Setangkai Palma saat Bom Meledak

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
29/3/2021 05:00
Setangkai Palma saat Bom Meledak
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

MAHATMA Gandhi, tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan India dengan cara damai, berkata, “Sekiranya semua orang Kristen hidup seperti yang diajarkan Kristus, maka dunia ini akan damai dan sejahtera.”

Penelitian I Made Arsa Wiguna tentang Universalitas Mahatma Gandhi menyebutkan bahwa Gandhi menerima pengaruh Injil, terutama khotbah di bukit. Hal itu justru membawa Gandhi kepada keyakinannya yang lebih dalam kepada Hindu.

Salah satu kutipan khotbah di bukit yang mengesankan ialah, “Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi.” Kiranya dunia ini akan damai dan sejahtera jika diselimuti kasih yang penuh lemah lembut.

Tantangan terberat bagi kita saat ini ialah mampu menjadi saksi kasih walaupun menjadi sasaran terorisme. Bom meledak saat umat Katolik merayakan Minggu Palma, kemarin. Minggu Palma ialah perayaan kasih dengan simbol memegang setangkai daun palma.

Aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan gerbang Gereja Katedral Makassar itu tidak boleh mengalahkan kasih. Kita sependapat dengan Presiden Joko Widodo yang menyebut aksi terorisme itu sebagai kejahatan kemanusiaan yang menyalahi ajaran agama.

Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. Sangatlah tepat pernyataan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas yang meminta agar kejadian itu tidak dikait-kaitkan dengan agama dan suku tertentu di Indonesia.

Paus Fransiskus sejak 2016 sudah mewanti-wanti untuk tidak mengindentifikasi agama tertentu dengan kekerasan dalam aksi-aksi terorisme sebab hampir semua agama memiliki kelompok fundamentalis. "Kami juga punya," ujar Paus merujuk pada agama Katolik yang dipimpinnya.

Berilah kepercayaan kepada kepolisian untuk mengusut dan mengungkap kasus bom bunuh diri di Makassar. Umat Katolik tetaplah tekun mempersiapkan diri menyambut Paskah untuk mengingat Dia yang telah merendahkan diri-Nya.

Apalagi, sejak 17 Februari sampai 2 April, umat Katolik masih menjalani puasa. Jalan kemiskinan dan penyangkalan diri disertai kasih kepada sesama manusia tetaplah menjadi arus utama.

Bom Makassar hendaknya dijadikan momentum untuk terus mendaraskan doa St Fransiskus, “Jadikanlah aku pembawa damai. Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.”

St Fransiskus memperlakukan segenap makhluk sebagai saudara dan saudari. Semangat persaudaraan universal itulah yang menjadi pijak dan spirit Ensiklik Fratelli Tutti dari Paus Fransiskus.

Menurut ensiklik itu, dunia dibayangi damai palsu karena hanya digerakkan oleh rasa takut: takut akan orang lain, akan budaya lain…. Jadi, meski dunia sudah terkoneksi oleh kemajuan digital, dan kota-kota dibangun megah, kegersangan batin terus dirasakan oleh para penghuninya. Dalam damai yang palsu ini, gerakan mafia yang meneror dan menjanjikan kenyamanan palsu bertumbuh cepat.

Karena itulah, semangat persaudaraan itu jangan dikalahkan oleh ledakan bom. Pada umumnya, teroris menjadikan bom sebagai pemicu kekalutan di tengah masyarakat. Ia menginginkan masyarakat saling menyalahkan. Jika kita takut, tujuan pengeboman itu dianggap sukses. Karena itu, katakan tolak takut.

Eloknya, aksi terorisme itu justru meneguhkan dan menguatkan semangat persaudaraan di antara sesama anak bangsa. Pesan pra-Paskah Paus Fransiskus bisa dijadikan pedoman.

Dalam pra-Paskah, kata Paus, semoga kita semakin peduli dengan mengucapkan kata-kata penghiburan, kekuatan, pelipur dan penyemangat, serta bukan kata-kata yang merendahkan, menyedihkan, amarah, atau menunjukkan cemoohan.

Pernyataan sikap dan imbauan Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia bisa dijadikan pegangan. Bahwa peristiwa bom bunuh diri tersebut tidak hanya menjadi keprihatinan umat Katolik semata, tetapi keprihatinan seluruh bangsa dan negara Indonesia.

Terus terang, masyarakat kian dewasa dan bijak menghadapi aksi terorisme. Di berbagai platform media sosial muncul imbauan dan saling mengingatkan untuk tidak menyebarkan foto-foto terkait bom bunuh diri. Di beberapa WAG, penyebar foto buru-buru menghapusnya.

Pada saat bom meledak di depan gerbang Gereja Katedral Makassar, umat masih memegang setangkai daun palma. Kiranya mereka terhindar dari tujuh dosa sosial Mahatma Gandhi yang salah satunya ialah peribadatan tanpa pengorbanan. Peribadatan mereka penuh pengorbanan.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima