Blusukan Risma Reaksi Anies

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
11/1/2021 05:00
Blusukan Risma Reaksi Anies
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

ANIES Baswedan masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 16 Oktober 2022. Akan tetapi, aroma persaingan menuju DKI-1 sudah tercium saat ini. Padahal, pilkada Jakarta masih lama, yaitu November 2024 jika Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada tidak diubah.

Pasal 201 UU Pilkada menyebutkan kepala daerah hasil Pilkada 2017 menjabat sampai 2022. A nies terpilih dalam Pilkada 2017. Dengan demikian, setelah Anies berakhir masa jabatannya tahun depan, diangkat penjabat gubernur sampai terpilihnya gubernur defi nitif pada 2024.

Konstruksi Pilkada serentak nasional 2024 kemungkinan diundur hingga 2027. Saat ini, DPR sedang menyiapkan revisi UU 10/2016. Salah satu poin revisi ialah pilkada dan pilpres/pileg tidak digelar pada tahun yang sama. Jika revisi itu disetujui, pilkada Jakarta tetap digelar pada 2022. Bocoran pilkada digelar pada 2022 itulah yang mengembuskan aroma persaingan di Jakarta.

Pesaing Anies ialah Tri Rismaharini yang dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial pada 23 Desember 2020. Risma sudah digadang-gadang menjadi calon gubernur Jakarta sejak 2019. Menanggapi pencalonan dirinya, pada Agustus 2019, Risma mengatakan, “Belum tahu, wong (pilkada Jakarta) masih lama kok.”

Pelantikan Risma sebagai Mensos ditafsirkan orang sebagai persiapan dirinya menjadi calon gubernur Jakarta. Ia disebut-sebut didatangkan ke Jakarta untuk mendekatkan dirinya dengan pemilih di Ibu Kota. Bahkan, kegiatan blusukan Risma untuk menemui gelandangan di Jakarta dianggap sebagai kampanye.

Risma blusukan pada 4 Januari. Pagi itu ia menyusuri jalur pedestrian di Jalan Thamrin persis di sisi kanan Plaza UOB, Jakarta Pusat. Ia mendapati tiga gelandangan yang disebut pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).

Seperti biasa, Risma menyapa dan berdialog dengan mereka, termasuk menanyakan asal kampung halaman, dan tidak kalah penting meminta kesediaan mereka mendapatkan pembinaan.

Dua di antara gelandangan itu ialah Kastubi dan Faisal yang bersedia menerima penanganan dari Kementerian Sosial. Kedua orang itu selanjutnya diantar ke kantor Kementerian Sosial untuk menikmati sarapan pagi. Foto sarapan dua orang itu menjadi trending di Twitter, Risma dituduh blusukan settingan atau sudah diatur untuk keperluan pencitraan.

Hingga 7 Januari, sudah 23 gelandangan berhasil dibujuk Risma untuk masuk Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi. Mereka akan diberikan keterampilan berwirausaha, seperti budi daya lele, keterampilan membuat pupuk kompos, budi daya tanaman hidroponik, dan keterampilan lainnya yang mampu memberikan nilai ekonomi.

Temuan gelandangan di jalan protokol itu membuat ketar-ketir Pemprov DKI Jakarta. Keberadaan gelandangan tidak sejalan dengan visi Anies Baswedan bahwa Jakarta kota maju, lestari, dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan semua. Apalagi, salah satu misi Anies ialah menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui terciptanya lapangan kerja.

Karena itulah, Anies meminta Dinas Sosial DKI Jakarta untuk memeriksa pengemis yang ditemukan Risma. “Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Rabu (6/1).

Ariza juga mengaku heran dengan keberadaan tunawisma yang ditemukan Risma. “Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin,” kata dia.

Sah-sah saja Anies bereaksi sebab pada saat Risma menemui gelandangan, Anies posting di media sosial sejumlah penghargaan yang diterimanya.

Andai pemimpin Jakarta sering blusukan, tidak hanya berada di belakang meja, mungkin dengan mudah menemui gelandangan. Pengemis yang ditemui Risma sangat nyata dan saat ini sudah ‘disekolahkan’ di balai karya.

Blusukan Risma perlu dilihat dari tugas pokoknya yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial. Kemensos mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Penanganan fakir miskin diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 sebagai turunan Pasal 34 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi: fakir miskin dan anak-anak yang telantar dipelihara oleh negara.

Dengan demikian, fakir miskin yang ditemui Risma di jantung Ibu Kota itu menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah. Ibu Mensos sudah menunaikan tugasnya, kapan giliran Pak Gubernur?

 

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima