Tumbuh Negatif

Suryopratomo, Dewan Redaksi Media Group
19/6/2020 05:00
Tumbuh Negatif
(MI/EBET)

SUDAH berulangkali kita ingatkan, turbulensi hebat akan kita hadapi di kuartal II. Upaya kita bersama untuk menekan penularan covid-19 akan berpengaruh nyata terhadap perekonomian. Guncangannya akan sangat keras dan kalau kita tidak hati-hati akan membuat penumpang bisa cedera apalagi jika tidak mengencangkan sabuk keselamatan.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, selalu mengatakan salah satu kunci keberhasilan kita dalam menangani pandemi covid-19 ialah kemampuan untuk menyalurkan bantuan kepada rakyat. Mereka yang terkapar oleh pemutusan hubungan kerja jangan dibiarkan sampai tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya menyam- paikan pertumbuhan di kuartal II akan negatif. Untuk pertama kalinya sejak 1998, kita akan mengalami pertumbuhan minus 3,1%. Ini pun baru perkiraan. Jangan-jangan setelah Juni ini berakhir kontraksinya akan lebih dalam lagi.

Ini memang kenyataan yang harus dihadapi seluruh negara di dunia sebagai konsekuensi upaya untuk menekan penularan covid-19. Hanya, yang harus diperhatikan, kemampuan negara untuk merespons pertumbuhan yang negatif itu berbeda-beda.

Singapura, misalnya, menyediakan stimulus sampai US$100 miliar. Padahal, jumlah penduduknya tidak sampai 6 juta jiwa. Perdana Menteri Lee Hsien Loong sudah menyampaikan pidato kepada seluruh rakyat bahwa negara akan mengerahkan segala daya yang dimiliki untuk melewati masa-masa yang sulit ini. Bahkan para menteri diminta untuk bertemu langsung rakyat guna mengetahui apa yang perlu dilakukan pemerintah kepada mereka.

Kita pun sudah merespons risiko yang harus dihadapi. Stimu- lus yang dipersiapkan sudah dinaikkan dari Rp405 triliun men- jadi Rp766 triliun. Namun, kenaikan angka stimulus itu dianggap masih terlalu kecil dan tidak cukup untuk menyelesaikan masa- lah yang kita hadapi. Stimulus yang kita sediakan tidak sampai setengah stimulus yang disiapkan Singapura.

Padahal, besaran ekonomi Indonesia tiga kali ekonomi Singa- pura. Jumlah penduduk Indonesia lebih 50 kali penduduk Si- ngapura. Kalau stimulusnya tidak bisa menyelesaikan persoalan yang kita hadapi, kita akan sulit kembali ke situasi normal.

Kita sependapat dengan pandangan Menteri Keuangan bahwa stimulus itu harus akuntabel dan terukur. Justru karena akuntabel dan terukur, kita seharusnya bisa menghitung dengan lebih cermat kebutuhan untuk menghidupkan kembali mesin ekonomi yang terhenti ini. Kita membutuhkan adanya jump start agar ekonomi bisa bergulir lagi.

Kita juga ingin menggarisbawahi pernyataan Menteri Ke- uangan bahwa stimulus ini harus cepat dan tepat. Ibaratnya, kita memang tidak boleh sampai membuat mesin ekonomi yang terhenti ini sampai karatan. Kalau itu yang terjadi, biaya pemulihannya akan jauh lebih mahal lagi.

Sekarang ini banyak kalangan dunia usaha bertanya, bagai- mana mereka bisa mendapatkan stimulus untuk modal kerja. Sebuah hotel membutuhkan biaya operasional sekitar Rp2 miliar per bulan. Mereka membutuhkan minimal satu tahun modal kerja untuk menyerap kembali pegawai mereka yang sudah tiga bulan ini dirumahkan.

Pernyataan Menteri Keuangan harus diterjemahkan oleh perangkat di bawah untuk membangun sistem penanganan krisis. Siapa saja pengusaha yang berhak mendapatkan stimulus dan bagaimana cara mereka mengajukan? Berapa lama kemudian keputusan untuk mendapat stimulus bisa mereka dapatkan dan bagaimana pencairannya? Berapa tingkat bunga yang harus dibayarkan dan berapa lama periode pengembaliannya?

The devil is in detail. Kita tidak bisa hanya berhenti untuk menyampaikan besaran stimulus yang akan dikeluarkan pemerintah, tetapi bagaimana juga eksekusinya. Bagaimana stimulus yang ditetapkan bisa benar-benar menggerakkan kembali roda perekonomian, baik itu untuk usaha mikro, kecil, menengah, maupun besar.

Kecepatan untuk melakukan eksekusi sangat dibutuhkan karena kita dihadapkan kepada situasi krisis. Dalam situasi krisis, pilihan yang dihadapi bukan antara yang baik dan yang buruk, tetapi antara yang buruk dan kurang buruk. Sebuah pilihan yang tidak mudah, tetapi harus diambil.

Jangan lupa kita sudah menjadi negara dengan produk domestik bruto di atas US$1 triliun. Pohon yang semakin tinggi sudah pasti angin yang harus dihadapi akan semakin kencang. Terpaan ke depan akan semakin berat lagi karena kita memimpikan untuk menjadi kekuatan ekonomi nomor empat terbesar di dunia.

Sebelum kita bisa mencapai tujuan besar itu, kita harus mampu menyelesaikan persoalan yang ada sekarang. Kita harus mau memindahkan mode yang harus kita lalui ke mode ‘sangat berat’. Pertumbuhan minus ini harus direspons dengan benar karena kita harus bisa membalikkan keadaan di kuartal III agar tidak semakin banyak lagi warga yang harus terkapar oleh virus PHK.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima