Hati Retno untuk Anak-Anak Palestina

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
24/5/2021 05:00
Hati Retno untuk Anak-Anak Palestina
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi, dalam sebuah kesempatan, menyampaikan pesan kepada kaum perempuan. Kata dia, meskipun profesionalisme menuntut kinerja logika, jangan sampai meninggalkan hati. "Logika bisa disatukan dengan hati. Jangan lupa, diplomasi is about heart. Hati tidak akan berbohong.”

Menyatukan logika dan hati menjadi kekuatan diplomasi Retno. Ia menyelaraskan kata dan tindak sehingga terpancar kasih dari hatinya. Tepatlah kata-kata puitis Kahlil Gibran, “Perempuan yang dianugerahi keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran nyata yang bisa kita pahami hanya dengan cinta, dan bisa kita sentuh hanya dengan kesucian.”

Dipahami hanya dengan cinta kasih. Kata filsuf Thomas Aquinas, kasih menggerakkan seseorang dari kedalaman dirinya untuk terarah kepada sesama; kasih mendorong orang untuk melakukan yang baik bagi sesama.

Kasih dari kedalaman dirinya itulah yang mendorong Retno untuk menyuarakan pembelaan atas anak-anak Palestina saat berpidato dalam pertemuan Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, Kamis (20/5). Ia berbicara dengan hati terkait dengan nasib anak-anak, pakai logika tatkala menolak penjajahan Israel atas Palestina.

Dalam pernyataan pembukaan, Retno menyampaikan bahwa kehadirannya ke Markas Besar PBB adalah... demi kemanusiaan, demi keadilan masyarakat Palestina… dan untuk menyerukan penghentian kekerasan dan gencatan senjata, demi menyelamatkan nyawa mereka yang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak.

“Saya yakin bahwa kita semua tersentuh ketika melihat gambar-gambar bayi berusia dua bulan yang terluka dan dikeluarkan dari reruntuhan di saat keluarganya terbaring tanpa nyawa,” katanya.

Retno mengedepankan tragedi anak-anak dalam konflik yang disebutnya asimetris, antara Israel, negara penjajah dan penindas, dan bangsa Palestina, yang diduduki, yang terus menerus ditindas.

Kewajiban dunia ialah melindungi anak-anak. Jangan biarkan keceriaan dan nyawa mereka dicaplok mesin perang. “Anakmu bukan milikmu” menurut puisi Kahlil Gibran, “Mereka sekadar lahir melaluimu, tetapi bukan berasal darimu.”

Isu anak-anak Palestina yang diangkat Retno dalam forum PBB itu mengonfirmasi perhatian yang besar dari Indonesia atas martabat anak-anak. Mestinya anak diberi perhatian istimewa dengan perasaan yang mendalam akan keluhuran pribadinya.

Martabat anak-anak secara khusus diangkat Paus Yohanes Paulus II dalam Sidang Umum PBB pada 2 Oktober 1979. Dalam diri anak-anak ditemukan musim semikehidupan, antisipasi sejarah masa depan tanah air setiap negara di dunia ini.

“Kepedulian terhadap anak, juga sebelum ia lahir, sejak saat pertama ia dikandung, kemudian selama masa kanak-kanak dan keremajaannya, merupakan batu ujian utama dan fundamental bagi hubungan antarmanusia,” kata Yohanes Paulus II.

Serangan Israel ke Palestina, lebih tepatnya disebut pembantaian, ialah ujian utama dan fundamental bagi hubungan antarmanusia. Setiap manusia yang punya hati dan kasih, tanpa memandang asal-usul, pasti mengutuk kebiadaban Israel.

Kasih itu pula yang menggerakkan sejumlah perempuan Israel melakukan protes di luar tembok Kota Tua Jerusalem, pada Rabu (19/5). Mereka menyerukan upaya hidup berdampingan secara damai bagi orang Yahudi dan Arab.

Benar bahwa Israel dan Palestina sudah melakukan gencatan senjata sejak 20 Mei. Paus Fransiskus memuji gencatan senjata dan mengimbau seluruh gereja Katolik memanjatkan doa untuk perdamaian. "Saya berdoa untuk jalan dialog dan perdamaian."

Gencatan senjata harus dilihat sebagai jalan untuk segera menyelesaikan masalah intinya, yaitu penjajahan Israel atas Palestina. Karena itulah, Retno mengajak masyarakat internasional fokus pada masalah pokoknya, yaitu penjajahan.

Jalan menuju Palestina merdeka sudah dirintis. Dari 193 negara anggota PBB, per 31 Juli 2019, 138 (71,5%) telah mengakui negara Palestina. Palestina resmi disahkan sebagai non-member observer state PBB pada 29 November 2012. Tiga tahun kemudian, 30 September 2015, bendera Palestina secara resmi berkibar di Markas Besar PBB.

Negara Palestina harus terbentuk, selain karena penjajahan di atas muka bumi harus dihapus, juga untuk melindungi anak-anak sesuai Konvensi tentang Hak-Hak Anak yang disetujui PBB pada 20 November 1989. Hanya negara merdeka yang mengakui tiap-tiap anak mempunyai hak yang melekat atas kehidupannya. Hak anak itulah yang menjadi logika dan hati diplomasi Menlu Retno.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima