Produk Dalam Negeri

Suryopratomo, Dewan Redaksi Media Group
17/7/2020 05:00
Produk Dalam Negeri
(MI/EBET)

SEPERTI sudah diperkirakan ekonomi Indonesia kuartal II anjlok sangat dalam. Presiden Joko Widodo menyampaikan pertumbuhan pada triwulan II kemungkinan akan minus 4,3%. Sebelumnya, kita masih mencoba menyangkal dengan mengatakan perlambatannya pada kisaran minus 3,1%.

Dengan keharusan tinggal di rumah dan rem yang diinjak begitu dalam, kita sejak awal mengingatkan untuk berhati-hati karena turbulensinya akan sangat keras. Kita harus berpegangan kuat agar tidak sampai terpelanting oleh guncangan yang terjadi.

Sejak awal bantalan sosial diingatkan untuk segera diberikan agar bisa menjadi pelindung, terutama bagi kelompok miskin. Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo menggunakan istilah yang lebih gamblang untuk menghindarkan orang jangan sampai lapar karena akan berubah menjadi marah, a hungry men become an angry men.

Kita berulang kali mengingatkan pemerintah untuk menyediakan modal kerja bagi dunia usaha. Bukan hanya pengemudi ojek online yang membutuhkan perhatian, melainkan semua lapisan pengusaha mulai yang mikro, kecil, menengah, hingga besar. Mereka membutuhkan modal kerja agar bisa memulai kembali kegiatan usaha, mampu melakukan jump start.

Harus ada orang yang secara khusus ditugasi untuk memperhatikan bahwa stimulus yang diberikan pemerintah benar-benar sampai ke tangan pengusaha sehingga perekonomian ini bisa berputar kembali. Tidak bisa hanya sekadar menyerahkan dana Rp30 triliun kepada bank-bank milik negara, tetapi semua saluran yang bisa menggerakkan perekonomian harus dimanfaatkan.

Satu lagi hal yang kita harapkan dari pembentukan Gugus Tugas Ekonomi itu ialah memastikan semua stimulus yang diberikan dipergunakan untuk membeli produk buatan dalam negeri. Ka- laupun untuk kepentingan impor, bukan untuk impor produk jadi, tetapi impor bahan baku atau bahan pemotongan. Dengan itulah stimulus yang disediakan akan mempercepat perputaran ekonomi di dalam negeri.

Kita perlu membuat ekonomi bergerak tidak hanya untuk menciptakan pertumbuhan, tetapi yang tidak kalah penting ialah menciptakan lapangan pekerjaan. Kita harus membuat masyarakat menjadi manusia produktif agar cara berpikirnya tidak destruktif. Itu hanya bisa terjadi kalau semua industri dan mesin produksi yang ada kita dorong untuk beroperasi secara maksimal.

Pemerintah bahkan tidak salah untuk bersikap keras. Pihak mana pun yang menggunakan stimulus untuk membeli produk akhir dari luar negeri boleh ditarik bantuannya. Kita harus men- dahulukan kepentingan dalam negeri karena wabah covid-19 telah menimbulkan pengangguran yang tinggi.

Angka moderat dari Kementerian Tenaga Kerja ada sekitar 3 juta warga yang terkena pemutusan hubungan kerja. Namun, angka yang dikumpulkan Kamar Dagang dan Industri lebih dari 6 juta orang yang terkena PHK. Ditambah jumlah penganggur sebelum wabah covid-19 terjadi sekitar 6 juta berarti ada sekitar 9 juta sampai 12 juta warga yang sekarang tidak mempunyai pekerjaan.

Itulah yang harus menjadi perhatian utama kita sekarang ini. Bagaimana di bulan-bulan mendatang kita mampu menciptakan lapangan kerja baru kepada mereka. Kita tidak boleh berlama- lama membiarkan saudara kita hidup di dalam ketidakpastian karena akan menyebabkan depresi kepada mereka dan juga keluarganya.

Kita tahu bahwa tidak mudah untuk memecahkan masalah yang pelik ini. Masalahnya wabah covid-19 masih berada di tengah kita dan bisa mengancam keselamatan warga apabila kita lengah. Kemampuan untuk membangun masyarakat produktif, tetapi aman dari covid-19 yang dituntut untuk bisa dilakukan.

Quick-win akan bisa kita raih kalau kita mengoptimalkan pasar besar yang ada di dalam negeri ini. Meski terjadi perlambatan ekonomi pada semester I ini, kita tetap mempunyai potensi yang masih besar. Apabila sumber daya yang tersedia difokuskan kepada penggunaan produk dalam negeri, dampaknya kepada perputaran ekonomi akan sangat nyata.

Namun, semua itu tidak bisa taken for granted. Harus ada orkestrasi yang sengaja dilakukan untuk membuat gerakan cinta produk dalam negeri bisa berjalan. Harus ada kampanye yang nyata untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menggunakan produk dalam negeri itu. 

Sejak zaman Orde Lama kita sudah berupaya untuk menggelorakan semangat menggunakan produk dalam negeri. Namun, kita selalu berhenti di tengah jalan dan tidak bisa membangun kecintaan produk dalam negeri seperti bangsa Jepang.

Wabah covid-19 membangun kesadaran sekaligus memberikan kesempatan untuk kembali mengampanyekan semangat itu. Kita tidak boleh gagal lagi untuk membangun sikap cinta produk dalam negeri. Apalagi, produk-produk anak bangsa pun sudah semakin baik dan inovasinya pun tidak kalah dari produk bangsa lain



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima