Senin Hitam

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
13/3/2020 05:10
Senin Hitam
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(Dok.MI)

ITULAH yang terjadi di lantai bursa saham dunia. Harga-harga saham bertumbangan dengan tajamnya. Penurunan sampai 7%-8% dalam perdagangan satu hari merupakan kerugian tidak terkira nilainya. Tidak usah heran apabila para pelaku pasar modal menyebutnya sebagai 'Senin Hitam'.

Kecenderungan penurunan harga saham sebenarnya sudah berlangsung sejak sebulan terakhir ini. Namun, tidak ada yang menduga, penurunan Senin lalu begitu dalam lagi, sampai-sampai para pemimpin dunia melakukan rapat khusus untuk mengantisipasi pemburukan ekonomi di negaranya.

Keputusan mendadak Arab Saudi untuk menurunkan harga minyak dan memompa lebih banyak produksi minyak mereka menjadi pemicu gejolak di pasar modal dunia. Manuver yang dilakukan Pangeran Muhammad bin Salman membuat harga minyak dunia turun hampir 25% dan ini membikin nervous para pelaku pasar modal.

Apalagi dunia sedang dihadapkan juga pada ketidakpastian akibat pandemi virus korona. Begitu Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus menetapkan virus korona sebagai pandemi, indeks Dow Jones anjlok lagi 5,86% menjadi di bawah 24.000.

Dana Moneter Internasional meminta seluruh pemimpin dunia mengambil kebijakan fiskal yang terarah. Setiap negara harus berusaha sekuat tenaga agar jangan sampai ada perusahaan yang gulung tikar karena akan menimbulkan pengangguran.

Setiap negara kalau perlu menunda penarikan pajak perusahaan agar perusahaan itu bisa tetap bertahan. Bahkan bantuan langsung tunai dibenarkan dilakukan untuk mencegah jangan sampai daya beli masyarakat menurun.

Banyak negara sudah menyediakan dana triliunan rupiah untuk mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan. Italia menyediakan paket kebijakan senilai 7,5 miliar euro untuk membantu industri pariwisata yang sedang terpukul. Federal Reserve AS bukan hanya memotong tingkat suku bunga 0,5%, tetapi menyiapkan suntikan dana jangka pendek sampai US$150 miliar per hari untuk mencegah keterpurukan di pasar modal.

Bagaimana dengan kita di Indonesia? Otoritas Jasa Keuangan memberi izin kepada emiten untuk membeli balik (buyback)saham mereka yang terpuruk terlalu dalam tanpa harus melalui rapat umum pemegang saham. Penurunan indeks harga saham gabungan yang mengarah ke angka 900 poin bisa membuat penurunan nilai perusahaan yang sangat dalam.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara memulai upaya penyelamatan perusahaan dengan menyediakan dana sampai Rp8 triliun. Terutama perusahaan perbankan, telekomunikasi, dan karya didahulukan untuk diselamatkan agar peran mereka dalam pembangunan tidak sampai terpengaruh.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengeluarkan kebijakan fiskal untuk menyelamatkan perekonomian nasional. Salah satunya dengan menunda pembayaran pajak perusahaan dan karyawan sektor manufaktur agar perekonomian bisa tetap bergerak.

Sekarang memang kita tidak bisa bekerja biasa-biasa. Semua harus mau berubah dan ekstracepat. Seperti berulang kali dikatakan Presiden Joko Widodo, di era sekarang ini yang akan memenangi persaingan ialah yang paling cepat.

Tidak bosan-bosannya kita meminta aparat birokrasi untuk tidak menunda pekerjaan. Kalau bisa diselesaikan hari ini, selesaikan hari ini. Sepanjang tidak melanggar peraturan, jangan lagi dihambat-hambat.

Kita sengaja ingatkan masalah ini, karena minat investasi itu masih ada. Walaupun ada ketidakpastian global, mereka yang sudah mulai bekerja untuk membangun atau mengembangkan usahanya, mereka tidak akan menunggu sampai krisis ini berakhir. Mereka terus bekerja karena mereka percaya krisis ini satu saat akan berakhir.

Sungguh sayang di tengah masih adanya keinginan untuk berinvestasi, kita justru mempersulitnya. Kita seharusnya mempermudah mereka karena negara memang membutuhkan investasi. Jangan lupa, ketika investasi itu sudah berjalan akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

Presiden sendiri terus mengingatkan jajarannya agar memberikan kemudahan itu. Pengusaha Belanda yang baru datang ke Indonesia sudah berniat menanamkan modal pertama sebesar US$1 miliar. Pertanyaannya, apakah setiap menteri, gubernur, bupati, dan wali kota sudah mengecek bawahannya untuk bekerja cepat? Sekarang tidak bisa tidak kita harus memastikan semua itu terjadi. Atau kita akan tenggelam oleh ketidakpastian global seperti sekarang ini.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima