Memonopoli Allah

Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group
09/4/2021 05:00
Memonopoli Allah
Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group(MI/EBET)

KEMENTERIAN Dalam Negeri Malaysia mengeluarkan dekrit kata Allah digunakan secara eksklusif oleh muslim. Islam memonopoli sebutan Allah. Itu karena mayoritas atau 60% penduduk Malaysia beragama Islam.

Itu artinya penganut agama lain terlarang menggunakan kata Allah. Umat beragama selain Islam dipersilakan menggunakan kata lain untuk merujuk Tuhan.

Pada 2009, koran Katolik di Malaysia, The Herald, menggugat Kementerian Dalam Negeri Malaysia ke pengadilan. Mereka menuntut orang Katolik berhak menggunakan sebutan Allah. Gugatan itu memunculkan serangan dan pembakaran sejumlah gereja. Pada 2013 pengadilan mengukuhkan larangan umat selain Islam menggunakan kata Allah.

Pada Maret 2021, Pengadilan Tinggi Malaysia membatalkan larangan penyebutan Allah oleh umat selain Islam setelah seorang perempuan Kristen menggugatnya. Pemerintah naik banding.

Ada dua kata kunci dalam kasus sebutan Allah di Malaysia itu, yakni mayoritas dan eksklusivitas. Mayoritas mengklaim Allah eksklusif milik mereka. Karena Allah ialah pusat kebenaran bagi umat beragama, mayoritas mengklaim kebenaran eksklusif milik mereka.

Allah pada dasarnya bahasa Arab yang merujuk sebutan Tuhan. Orang Arab, apa pun agamanya, termasuk mungkin yang tidak beragama, lazim mengatakan Allah ketika menyebut Tuhan. Dengan demikian, tidak boleh ada klaim Allah milik satu agama. Orang Arab, meski Allah ialah kata dalam bahasa mereka, tak boleh mengklaim sebutan Allah milik mereka semata.

Allah saja tidak bersikap eksklusif kepada manusia. Dia tidak menilai manusia dari agama, ras, etnik, gender, tetapi dari perbuatan mereka. Mengapa manusia mengklaim Allah eksklusif milik satu kelompok?

Mayoritas tidak selamanya benar. Mayoritas tidak selamanya boleh mengklaim paling benar. Serupa kata Sayyid al-Murtadha, seorang ulama Syiah, sedikitnya penganut suatu gagasan sama sekali tidak mengurangi keabsahannya, dan sebaliknya, sangat populernya suatu gagasan tidak membuktikan kebenarannya.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menggagas doa semua agama. Sejumlah kalangan menolak gagasan Gus Menteri. Salah satu argumennya, doa mesti dilafalkan secara Islam karena muslim mayoritas. Ini argumen mentang-mentang mayoritas. Tidak boleh atas nama mayoritas, mentang-mentang mayoritas, kita lantas sah memonopoli doa.

Presiden Jokowi senantiasa mengawali pidatonya dengan mengucapkan salam semua agama. Salam ialah doa bagi keselamatan kita semua. Sejumlah kalangan mempersoalkan salam semua agama yang diucapkan Presiden.

Presiden bergeming. Kini semua pejabat negara kiranya meniru Presiden mengucapkan salam semua agama ketika berpidato.

Eksklusivitas ialah akar intoleransi. Pemerintah dan kaum muslim Malaysia tidak menoleransi umat beragama selain Islam menggunakan kata Allah untuk merujuk Tuhan.

Eksklusivitas pada gilirannya memicu konfl ik. Eksklusivitas sebutan Allah di Malaysia memunculkan gugatan. Para pihak berkonflik dalam arena hukum di pengadilan.

Konfl ik karena eksklusivitas bahkan bisa berupa kekerasan. Penyerangan dan pembakaran gereja di Malaysia ialah konfl ik berupa kekerasan yang terjadi akibat eksklusivitas sebutan Allah hanya buat kaum muslim.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi menegaskan tidak boleh ada praktik-praktik keagamaan yang tertutup, yang eksklusif, yang tidak bisa menerima keberadaan kelompok-kelompok keagamaan lain. Ajaran-ajaran yang menyerukan eksklusivitas, kata Presiden, serupa dengan menyebarkan intoleransi.

Menurut Presiden Jokowi, eksklusivitas jelas harus dihindarkan karena pada akhirnya akan memunculkan perpecahan sesama dan antarumat beragama di Indonesia. “Praktik-praktik keagamaan yang eksklusif, yang tertutup, harus kita hindari karena sikap ini pasti akan memicu penolakan dan akan menimbulkan pertentangan,” ujar Jokowi saat membuka Munas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/4).



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima