Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KARTHUM, ibu kota Sudan, pada 1967 menjadi lokasi Liga Arab mendeklarasikan ‘tiga tidak’ (three nos): tidak ada damai dengan Israel, tidak ada pengakuan,tidak ada negosiasi. Karthum menjadi simbol sejarah konflik Israel-Palestina.
Karthum melupakan deklarasi ‘tiga tidak’ itu. Pada 23 Oktober 2020, Sudan menormalisasi hubungan mereka dengan Israel. Sudan menjadi negara muslim ketiga setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain yang memulihkan hubungan dengan Israel.
Pulihnya hubungan tiga negara Arab itu tiada lain berkat diplomasi Donald Trump. Dalam percakapan telepon yang disiarkan televisi, Trump bertanya kepada Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu apakah Joe Biden akan melakukan serupa yang ia lakukan. Namun, Netanyahu menjawab diplomatis.
Pertanyaan Trump kepada Netanyahu penting dijawab mengingat sikap Amerika dalam soal Arab-Israel senantiasa diposisikan sebagai simbol kebijakan negara adidaya itu terhadap Islam.
Dunia Islam berharap banyak pada presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden. Sejak masa kampanye Biden menunjukkan gestur politik ramah terhadap Islam. Pendahulunya, Trump, sebaliknya, mengidap fobia Islam.
Di satu sesi debat calon presiden, Trump menyatakan akan memublikasikan laporan pajaknya sesegera mungkin. Penantangnya, Joe Biden, menimpalinya, “Kapan? Insya Allah?”
‘Insya Allah’ idiom bahasa Arab bermakna ‘bila Tuhan menghendaki.’ Kaum muslim mengucapkannya ketika berjanji. Kata guru agama Islam saya dulu, bila kita berjanji memakai ‘insya Allah’, itu artinya kita memastikan memenuhi janji kita. Masih kata guru agama Islam saya, tingkat kepastiannya 99%. Hanya jika sakit atau mati, kita boleh tak memenuhinya.
Namun, dalam praktiknya, kita sering kali menggunakan ‘insya Allah’ sebagai alasan atau wantiwanti siapa tahu kita tidak bisa memenuhi janji. Itu artinya frasa ‘insya Allah’ dipakai untuk ‘meniatkan’ ketidakpastian. Frasa itu dalam konteks ini bermakna sarkastis.
Biden mengucapkan ‘insya Allah’ dalam pengertian sarkastis. Dengan mengucapkan frasa itu, Biden menyangsikan Trump bakal memenuhi janjinya memublikasikan laporan pajaknya. Bagaimanapun, bagi saya, ini menunjukkan pemahaman Biden akan idiom Islam itu baik dalam makna ideal maupun sarkastisnya.
Di kesempatan lain, Biden mengutip hadis Nabi Muhammad. Hadis itu berbunyi, ‘Barang siapa menyaksikan kemungkaran, hendaknya ia mengubahnya dengan tangannya; bila tak mampu, ubahlah dengan lisannya; bila tak mampu juga, ubahlah dengan hatinya’. Itu juga menunjukkan pemahaman Biden terhadap Islam.
Biden berjanji menandatangani undang-undang kejahatan rasial. Kaum muslim serta kelompok minoritas lain acap menjadi sasaran kebencian dan kejahatan rasial. Biden juga berencana mengangkat staf muslim di pemerintahannya. Pun, Biden menginginkan Islam dipelajari di sekolah-sekolah.
Politik dalam negeri Biden kiranya ramah terhadap Islam. Dunia Islam berharap, politik luar negeri Biden terhadap Islam, termasuk dalam soal Arab-Israel, seramah politik dalam negerinya.
Biden menentang Israel memperluas aktivitas di Tepi Barat. Dia juga berjanji mengembalikan uang untuk Palestina yang sebelumnya dipotong Trump. Itu dipandang sebagai kebijakan ramah kepada Palestina dan Islam.
Namun, Biden kiranya tidak akan mengembalikan kedubesnya dari Jerusalem ke Tel Aviv. Dia juga berjanji melanjutkan kerja sama militer dengan Israel. Itu dianggap kebijakan yang tidak ramah terhadap Palestina dan Islam.
Biden kiranya menginginkan solusi dua negara, yakni pengakuan atas keberadaan negara Palestina dan negara Israel. Perdamaian di Timur Tengah terwujud hanya dengan solusi dua negara itu. Oleh karena itu, Biden sepertinya akan melanjutkan kebijakan Trump melobi negara-negara Arab untuk memulihkan hubungan dengan Israel.
Bagaimanapun, Biden kiranya bakal lebih ramah terhadap Islam jika dibandingkan Trump, baik dalam politik dalam negeri maupun luar negeri. Insya Allah….
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved