Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SENI menyeimbangkan ‘injakan rem dan gas’ benar-benar dibutuhkan pengambil kebijakan saat ini. Di saat banyak orang berharap bisa menikmati akhir tahun yang ceria dengan berwisata, faktanya covid-19 menghadirkan ‘Desember kelabu’. Malah, sebagian menyebutnya ‘badai bulan Desember’.
Baik Desember Kelabu maupun Badai Bulan Desember memang sama-sama judul lagu masa lampau. Yang pertama karya A Riyanto, dipopulerkan Maharani Kahar, dirilis tahun ‘80-an. Yang kedua karya grup rock AKA, dirilis tahun ‘70-an. Namun, dua judul lagu jadul itu hadir nyata saat ini.
Sebagian orang sudah bersiap menikmati libur Natal dan Tahun Baru. Tiket pesawat, hotel, destinasi sudah ditentukan. Bahkan, sebagian mereka sudah mengepak baju dan dimasukkan koper. Tapi, pemerintah tiba-tiba memutuskan menginjak rem: libur panjang dipangkas, rapid antigen dan tes usap PCR diberlakukan, kerumunan pun dibatasi ketat.
Apa dasar? Tingkat penularan covid-19 masih sangat tinggi, rumah sakit mulai penuh, vaksin masih diuji, disiplin masyarakat untuk melakukan 3 M masih sedang. Selain itu, dampak libur panjang bagi geliat perekonomian tidak signifi kan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan libur panjang saat pandemi justru tidak memberikan perbaikan kepada indikator ekonomi atau tidak terjadi konsumsi, tapi justru menambah jumlah kasus covid-19.
Menurut Menkeu, pada kuartal IV-2020, jumlah hari kerja memang lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, karena konsumsi listrik di sektor bisnis dan manufaktur menurun, sehingga dampaknya ke sektor produksi juga menurun, sektor konsumsi pun tak beranjak naik. Di sisi lain, aktivitas ekonomi pada Oktober hingga awal Desember 2020 justru melemah kembali karena kasus covid-19 kembali naik.
Hal serupa disampaikan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Pariwisata (Asita). Data Asita memang menunjukkan ada kenaikan tingkat okupansi hotel di daerah-daerah destinasi wisata seperti Bogor, Bandung, Yogyakarta, termasuk Bali saat libur panjang. Naiknya di kisaran 40%-50%, atau sekitar 20% lebih tinggi daripada tingkat penghunian hotel secara nasional pada Agustus 2020.
Namun, kenaikan tingkat okupansi yang terjadi pada periode libur panjang sejak 28 Oktober-1 November 2020 tersebut hanya mampu menambah daya tahan sektor perhotelan untuk tetap beroperasi. Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menunjukkan sektor perhotelan menghadapi low season yang benar-benar dalam sejak Maret 2020 dengan tingkat okupansi anjlok hingga single digit. Jadi, kenaikan okupansi hotel pada masa libur panjang ini bersifat sementara dan akan disusul dengan penurunan yang diperkirakan sangat dalam ketika memasuki momen hari-hari biasa.
Kegiatan bisnis pariwisata tidak memberikan efek signifi kan bagi sektor perhotelan karena sejumlah hal. Pertama, banyak hotel belum mengaktifkan ballroom sebagai tempat kegiatan. Kedua, harga rata-rata kamar hotel dibanderol rendah. Harga rata-rata kamar hotel di daerah-daerah destinasi wisata saat ini 20% sampai 30% lebih rendah jika dibandingkan dengan masa normal.
Di tengah belum signifi kannya geliat perekonomian di saat libur panjang, kenaikan penyebaran covid-19 justru menjadi kenyataan. Data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan terjadi lonjakan kasus covid-19 yang signifi kan pada tiga kali libur panjang di 2020.
Pada saat libur Idul Fitri, 22-25 Mei 2020, terjadi kenaikan kasus setelah liburan, yakni pada 6 Juni sampai akhir Juni, dengan peningkatan kasus 70%-90% daripada sebelumnya (dari 600 per hari naik jadi 1.100 per hari). Pada libur panjang kedua, 20-23 Agustus 2020, terjadi kenaikan kasus covid-19 pada pekan pertama sampai dengan akhir September. Kasus kumulatif mingguan bertambah dari 13.000 menjadi 30.000, angka positivity rate juga naik 3,9%. Jeda waktu kenaikan sekitar 10-14 hari. Libur panjang ketiga, dari 28 Oktober sampai 1 November 2020, lonjakan kasus terlihat tiga pekan setelah liburan. Saat itu, angka positivity rate naik 1,3%.
Deretan data dan fakta di atas menjadi pembenar atas penambahan ‘tekanan injakan rem’ yang dilakukan saat ini. Saat rezeki nomplok bulan Desember yang diharapkan ternyata masih ‘kelabu’, di sisi lain yang datang justru ‘badai’, langkah menginjak rem patut didukung. Untuk jangka panjang, langkah tersebut bakal menghapus kelabu dan mengusir badai bulan Desember.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved