Gibran Ditentang Gibran tak Dilarang

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
18/7/2020 05:00
Gibran Ditentang Gibran tak Dilarang
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

POLITIK dinasti adalah proses mencapai kekuasaan melalui jalan kekerabatan. Politik dinasti atau proses meraih kekuasaan melalui jalur kekerabatan itu hanya terjadi dalam sistem kerajaan.

Dalam politik dinasti di kerajaan, anak otomatis menjadi raja menggantikan ayahnya yang mangkat. Seorang raja berkuasa mengangkat anak atau kerabatnya sebagai pejabat kerajaan.

Demokrasi tidak mengizinkan politik dinasti karena kekuasaan politik mesti diperoleh melalui sistem merit. Anak tidak otomatis menggantikan bapaknya jadi presiden, tetapi anak harus berkompetisi dulu bila ingin menjadi presiden. Presiden tidak punya kekuasaan mengangkat anaknya menjadi gubernur, wali kota, atau bupati, tetapi sang anak harus berkompetisi bila hendak menjadi gubernur, wali kota atau bupati. Bahkan untuk menjadi pegawai negeri pun, anak seorang presiden mesti mengikuti tes.

Anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, kemarin ditetapkan sebagai calon Wali Kota Solo oleh PDIP. Banyak orang menyebutnya politik dinasti. Disebut politik dinasti karena Gibran putra presiden yang sedang menjabat.

Per definisi tidak tepat bila dikatakan pencalonan Gibran politik dinasti. Gibran tidak bisa begitu saja menjadi Wali Kota Solo karena diangkat bapaknya. Dia mesti berkompetisi dulu untuk menjadi wali kota. Pun yang menunjuknya menjadi calon Wali Kota Solo bukan bapaknya, melainkan partai politik yang mengusungnya. Semua proses itu berlangsung secara demokratis dalam sistem demokrasi.

Akan tetapi, politik dinasti mengalami perluasan makna. Politik dinasti melebar merambah demokrasi. Politik dinasti kiranya beroperasi pula dalam demokrasi. Anak, menantu, keponakan, adik, kakak, sepupu, om, tante, besan, mertua, masuk ke institusi partai politik sebagai prosedur untuk meraih kekuasaan.

Prosedur berikutnya ialah kerabat yang hendak meraih kekuasaan itu harus disodorkan partai politik. Namun, partai politik tidak begitu saja menyodorkan kandidat sekalipun dia anak presiden tanpa melalui perhitungan politik bahwa sang kandidat berpotensi menang.

Akan tetapi, potensi menang boleh jadi datang dari hubungan kekerabatan. Survei Median pada akhir 2019 menyebutkan 18% responden bakal memilih Gibran sebagai Wali Kota Solo karena dia anak presiden. Angka 18% itu cuma bonus atau value added. Namun, bonus ini tak dimiliki kandidat lain karena Presiden Republik Indonesia cuma satu. Ada pertandingan tak sepadan kelak dalam Pilkada Kota Solo.

Itulah sebabnya tetap banyak yang menyebut penunjukan Gibran sebagai calon Wali Kota Solo tak ubahnya politik dinasti meski melalui prosedur demokrasi. Bolehlah kita sebut ini sebagai politik dinasti prosedural, politik dinasti yang memenuhi prosedur demokrasi.

Banyak kiranya yang mengkritik dan menentang pencalonan Gibran. Celakanya, kita cuma bisa menentang dengan omongan, tetapi tak bisa melarang dengan aturan. Politik dinasti tidak menabrak larangan karena tidak ada larangan terhadapnya. Politik dinasti bukan kejahatan, bukan pelanggaran undang-undang.

Pengamat mengatakan Presiden Jokowi semestinya menunjukkan keteladanan dengan tidak membiarkan Gibran mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo. Bicara teladan berarti bicara etika. Bicara etika bisa tujuh hari tujuh malam tak selesai-selesai karena tak ada ukuran eksak yang mengaturnya.

Bila kita tak menghendaki dinasti politik, bikinlah aturan, hukum, atau undang-undang yang melarangnya. Namun, Mahkamah Konstitusi membatalkan aturan yang melarang politik dinasti dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada.

Begitulah, politik dinasti terus ditentang, tetapi tak pernah dilarang. Demokrasi kiranya mengizinkan politik dinasti sejauh ia ditempuh melalui prosedur demokratis. Toh, di Amerika, negara kampiun demokrasi, kita mengenal dinasti George Bush, dinasti Kennedy, dinasti Clinton.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima