia. Kinokuniya yang pertama kali dibuka di Shinjuku, Tokyo, Jepang, pada 1927 itu masuk ke Indonesia pada 1990 dengan membuka gerai Plaza Indonesia. Gerai di Plaza Senayan dibuka sejak 1998.

Pandemi covid-19 diduga menjadi penyebab tutupnya Kinokuniya Plaza Senayan. Bila itu benar, ini sungguh anomali. Di Amerika selama pandemi, penjualan buku melonjak drastis. Di Prancis saat lockdown dibuka, pembelian buku meningkat 230% karena semua perpustakaan masih ditutup.

Di Indonesia, di satu sisi, penggunaan teknologi digital selama pandemi kiranya meningkatkan penjualan buku secara daring. Menurut catatan Ikatan Penerbit Indonesia, 40,8% penerbit telah memproduksi buku digital dan 74,5% menjual buku secara daring.

Namun, di sisi lain, teknologi digital meningkatkan pembajakan buku. Media sosial memperparah pembajakan buku. Isu pembajakan buku melalui media sosial mengemuka setelah pengarang Tere Liye meng­ungkapkan kemarahan atasnya.

Pada 2019, Ikapi menerima laporan tentang pelanggaran hak cipta dari 11 penerbit. Nilai potensi kerugian hanya dari 11 penerbit saja akibat pelanggaran hak cipta mencapai angka Rp116,05 miliar.

Pembajakan yang marak di era pandemi menambah besar kerugian. Buku-buku bajakan kini juga dijual melalui marketplace. Pertumbuhan pasar daring yang semestinya menjadi berkah bagi industri buku justru menyuburkan pembajakan buku. Berdasarkan riset Ikapi, sebanyak 54,2% penerbit menemukan buku bajakan dari karya mereka dijual melalui pemasaran daring pada masa pandemi covid-19.

Para pembajak kiranya kian leluasa memasarkan buku-buku bajakan melalui pemasaran daring. Para pembajak bisa lebih leluasa menekan harga jual buku yang dipasarkan secara daring jika dibandingkan dengan yang dipasarkan secara konvensional. Pemasaran daring kiranya lebih bebas dari penggerebekan petugas jika dibandingkan dengan pemasaran konvensional.

Pemasaran daring menyediakan mekanisme pengaduan terhadap buku bajakan.
Namun, bila satu marketplace menghapus tayangan buku yang diadukan, buku-buku bajakan itu dengan mudah tampil kembali melalui akun-akun penjualan lain. 

Melalui saluran digital, pembajakan telah tumbuh dalam skala industri dengan stok mencapai ribuan eksemplar per judul. Pembajakan buku setara dengan pembunuhan kreativitas. Para pengarang enggan berkreasi menghasilkan buku-buku bermutu. Pembajakan buku pada gilirannya sebangun dengan pembunuhan pengarang.

Kita menanti keberpihakan negara kepada industri buku dengan antara lain menumpas pembajakan. Keberpihakan terhadap buku memperlihatkan peradaban yang menghargai kreativitas. Bila tidak, kita di Indonesia bukan cuma menangisi kematian toko buku dan/atau pemiliknya, melainkan juga kematian buku itu sendiri.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima