Tara Basro

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
07/3/2020 05:10
Tara Basro
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BUKAN virus korona, tetapi dia menyebar secepat kilat. Dia segera menjadi buah bibir, menyelingi bahkan menciptakan jeda pembicaraan tentang virus korona. Dia Tara Basro, model, juga artis.

Menkominfo Johnny G Plate yang biasanya dicecar wartawan dengan pertanyaan seputar korona dan segala hoaks yang menyertainya, tiba-tiba ditanya perihal Tara. Pak Menkominfo kiranya bisa refreshing sejenak dari urusan korona. Forum ini pun, yang selama sepekan terakhir mengangkat tema terkait korona, kali ini jeda membahas korona demi membahas Tara.

Tara mengunggah foto dirinya di media sosial. Satu foto hanya memakai cawat dan beha. Foto lainnya bugil, nirbusana, tanpa sehelai benang.

Orang, terutama kaum lelaki, beramai-ramai mencari fotofoto Tara itu. Para lelaki mungkin membayangkan pinggul Tara seramping pinggul Emma Watson dengan lekukan serupa tubuh Kelly Brooke dalam keadaan betul-betul telanjang.

Tubuh perempuan sempurna, menurut para perempuan seperti dilansir dailymail.co.uk, ialah yang berpinggul seramping Emma Watson.

Menurut para lelaki, masih seperti dilansir dailymail.co.uk, tubuh perempuan sempurna ialah yang berlekuk serupa tubuh Kelly Brooke.

Namun, kaum lelaki mungkin kecewa begitu menyaksikan foto-foto Tara itu. Di foto pertama terlihat lipatan perut dan strech mark di pangkal paha Tara. Di foto kedua, posisi Tara duduk menyamping dengan tangan menutupi buah dada.

Filsuf Michel Foucault menelurkan teori panopticon. Teori ini menggambarkan bahwa manusia merasa gerak-gerik dan kehidupannya diam-diam dipantau orang lain atau sesuatu yang lain supaya patuh. Kebanyakan perempuan merasa tubuhnya dipantau.

Perempuan merasa tubuh mereka harus serupa, ya itu tadi, Emma Watson atau Kelly Brooke, supaya enak dipantau dan perlu.

Oleh karena itu, banyak perempuan yang sibuk membentuk tubuh ideal dengan berbagai cara, mulai minum jamu galian singset, nenggak jamu susut perut, berdiet, hingga beraerobik. Memakai teori panopticon Foucault, inilah yang disebut tubuh perempuan yang dipatuhkan.

Tara Basro tak sudi tubuhnya dipantau diam-diam. Dia menolak tubuhnya dipatuhkan. Dia sekalian saja memamerkan tubuhnya itu sekalipun ada lipatan di perutnya dan strech mark di pahanya.

Kita biasanya memamerkan sesuatu yang indah, bagus, baik. Tara kiranya menganggap ketidaksempurnaan tubuhnya itu serupa apa adanya dan apa adanya ialah keindahan. Kita biasanya mempertontonkan sesuatu yang kita sukai, cintai.

Tara kiranya hendak menunjukkan bahwa ia mencintai tubuhnya sebagaimana adanya, dengan segala ketidaksempurnaan nya, dengan lipatan di perut dan strech mark di paha.

Tara loves her body the way it is. Tara kiranya juga ingin berkampanye mengajak perempuan untuk mencintai tubuh dan diri mereka sebagaimana adanya.

Tara hendak mengajak perempuan menolak tubuh mereka dipantau diam-diam dan dipatuhkan. Mungkin karena ada pesan kuat dari foto Tara, Kemenkominfo mengatakan itu bukan pornografi , tidak melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Tara mengajak perempuan mencintai tubuh mereka serupa apa adanya, bukan mengajak perempuan memamerkan tubuh di media sosial.

Celakanya ada yang latah mengunggah foto-foto seksi mereka di media sosial. Kata nya itu sebagai bentuk dukungan kepada Tara. Akan tetapi, yang latah itu biasanya tidak enak dilihat dan tidak perlu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima