Bantuan Langsung Tunai

Suryopratomo, Dewan Redaksi Media Group
03/4/2020 05:30
Bantuan Langsung Tunai
(MI/EBET)

WABAH virus korona tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat. Yang lebih mengkhawatirkan masyarakat dunia, krisis kesehatan ini kemudian mengimbas ke krisis ekonomi dan juga sosial. Terhentinya kegiatan bisnis dan ekonomi akan menimbulkan malapetaka baru.

Dana Moneter Internasional sudah memastikan, pandemi virus korona menyebabkan resesi global. Perekonomian dunia akan tertekan sangat dalam, sehingga perlu mulai dipikirkan cara pemulihannya.

Negara-negara maju sudah menyiapkan stimulus ekonomi berskala raksasa. Presiden AS Donald Trump sudah menggelontorkan dana US$2,2 triliun, di mana sebagian besar di dalamnya diperuntukkan agar membuat perekonomian masih bisa berputar.

Mesin ekonomi tidak boleh dibiarkan sampai terhenti. Satu bagian saja tidak bergerak akan merontokkan seluruh kerja mesin. Sebab, setiap bagian sangat membutuhkan dukungan bagian lain untuk bisa bergerak.

Tidak salah apabila Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan, kondisi terburuk ekonomi yang juga akan kita bisa hadapi. Apabila wabah virus korona ini tidak berakhir sampai kuartal terakhir, kita bisa menghadapi pertumbuhan negatif sampai minus 0,4%.

Bagaimana lalu mencegah jangan sampai kondisi yang buruk itu terjadi? Pemerintah harus memberikan stimulus. Terutama stimulus kepada kelompok masyarakat yang terdampak akibat covid-19. Terutama kelompok masyarakat yang sampai harus kehilangan pekerjaan.

Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Menkeu untuk merombak anggaran pendapatan dan belanja negara. Dana-dana yang tidak terpakai seperti biaya rapat dan perjalanan dinas dialihkan untuk bantuan sosial. Kelompok masyarakat bawah harus segera menerima dana jaring pengaman sosial agar tetap bisa mempunyai daya beli dan itu yang akan menggerakkan ekonomi yang lebih besar.

Pemberian jaring pengaman sosial harus dilakukan cepat. Kita tidak boleh membiarkan ada kelompok masyarakat yang sampai merasa frustrasi. Tidak tahu apa yang harus dilakukan karena tidak punya uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Teringat pengalaman gejolak harga minyak dunia pada 2005, sehingga pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono harus memberikan dana langsung tunai. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ketika itu diminta membuat program pemberian BLT agar masyarakat tidak tertekan kehidupannya oleh kenaikan harga bahan bakar minyak.

Jusuf Kalla sempat meminta tolong Bank Dunia untuk menyusun cara penyaluran yang tepat. Namun, Bank Dunia membutuhkan waktu dua tahun untuk membuatnya. Waktu dua tahun sudah membuat negara ini ambruk karena rakyat telanjur menderita dan marah.

Akhirnya, Jusuf Kalla membuat sendiri boleh penyaluran BLT. Bantuan diserahkan langsung melalui RT-RT. “Kalau pun 10% salah sasaran, ada 90% yang sampai kepada yang memang berhak. Yang terpenting masyarakat bisa dibantu dan tidak harus menghadapi kesulitan,” ujar Wapres Jusuf Kalla yang ikut menyerahkan langsung BLT di kawasan kumuh Jakarta Utara.

Caveat yang bisa dipetik, dalam kondisi krisis jangan berharap bisa membuat kebijakan sempurna. Sebab pilihan yang dihadapi saat krisis bukanlah antara baik dan buruk, tetapi antara yang buruk dan kurang buruk, antara evil and less evil.

Untuk itulah kita mengingatkan Menteri Sosial tidak berlama-lama mengambil langkah menjalankan perintah Presiden. Salurkan segera anggaran Rp110 triliun yang sudah dialokasikan untuk jaring pengaman sosial. Sekarang sudah banyak warga tidak mempunyai pendapatan karena pembatasan untuk bisa keluar rumah.

Satu lagi yang harus dipikirkan pemerintah, industri yang masih berjalan jangan dibiarkan sampai terganggu. Industri makanan dan minuman, industri farmasi, dan industri lain yang memengaruhi kehidupan masyarakat, harus diupayakan bisa berjalan. Termasuk industri karton yang dibutuhkan untuk membungkus makanan dan minuman yang akan didistribusikan.

Sekarang banyak industri yang mulai berteriak kekurangan bahan baku. Persediaan mereka hanya tinggal sampai Mei. Pasokan terhambat bukan hanya karena protokol covid-19, tetapi banyak kementerian tidak mengambil keputusan. Padahal Presiden sudah mengingatkan, di samping persoalan penanganan virus korona, jangan sampai kegiatan lain yang membangunkan harapan masyarakat ikut terganggu.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima