Bansos Binatang

Gaudensius Suhardi, Dewan Redaksi Media Group
04/6/2020 05:00
Bansos Binatang
(MI/EBET)

PERADABAN menempatkan bumi sebagai rumah bersama semua manusia dan semua makhluk. Ke-wajiban dan tanggung jawab moral manusia tidak hanya dibatasi terhadap sesama manusia, tetapi juga mencakup semua kehidupan alam semesta, khususnya binatang.

Kewajiban dan tanggung jawab terhadap binatang bisa ditemukan rekam jejaknya dalam khazanah sastra lisan Jawa yang ditulis Sony Sukmawan dalam buku Sastra Lingkungan (2015).

Disebutkan, kearifan terhadap kehidupan hewan dalam sastra lisan Jawa terdiri atas tiga bentuk: hormat terhadap hewan, kepedulian terhadap hewan, dan kasih sayang terhadap hewan.

Dunia pun, setiap 15 Oktober, secara khusus memperingati Hari Hak Asasi Binatang. Istilah hak asasi binatang muncul pada 1970-an karena terjadi eksploitasi berlebihan, termasuk kekerasan, terhadap hewan. Di Indonesia, sejumlah regulasi telah dibuat untuk melindungi binatang. Pasal 302 KUHP mengancamkan sembilan bulan penjara bagi pelaku kekerasan terhadap binatang.

Bumi sebagai rumah bersama tak bisa dicerai-beraikan pandemi covid-19 sekalipun. Karena itu, selain mempertahankan hidupnya, manusia terpanggil untuk menyelamatkan satwa terutama satwa yang dipelihara di lembaga konservasi.

Tidak sedikit orang, termasuk anak-anak, menggagas gerakan penyelamatan satwa lewat donasi. Gerakan itu bertujuan menyelamatkan kelangsungan hidup satwa di kebun bintang. Satwa pun butuh uluran tangan, butuh bantuan sosial alias bansos.

Miris, sangat miris, dampak covid-19 terhadap satwa. Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) menyatakan sebanyak 92,11% anggotanya hanya bisa bertahan kurang dari satu bulan untuk pemberian pakan sebagai imbas dari pandemi covid-19.

Di tengah kondisi memprihatinkan itu, muncul kabar menggembirakan. Seekor bayi gajah lahir di tengah pandemi. Arinta na- manya, alias anak dari induk Argo dan Shinta. Lahir pada 25 Maret di Gembira Loka Zoo (GL Zoo) Yogyakarta.

Kabar gembira juga datang dari Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua. Bayi orang utan yang diberi nama Fitri lahir pada 22 Mei. “Mengingat kelahirannya masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri, saya menamakan bayi orang utan ini dengan nama Fitri,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya.

Kelahiran satwa itu jadi tanda bahwa lembaga konservasi telah menjalankan fungsi mereka. Lembaga konservasi, menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/Menhut-II/2006, mempunyai fungsi utama pengembangbiakan dan/atau penyelamatan tumbuhan dan satwa dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.
 
Izin lembaga konservasi diberikan kepada lembaga pemerintah dan lembaga nonpemerintah. Lembaga swasta lebih banyak ber- gerak dalam pengelolaan kebun binatang yang tergabung dalam PKBSI yang didirikan pada 5 November 1969.

Selama masa pandemi covid-19, lembaga konservasi ditutup untuk umum. Penutupan itu membawa konsekuensi tidak ada lagi pemasukan dari kunjungan. Padahal, biaya operasional untuk pakan, perawatan, penjaga, dan dokter hewan terus berjalan.

Biaya operasional cukup besar. Pengeluaran GL Zoo Yogyakarta mencapai Rp1,5 miliar per bulan, Rp400 juta di antaranya khusus untuk pakan satwa. Di Indonesia terdapat 81 lembaga konservasi. 

Keluhan biaya juga datang dari pengelola lembaga konservasi swasta yang tergabung dalam Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia. Terdapat 60 kebun binatang dalam keanggotaan mereka, yang merawat 4.912 spesies satwa dan 98.933 individu. Setiap bulan biaya operasional seluruh kebun binatang itu mencapai Rp60 miliar.

Meski dana operasional terbatas, lembaga konservasi tetap me- lakukan pemeliharaan satwa. Pemeliharaan itu tetap berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa. Kaidah dimaksud diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Ke- sehatan Masyarakat dan Kesejahteraan Hewan.

Kesejahteraan hewan dilakukan dengan cara menerapkan prinsip kebebasan yang meliputi bebas dari rasa lapar dan haus; dari rasa sakit, cedera, penyakit; dan dari ketidaknyamanan, peng- aniayaan, dan penyalahgunaan.

Menteri Siti Nurbaya sejak awal sudah menyiapkan strategi menyelamatkan satwa. “Tentang satwa, karena dia milik negara yang kami titipkan kepada lembaga konservasi, sudah diantisipasi sejak awal terkait masalah covid-19, yaitu pada sisi kecukupan kesediaan pakan satwa. Selain itu, antisipasi dengan identifikasi yang mendalam kalau-kalau atau kita khawatirkan virus covid-19 dapat menular kepada satwa,” ujar Siti dalam keterangan persnya pada 16 Mei.

Pada tingkat masyarakat sudah muncul gerakan-gerakan me- nyelamatkan satwa. Anak-anak di Depok, misalnya, menyisihkan dana khusus untuk membantu kebun binatang. Saatnya bergotong royong untuk membantu satwa lewat program donasi Food for Animal yang diinisiasi PKBSI. Donasi yang terkumpul hingga 26 Mei berjumlah Rp2,2 miliar. Anda mau berdonasi?



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima