Covidiot

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
25/3/2020 05:50
Covidiot
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

Mediaindonesia.com menurunkan laporan penemuan kata baru, “covidiot”.

Kata covidiot temuan Urban Dictionary. Urban Dictionary merupakan kamus daring berisi kata dan frasa slank yang setiap orang boleh berpartisipasi mengusulkan satu kata atau frasa baru ke dalamnya. Urban Dictionary punya moto “define your world,” “definisikan dunia Anda.”

Covidiot berasal dari dua kata, yakni ‘covid’ yang mengacu pada covid-19 atau virus korona serta kata ‘idiot’ yang berarti bebal. Covidiot memang kata yang lahir sehubungan dengan pandemi virus korona. Berdasarkan laporan yang diunggah mediaindonesia.com 22 Maret 2020 itu, covidiot mengandung dua definisi atau makna.

Pertama, covidiot adalah orang bebal yang keras kepala mengabaikan protokol untuk menjaga jarak sosial demi mencegah penyebaran covid-19. Dengan begitu, covidiot definisi pertama ini menunjuk pada orang-orang bebal, keras kepala, sukar mengerti, tidak cepat tanggap, serta acuh tak acuh kepada arahan pihak berwenang untuk menghadapi covid-19, misalnya arahan untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.

Mereka bebal, tetapi tak kebal serangan covid-19. Mereka keras kepala tetapi tak cukup keras menahan serangan covid-19. Mereka acuh tak acuh, tetapi virus korona sangat peduli dan bisa mampir ke tubuh mereka dan orang-orang yang pernah kontak dengan mereka.

Kita saksikan orang-orang covidiot model pertama ini masih berkeliaran di ruang publik. Saya baru-baru ini mendapat kiriman video yang memperlihatkan orang-orang masih kongkow-kongkow di satu kawasan di Jakarta Selatan. Pun, saya mendapat kiriman video seorang ulama berceramah dengan jamaah mengerumuninya. Celakanya, isi ceramahnya mengajak jamaah menolak arahan menjaga jarak, mengajak jamaah menjadi covidiot.

Definisi kedua covidiot ialah orang bebal yang menimbun belanjaan, menyebarkan ketakutan terhadap covid-19, dan merampas kebutuhan pokok orang lain. Dengan begitu, definisi kedua covidiot mengacu pada mereka yang menimbun berbagai barang kebutuhan pokok dengan merampas persediaan kebutuhan pokok orang lain akibat kepanikan tak perlu kepada penyebaran covid-19.

Kita saksikan di negara lain begitu pemerintah mengumumkan lockdown, kontan terjadi panic buying. Di negara kita, menyusul pengumuman Presiden Jokowi untuk melakukan social distancing, banyak orang panic buying. Panic buying biasanya menyebabkan kelangkaan. Masker dan hand sanitizer sempat langka.

Definisi kedua covidiot ini “berkebalikan” dengan definisi pertama. Bila definisi pertama mengacu pada orang lamban tanggap, covidiot kedua mengacu pada orang yang cepat tanggap, tetapi cepat menanggapi dengan panik memborong belanjaan.

Akan tetapi, covidiot kategori pertama dan kedua punya persamaan, yakni sama-sama egois. Covidiot pertama egois karena acuh tak acuh dengan protokol pemerintah, tak peduli bahwa jika abai menjaga jarak fisik dan sosial, bila dia mengidap covid-19, dia akan menulari orang lain. Covidiot kedua egois karena tidak peduli telah merampas kebutuhan pokok orang lain.

Otoritas di Indonesia punya cara untuk mengatasi para covidiot ini. Caranya bukan lagi melalui imbauan, melainkan melalui paksaan, hukum. Polisi berwenang membubarkan kerumunan dan yang melanggar bisa mendapat sanksi pidana.  Polisi juga berwenang menindak penimbun.

Berhentilah menjadi covidiot. Berubahlah dari covidiot menjadi orang yang cerdas dan bijak menghadapi covid-19. Menjadi covidiot hanya menjadikan Anda sasaran empuk serangan covid-19. Lebih dari itu, ke-covidiot-an Anda bisa menyebabkan orang lain terjangkit covid-19 juga.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima