Mualaf

Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group
23/4/2021 05:00
Mualaf
Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group(MI/EBET)

MUALAF berasal dari bahasa Arab yang secara umum bermakna tunduk, pasrah, menerima.

Dalam pengertian umum itu, orang yang berpindah dari satu agama apa pun ke agama lain apa pun bisa disebut mualaf. Akan tetapi, mualaf kini kiranya menjadi istilah dalam Islam. Orang yang mengonversi agamanya ke Islam disebut mualaf.

Orang sebetulnya tidaklah perlu berpindah, apalagi berpindah-pindah, agama. Orang sesungguhnya tidak perlu menjadi mualaf. Aktivis Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla pernah mengatakan semua agama sama. Kalau semua agama sama, kata Ulil, untuk apa pindah agama.

Akan tetapi, orang bebas berpindah agama dan menjadi mualaf kalau dia menginginkannya. Berpindah ke agama lain hak privat, hak asasi manusia, yang dijamin konstitusi. Konstitusi kita menjamin kebebasan warga negara menganut agama dan keyakinan dan beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan itu.

Agama juga menjamin kebebasan manusia menganut suatu agama. Dalam Islam dikatakan tidak ada paksaan dalam beragama. Dikatakan pula, bukan perkara sulit bagi Tuhan untuk menjadikan semua manusia beriman kepada-Nya, tetapi Dia tidak melakukannya.

Sekelompok orang mengecam dan berniat memaksa perempuan Aceh bernama Cut Fitri yang berpindah ke Kristen untuk kembali ke Islam. Orang-orang tersebut jelas melanggar konstitusi dan ajaran agama mereka.

Cut Fitri tak pantas dikecam karena selain berpindah agama ialah hak, dia tidak menjelek-jelekkan agama terdahulunya. Yang perlu kita kecam mereka yang berpindah agama lantas menjelek-jelekkan agama terdahulunya.

Desak Made Darmawati, perempuan Bali yang berpindah agama dari Hindu ke Islam, dilaporkan ke polisi karena menjelek-jelekkan agama terdahulunya. Dia dalam ceramahnya mengatakan orang Hindu Bali dalam ibadahnya sering mengundang setan. Dia juga menyebut agama Hindu punya banyak Tuhan. Pun dia mengatakan Hindu agama akal budi, agama yang ‘diakal-akalin’.

Desak Made Darmawati meminta maaf, menyadari pernyataannya melukai penganut Hindu. Desak Made Darmawati mualaf khilaf. Namun, sampai kemarin, sejumlah organisasi keagamaan Hindu tidak mencabut laporan mereka atas Desak Made Darmawati ke polisi.

Banyak juga mualaf kalap. Disebut kalap karena dia berulang kali menjelek-jelekkan agama terdahulunya meski sudah dikecam an dilaporkan ke polisi.

Youtuber bernama Muhammad Kace contoh mualaf kalap. Dia diberitakan sebelumnya beragama Islam. Pada 2014 dia dibaptis masuk agama Kristen. Dia diberitakan memproduksi konten yang menjelekkan Islam, kitab kuning pegangan para santri, serta Nabi Muhammad. Pada 2019 dia dilaporkan ke polisi, tetapi tidak jera. Aliansi Ulama Surabaya, Aliansi Ulama Madura, dan Aliansi Ulama Tapal Kuda, kembali melaporkannya ke polisi pekan lalu.

Yahya Waloni kiranya termasuk mualaf kalap. Waloni yang mengaku dulunya pendeta dan kemudian masuk Islam menjadi ustaz berulang kali menjelek-jelekkan agama terdahulunya dalam banyak ceramahnya.

“Di Islam ini nggak ada indomisasi, islamisasi. Nggak ada. nggak ada itu, sori. Beda dengan sebelah sana. Program indomisasi, kristenisasi, pemurtadan, pendangkalan akidah, Allahu akbar!” kata Waloni dalam satu ceramahnya. Waloni bukan cuma membandingkan Islam dan Kristen, melainkan juga membagus-baguskan agamanya kini sekaligus menjelek-jelekkan agama terdahulunya.

“Orang-orang yang masuk Islam itu orang-orang hebat. Intelektualitas mereka di atas rata-rata,” kata Waloni pula. Waloni menghebat-hebatkan agamanya kini sembari merendahkan agama terdahulunya.

Orang-orang serupa Desak Made Darmawati, Muhammad Kace, Yahya Waloni kiranya mengidap sindrom galau. Mereka galau, tidak yakin, dengan kebenaran, kehebatan, kebaikan, agama yang mereka anut kini sehingga mereka harus menyalahkan, merendahkan, dan menjelekkan agama terdahulu mereka. Kebenaran, kehebatan, kebaikan agama mereka kini diperoleh karena mereka menyalahkan, merendahkan, dan menjelekkan agama terdahulu mereka.

Para nabi tidak pernah menjelek-jelekkan nabi-nabi sebelumnya beserta ajaran mereka. Yesus tidak menjelek-jelekkan Musa dan agama Yahudi. Muhammad tak pernah menjelek-jelekkan Yesus dan agama Kristen. Mereka yang menjelek-jelekkan agama terdahulu mengingkari ajaran nabi mereka, tidak meneladan nabi mereka.

Lebih baik Anda masuk angin daripada masuk agama lain, tetapi menjelek-jelekkan agama terdahulu Anda!



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima