Raffi Ahmad sang Influencer

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
22/1/2021 05:00
Raffi Ahmad  sang Influencer
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

“UDAH nggak jamannya anak muda apatis sama negara. Yuk! Saya #AkhirnyaMilihJokowi.”

Begitu kicauan selebritas Sherina Munaf di Twitter-nya yang diikuti 7,8 juta orang menjelang pencoblosan Pemilu Presiden 2014. Kicauan ini dikatakan sukses mengajak anak-anak muda memilih Jokowi sebagai presiden. Sukses Sherina ini kiranya membentuk pendapat kita selebritas ampuh menjadi influencer.

Seorang diplomat kedubes asing di Jakarta berkata kepada saya, menurut guru bahasa Indonesianya, influencer paling efektif mengajak orang mau divaksinasi ialah selebritas. “Menurut guru bahasa Indonesia saya, selebritas paling efektif mengajak orang bersedia divaksinasi,” katanya dengan bahasa Indonesia yang mulai fasih.

Berkampanye supaya orang mau divaksinasi menjadi penting karena tiga hal. Pertama, vaksinasi menjadi kunci dunia terbebas dari pandemi covid-19. Kedua, berdasarkan sejumlah survei, hampir separuh orang enggan divaksinasi. Ketiga, negara, sebagaimana dikatakan World Health Organisazion, tidak boleh mewajibkan atau memaksa orang divaksinasi.

Sebagian besar kita, seperti sang diplomat dan gurunya tadi serta pengalaman Sherina, kiranya beranggapan selebritaslah yang paling jitu memengaruhi orang mau divaksinasi. Ukurannya setidaknya dua. Pertama, secara kualitatif selebritas ialah idola. Perilaku mereka ditiru para penggemar mereka. Kedua, secara kuantitatif, mereka punya pengikut bejibun di media sosial.

Raffi Ahmad kiranya memenuhi dua ukuran itu. Perkawinan sampai kehidupan keluarganya dikomodifikasi dalam acara televisi karena dia idola. Pengikutnya di media sosial jutaan. Sejumlah produk menempatkan iklan di akun medsos Raffi.

Kiranya karena dua ukuran itu, pemerintah menjadikan Raffi bagian kelompok pertama penerima vaksinasi, 13 Januari lalu, bersama Presiden dan tokoh-tokoh lain di Istana Merdeka. Harapannya, Raffi bisa meyakinkan orang, minimal penggemar atau pengikutnya di media sosial yang jumlahnya jutaan itu, mau divaksinasi.

Celakanya, beredar foto-foto Raffi di satu pesta yang dikatakan tak menjaga protokol kesehatan. Terbentuk opini mentangmentang sudah divaksinasi, Raffi seenaknya tak menjaga protokol kesehatan. Padahal, meski sudah divaksinasi, orang diharuskan tetap menjaga protokol kesehatan. Apalagi, Raffi waktu itu baru satu kali divaksinasi dari dua kali vaksinasi yang mesti dijalaninya.

Istana memperingatkan Raffi . Sejumlah pihak melaporkannya kepada polisi. Orang menuntut polisi memperlakukan kasus Raffi serupa polisi memperlakukan kerumunan Rizieq Shihab. Raffi meminta maaf.

Polisi belakangan mengatakan Raffi telah menjaga protokol kesehatan. Jumlah yang hadir di pesta cuma belasan. Mereka mesti di-swab sebelum memasuki tempat pesta. Raffi mengatakan dia difoto sehabis makan saat tidak mengenakan masker.

Apa pun sudah telanjur terbentuk opini miring tentang Raffi di masyarakat. Opini yang telanjur terbentuk tak gampang dipatahkan oleh informasi yang coba meluruskannya. Raffi tanpa sengaja telah melakukan blunder. Bisa dikatakan dia gagal sebagai influencer, gagal memengaruhi masyarakat supaya mau divaksinasi.

Berbeda dengan Sherina yang sukses memengaruhi orang memilih Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014. Sherina sukses sebagai influencer di bidang politik, berbeda dengan Raffi yang gagal menjadi influencer di bidang kesehatan. Sherina melakukannya secara sukarela, berbeda dengan Raffi yang melakukannya secara ‘rekayasa’ karena diminta.

Kiranya selebritas tak selamanya pas diposisikan sebagai influencer di segala bidang. Selebritas, bila kita melihat kasus Raffi, bisa dikatakan tak terlampau pas dijadikan influencer di bidang kesehatan. Dengan melihat pengalaman Sherina, selebritas menjadi influencer semestinya secara sukarela.

Nanyang Technological University dan Lapor Covid-19 melakukan survei tentang tingkat kepercayaan sumber informasi terkait covid-19 di Jakarta. Hasilnya sumber informasi terkait covid-19 yang paling dipercaya ialah dokter atau pakar kesehatan, disusul tokoh agama, pejabat pemerintah, dan keluarga. Menurut survei itu, selebritas atau influencer diragukan sebagai sumber informasi terkait covid-19.

Survei tersebut membantu pemerintah memutuskan siapa yang layak divaksinasi bila vaksinasi itu juga bertujuan mengampanyekan bahwa vaksin aman supaya orang mau divaksinasi.

 

 

 

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima