Mimpi Besar Kilang Minyak

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
31/3/2021 05:00
Mimpi Besar Kilang Minyak
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI.Ebet)

NEGERI ini tentu bangga karena tinggal selangkah lagi punya kilang pengolahan minyak tercanggih di Asia, yakni Kilang Balongan milik Pertamina. Makin siap 'menepuk dada' jika pembangunan Kilang Tuban yang diproyeksikan sebagai salah satu tempat pengolahan minyak tercanggih di dunia bisa tuntas pada 2026 nanti.

Kita patut bangga karena sejak merdeka pada 1945, negeri yang pernah menjadi pengekspor minyak mentah terkemuka ini tak sanggup mengolah seratus persen minyak mentahnya sendiri. Kita selalu bergantung (ada yang menyebut sengaja menggantungkan diri) pada kilang milik negara lain untuk mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar.

Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, dan Kilang Tuban, Jawa Timur, bisa menjadi tonggak penting bagaimana negeri ini memiliki kesadaran baru akan kemajuan peradaban di bidang teknologi perminyakan. Kilang minyak Balongan yang mulai beroperasi pada 1994 mampu memproduksi bahan bakar minyak ramah lingkungan.

Kilang keenam dari tujuh kilang milik Pertamina itu mengolah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau menjadi premium, pertamax, pertamax plus, solar, pertamina dex, kerosin (minyak tanah), elpiji, hingga propilena. Produksi tersebut utamanya dipasok ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sekitarnya.

Selain itu, pada 2018, kilang tersebut sudah mampu memproduksi bahan bakar penerbangan, yakni avtur.

Terbaru, beberapa waktu lalu Kilang Balongan resmi memulai proyek peningkatan kapasitas produksi. Proyek tersebut dilakukan untuk meningkatkan produksi olahan minyak dari 125 ribu barel per hari menjadi 150 ribu barel.

Selain itu, peningkatan kapasitas tersebut ditargetkan mampu menghasilkan naptha untuk proses lanjut dari 5,29 ribu barel per hari menjadi 11,6 ribu barel per hari. Proyek peningkatan kapasitas itu diharapkan rampung pada Maret 2022.

Tak cukup dengan kemampuan Kilang Balongan, Pertamina pun merancang proyek sangat prestisius, yakni pembangunan Kilang Tuban. Pertamina siap membangun salah satu kilang tercanggih di dunia, yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari. Bahkan Pertamina harus mengeluarkan investasi sebesar US$16 miliar atau sekitar Rp225 triliun untuk megaproyek itu.

Kilang Tuban nantinya akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasolin dan diesel. Selain itu, Kilang Tuban akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4,25 juta ton per tahun.

Kilang itu disebut sebagai salah satu yang tercanggih di dunia karena seluruh BBM yang diproduksi di Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia, yakni Euro5, yang sangat ramah lingkungan. Rata-rata kilang minyak di dunia masih berstandar Euro4, malah banyak yang masih Euro3. Proyek itu menempati area seluas kurang lebih 900 hektare dan ditargetkan rampung pada 2026.

Ini salah satu proyek prestisius dan sangat strategis dalam membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Kilang Tuban akan memberikan tambahan pasokan untuk kebutuhan BBM, elpiji, dan petrokimia berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan kehadiran Kilang Tuban, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari kilang sendiri dan tidak perlu impor. Walhasil, uang negara bisa dihemat dan defisit APBN yang selalu jadi momok bisa kian ditekan.

Belum lagi pembangunan kilang tersebut juga akan menyerap 35% tingkat komponen dalam negeri, menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu saat konstruksi dan 2.500 saat operasi. Proyek tersebut juga akan menciptakan efek berantai lainnya, terutama di daerah sekitar lokasi di Tuban, termasuk peningkatan pendapatan negara dan daerah, baik dari pajak maupun penguatan devisa negara.

Namun, ada saja 'noda' yang mengganggu mimpi besar itu. Kebakaran dahsyat tiga tangki penampungan minyak di Kilang Balongan merupakan tamparan keras. Apalagi bila benar bahwa musababnya sambaran petir. Orang akan bepersepsi bahwa kita memang belum sanggup berada di level teknologi canggih. Orang beranggapan kita baru di tingkatan mimpi besar. Buktinya, masih kalah melawan petir.

Saya meyakini kita bisa 'menekuk' persepsi negatif itu. Saya hakulyakin Pertamina bisa mengatasi musibah itu lalu melanjutkan merealisasikan mimpi-mimpi besar kemandirian energi. Bukankah jejak itu telah terbukti di Kilang Balongan jauh sebelum terjadinya ledakan? Sekali lagi, saya yakin ada berkah di balik musibah.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima