Melewati Masa Sulit

Suryopratomo, Dewan Redaksi Media Group
03/3/2020 05:30
Melewati Masa Sulit
Suryopratomo, Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DI tengah makin meluasnya penyebaran virus korona di dunia, kasus pertama terjadi di Indonesia. Presiden Joko Widodo mengumumkan seorang ibu dan anak positif terkena virus korona. Sang anak tertular terlebih dulu oleh warga Jepang yang tinggal di Malaysia dan pertengah­an Februari lalu berkunjung ke Indonesia.

Belajar dari pengalaman Singapura, yang lebih harus kita waspadai dari virus korona ialah kepanikan. Sikap panik sering justru membuat persoalan tidak bisa tertangani baik dan bahkan menjadi lebih ruwet. Apalagi jika diikuti tindakan-tindakan tidak proporsional.

Sekarang kita perlu memberi kesempatan kepada petugas kesehatan mengambil langkah yang diperlukan untuk melokalisasi penyebaran. Masyarakat perlu mendukung dengan menjaga kesehatan sebaik mungkin dan melaporkan diri apabila ada gejala mirip dengan penyakit akibat virus korona.

Seperti juga masyarakat dunia, kita memang belum tahu bagaimana mengendalikan dan mengeradikasi virus korona itu. Sekarang tentu kesempatan bagi para ilmuwan di lembaga-lembaga penelitian seperti Lembaga Eijkman untuk berbuat yang terbaik bagi kemanusiaan.

Virus korona telah memukul kegiatan perekonomian dunia. Ketidakpastian akan masa depan membuat proyeksi bisnis ke depan ikut menjadi suram. Indeks harga saham seperti Dow Jones di AS mencapai titik terendah dengan anjlok sampai 5.000 poin dalam sebulan terakhir ini.

Hal sama terjadi Bursa Efek Indonesia terutama dalam sepekan terakhir. Indeks harga saham gabungan yang sebelumnya sempat menembus angka 6.000 kini turun hampir 600 poin. Bahkan pada perdagangan pekan ini, indeks kembali tertekan 1,68%.

Pukulan juga dirasakan di pasar uang. Nilai tukar rupiah tiba-tiba bergejolak dari semula di bawah 14.000 per dolar AS melemah sampai 14.500. Protokol stabilisasi dilakukan Bank Indonesia terutama untuk menjaga nilai surat berharga negara.

Hari-hari ke depan keadaan pasti masih ditandai ketidakjelas­an. Apalagi dunia sekarang begitu terbukanya dan orang bebas bepergian ke mana saja. Masa-masa sulit ini hanya bisa dihadapi dengan kebersamaan. Kita buang jauh-jauh sikap menyalahkan pihak lain. Semua harus mau melakukan hal terbaik yang bisa dikontribusikan.

Langkah seperti yang dilakukan penggagas Java Jazz Festival Peter F Gontha bisa menjadi contoh. Ia tetap mempromosikan Indonesia di tengah kampanye negatif yang beredar. Hasilnya 120 ribu orang hadir dalam festival yang digelar tiga hari akhir pekan lalu. Hampir semua musisi jazz dunia yang diundang tetap mau datang ke Jakarta.

Dalam situasi seperti sekarang, kita membutuhkan lebih banyak orang seperti Peter Gontha. Yayasan Puteri Indonesia sedang mengupayakan untuk menghadirkan Miss Universe dalam penganugerahan Puteri Indonesia 2020.

Kita tidak bisa terus larut dalam situasi yang kelabu. Tantangan yang sedang kita hadapi tidak bisa dijawab dengan sikap kecil hati. Kita harus berupaya sebisa mungkin untuk memberikan respons yang positif.

Apalagi kondisi yang tidak menguntungkan ini bukan dihadapi kita sendiri. Seluruh bangsa di dunia dihadapkan pada tantangan yang sama. Yang membedakan ialah respons yang diberikan untuk membuat negara tidak larut dalam kesedihan dan keterpurukan.

Hanya kebersamaan di antara kita yang bisa menyelamatkan negara ini. Jangan ada di antara kita yang kemudian lepas tangan dan tidak melihat persoalan yang kita hadapi sebagai tantangan bangsa. Inilah momentum untuk menunjukkan bahwa kita adalah bangsa besar.

Terutama para pemimpin dan kelompok yang terce­rahkan perlu terus menyalakan lilin agar bisa menerangi bangsa ini. Semua pikiran positif dibutuhkan untuk membuat bangsa ini tetap optimistis menghadapi jalan yang tidak mudah ini.

Sekecil apa pun kontribusi yang diberikan, sepanjang positif, akan sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara. Apalagi jika diikuti tindakan yang nyata. Kita semua harus berlomba untuk menjadi manusia produktif yang membawa kemajuan bagi seluruh warga bangsa.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima