Tanggung Jawab

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
14/4/2020 05:30
Tanggung Jawab
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI/Tiyok)

ERA digital membawa kebanggaan kepada kita sebagai bangsa. Banyak anak Indonesia berhasil membangun perusahaan aplikasi digital yang telah menjadi unicorn dan bahkan decacorn. Para pengembangan mereka menjadi orangorang kaya baru Indonesia.

Valuasi yang mereka peroleh memang luar biasa. Go-Jek misalnya. Nilai 1% saham mereka bisa mencapai US$100 juta. Bisa dibayangkan, nilai perusahaan aplikasi ojek daring itu kini mencapai US$10 miliar. Padahal, perusahaan itu baru didirikan 10 tahun lalu. Noblesse oblige, di balik kehormatan ada tanggung jawab.

Di tengah pandemi virus korona sekarang ini, para aplikator dituntut bertanggung jawab. Mereka harus peduli kepada para mitra yang selama ini ikut membesarkan mereka. Bayangkan, selama ini para pengemudi ojek daring membeli sendiri kendaraan mereka.

Mereka juga melindungi sendiri jiwa mereka. Para aplikator menikmati aset milik para mitra menjadi branding mereka tanpa harus mengeluarkan investasi besar. Sekarang pemerintah sudah mengambil langkah pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Untuk menjaga  keselamatan warga dari ancaman covid-19, warga diminta tidak keluar rumah apabila tidak ada keperluan mendesak. Akibatnya, jumlah penumpang transportasi umum, termasuk ojek daring, menurun drastis. Satu-satunya yang bisa diandalkan para pengemudi ojek daring ialah pengantaran barang.

Itu pun jumlahnya terbatas sementara jumlah ojek daring telanjur besar. Banyak ojek daring mengalami kesulitan baik untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun mencicil kendaraan. Beban itu tentu tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada pemerintah.

Aplikator harus ikut turun tangan membantu mitra mereka. Kebersamaan untuk memikul beban berat itu akan menjadi kunci untuk keluar dari kesulitan sekarang ini. Itu termasuk membantu pemerintah dalam mendistribusikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang kehilangan pekerjaan.

Database yang dimiliki aplikator seharusnya bisa memetakan di mana para mitra itu tinggal. Dengan alamat jelas, tidak harus pemerintah mengumpulkan pengemudi ojek daring untuk menerima bantuan.

Wabah covid-19 seharusnya membukakan mata kita untuk menata kembali kehidupan sosial. Sudah saatnya kita menggeser para pekerja yang terlalu bertumpu di sektor informal masuk ke sektor formal. Bahkan tidak keliru jika
ada yang berpendapat, sekaranglah momentum untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Mengapa? Dampak pandemi covid-19 akan berlangsung lama. Setidaknya tiga tahun dibutuhkan untuk mengembalikan perekonomian ini ke kondisi normal setelah wabah ini kelak berakhir. Pada masa itu yang lebih dibutuhkan setiap negara ialah ketersediaan pangan.

Mereka yang kehilangan pekerjaan sekarang ini jangan terlalu berharap segera mendapat pekerjaan mereka kembali di kota besar. Apalagi jika tidak memiliki keterampilan khusus yang dibutuhkan untuk bisa membawa perusahaan keluar dari situasi krisis.

Kelompok masyarakat yang selama ini bekerja di sektor informal lebih baik menggeluti sektor pertanian di desa. Pemerintah perlu memfokuskan kegiatan di desa agar banyak warga memiliki pekerjaan yang memungkinkan mereka mempunyai kesibukan.

Sektor pertanian, peternakan, dan budi daya perikanan merupakan bidang yang bisa dioptimalkan untuk membuat warga menjadi lebih produktif. Bahkan pembangunan infrastruktur pertanian di desa-desa harus lebih diprioritaskan agar produktivitas pertanian kita bisa meningkat.

Kita tidak perlu berkecil hati karena kondisi ini dihadapi semua negara. Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan 195 juta orang kehilangan pekerjaan di kuartal II tahun ini. Secara keseluruhan akan ada 1,25 miliar dari total 3,3 miliar angkatan kerja dunia terdampak oleh pandemi covid-19.

Kondisi mencekam ini membutuhkan sikap hemat dari kita semua. Yang paling penting dilakukan ke depan, negara harus mampu menyediakan kebutuhan pangan untuk seluruh rakyat. Hanya dengan perut kenyang kita bisa berpikir membangun kembali negara ini.

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima