Saran JK

Suryopratomo, Dewan Redaksi Media Group
24/7/2020 05:00
Saran JK
(MI/EBET)

LAMA tidak bertemu dan bisa berbincang santai dengan mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Selasa (21/7) mendapat kesempatan berkunjung ke kediaman dan berbincang tentang persoalan bangsa yang sedang dihadapi, mulai wabah covid-19, upaya pemulihan ekonomi nasional, hingga kegiatan Palang Merah Indonesia untuk ikut menangani korban banjir bandang di Luwu Utara.

Berbincang dengan Pak JK selalu mengasyikkan dan selalu ada ide baru yang dimunculkan, termasuk alternatif solusi yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyebaran covid-19 dan lebih utama lagi membuat perekonomian tidak mandek sehingga masyarakat tidak harus terkapar oleh virus pemutusan hubungan kerja. 
Dalam konteks pemulihan ekonomi yang sedang dicoba dilakukan pemerintah, Pak JK tidak melihat dari sisi yang rumit. Menurut Pak JK, persoalan paling utama yang kita hadapi sekarang ini ada pada sisi permintaan. Masyarakat tidak memiliki daya beli yang cukup untuk ikut menggerakkan ekonomi. Kalau dunia usaha, mereka bisa segera memproduksi barang kalau ada permintaan yang jelas.

“Sekarang butuh apa? Perlu mobil 100 ribu unit? Produsen mobil bisa menyediakannya dalam waktu seminggu karena semua kom- ponennya ada. Mau apa? Semua bisa dilakukan kalau ada permintaannya,” kata Pak JK.

Menurut Pak JK, sekarang beban terberat bukan berada di sisi pengusaha, tetapi perbankan. Demi tetap menjaga perusahaannya bisa bertahan, banyak pengusaha meminta penjadwalan ulang pembayaran kreditnya. Akibatnya, yang menanggung paling berat dari kondisi sekarang ini ialah perbankan karena mereka tidak mendapatkan pengembalian pinjaman pokok dan bunga kredit yang sudah disalurkan.

Oleh karena persoalannya ada sisi permintaan, yang perlu dilakukan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi ialah menggelontorkan bantuan langsung tunai kepada masyarakat. Jangan memberikan bantuan sembako, tetapi dana tunai. Dengan dana tunai yang dimiliki, terutama bagi kelompok masyarakat miskin, mereka bisa membelanjakan uang itu sesuai kebutuhannya sehari-hari. Belanja masyarakat itu akan menggerakkan ekonomi di sekitar tempat masyarakat tinggal.

Multiplier effect yang diakibatkan itulah yang kemudian menggerak- kan ekonomi nasional. Dunia usaha yang kekurangan permintaan pasti akan bergerak kembali untuk memenuhi permintaan. Bergeraknya kembali sisi produksi membuat lapangan pekerjaan kembali terbuka. Dengan itulah masyarakat kembali bisa memiliki kegiatan dan paling penting lagi pendapatan yang memungkinkan ekonomi bergerak lebih kencang karena sisi permintaan semakin bertambah.

Tentu wabah covid-19 sendiri tidak boleh diabaikan. Kita harus terus meningkatkan disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Meski upaya untuk mendapatkan vaksin harus terus dilakukan, upaya pencegahan tidak boleh ditinggalkan. Kampanye perubahan perilaku masyarakat harus digalakkan karena penambahan jumlah orang yang terpapar terus meningkat.
 
Ada tiga hal yang harus terus dilakukan sekarang ini dalam upaya mengendalikan penyebaran covid-19. Di samping kampanye dan pe- negakan hukum untuk meningkatkan disiplin masyarakat, kita harus melawan covid-19 adalah dengan melakukan desinfektasi lingkungan sekitar kita. Hal yang tidak kalah penting juga harus dilakukan adalah terus melakukan testing, tracing, dan isolasi kepada mereka yang terpapar agar tidak menulari orang lain.

Saran yang disampaikan Pak JK pantas menjadi masukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Apalagi jika Presiden Joko Widodo mengharapkan kuartal III ini sudah bisa dilihat ada perbaikan di sisi ekonomi. Dalam waktu dua bulan yang tersisa di kuartal III harus ada kerja cepat dan nyata yang bisa memberikan sinyal kepada masyarakat bahwa kita bersungguh-sungguh memperbaiki kehidupan masyarakat.

Berbagai kendala dalam penyaluran BLT harus segera dituntaskan. Pak JK bahkan menyampaikan agar kita tidak ragu-ragu memperbaiki sisi permintaan masyarakat. Kalau perlu BLT yang diberikan kepada kelompok masyarakat miskin ditingkatkan menjadi Rp1 juta per rumah tangga per bulan. Pemerintah tidak perlu takut dianggap menghamburkan anggaran negara karena kalau ekonomi bisa segera bergerak dan masyarakat bisa mendapatkan kembali pemasukan melalui penarikan pajak dari kegiatan masyarakat tersebut.

Pemberian BLT dan program padat karya tunai merupakan langkah paling cepat memberikan hasil dibandingkan program lain. Ini seka- ligus bisa memberikan sinyal positif kepada masyarakat dan mem- bangkitkan kembali rasa percaya diri masyarakat. Setelah memberi, pemerintah bisa menuntut kepada masyarakat untuk sama-sama menekan angka penyebaran covid-19.

Tepat jika dikatakan, dalam situasi krisis kita tidak bisa menerapkan cara kerja biasa-biasa. Langkah yang harus ditempuh harus benar- benar baru dan genuine. Kita juga harus cepat melakukan eksekusi dan jangan takut untuk gagal.
 
Kita memang tidak boleh gagal menghadapi wabah covid-19. Lebih empat bulan kita bersama-sama berjuang menghadapi penyebaran virus yang sudah menjadi pandemi. Kita sudah mencanangkan untuk mencegah jangan sampai masyarakat terpapar covid-19, tetapi secara bersamaan tidak terkapar virus PHK. Itulah pekerjaan rumah yang harus kita lakukan dalam bulan-bulan ke depan ini.
 
 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima