Defisit Membengkak

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
10/1/2020 05:10
Defisit Membengkak
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan defisit anggaran 2019 tercatat sebesar Rp353 triliun atau 2,2% dari produk domestik bruto. Angka defisit itu membengkak jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai rekor defisit terendah, yakni 1,82% dari PDB.

Sri Mulyani mengakui, membengkaknya defisit anggaran 2019 disebabkan tidak tercapainya penerimaan negara. Total penerimaan negara dari pajak hingga bea dan cukai hanya mencapai 90% dari target.

Akibatnya, penerimaan negara hanya tumbuh 0,7% jika dibandingkan dengan penerimaan tahun lalu. Adapun belanja negara tumbuh 4,4% bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Kondisi itu sepantasnya membuat kita lebih saksama mengatur keuangan negara. Tahun ini bukan jaminan bahwa keadaan akan lebih baik. Bahkan dengan tekanan yang harus dihadapi, baik karena perang dagang maupun ketegangan yang terutama terjadi di Timur Tengah, sisi penerimaan tahun ini bisa lebih buruk daripada sekarang ini.

Untuk itulah tidak bosan kita mengingatkan agar sisi belanja negara dipergunakan lebih cermat. Belanja-belanja yang tidak perlu harus dikurangi. Fokuskan belanja negara pada hal yang bisa memutar perekonomian yang lebih besar.

Pekerjaan rumah para menteri untuk menyisir rencana belanja yang hendak dilakukan. Pemborosan yang tidak perlu harus dipangkas. Kita tidak mungkin lebih besar pasak daripada tiang.

Para pejabat negara harus memahami bahwa anggaran belanja negara harus bisa menjadi stimulus ekonomi yang lebih besar. Meski kontribusinya hanya 15% kepada pertumbuhan ekonomi, belanja negara yang tepat sasaran akan membuat dunia usaha terdorong untuk memainkan peran lebih sentral dalam pembangunan.

Apalagi jika para pejabat negara itu mau menyadari pentingnya peran kebijakan publik yang mereka punyai. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan, apabila pro kepada dunia usaha, akan membuat para pengusaha lebih berani untuk menanamkan modal mereka.

Satu yang harus ditanamkan kepada kita sebagai bangsa, perekonomian kita tetap terus bertumbuh. Pada 2018 PDB kita berada di angka sekitar Rp15.000 triliun, dan akhir tahun lalu meningkat menjadi sekitar Rp16.000 triliun.

Pertumbuhan 5% yang bisa kita raih tidak boleh bosan-bosan harus dijelaskan kepada masyarakat agar kita lebih percaya diri. Namun, itu saja memang tidak cukup. Harus ada sinyal seperti yang kita mintakan di atas, yakni semua kementerian dan pemerintah daerah membelanjakan anggaran secara lebih bertanggung jawab dan mengeluarkan kebijakan yang lebih ramah kepada dunia usaha.

Kalau pemerintah ingin pertumbuhan di atas 5%, kuncinya berada di tangan para pengusaha. Pemerintah harus pandai-pandai untuk membujuk mereka agar mau menanamkan modal.

Dunia usaha hanya membutuhkan situasi aman dan aturan pasti untuk mengembangkan usaha mereka. Satu lagi yang mereka harapkan ialah level playing field. Bisnis itu harus berpihak kepada mereka yang bekerja sungguh-sungguh, bukan yang hanya mengejar privilese.

Tahun lalu para pengusaha dihadapkan pada ketidakpastian karena pemilihan presiden yang memancing kebencian di antara sesama bangsa. Ketika pemilu selesai, ternyata banyak kebijakan pemerintah yang mengamputasi kaki kita sendiri.

Kalau kita mau selamat tahun ini, pertama-tama pemerintah yang harus mau berubah. Janganlah pemerintah menjadi pihak yang merasa tahu dan benar sendiri. Sekali lagi perlu dibangun komunikasi dengan masyarakat agar kebijakan publik yang dikeluarkan benar-benar pro kepada pembangunan yang menyejahterakan rakyat.

Kemajuan sebuah negara ditentukan oleh sinergi yang bisa dibangun trisektor, yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat madani. Ketiga pilar itu harus saling menopang, bukan bersaing dan bahkan saling menjatuhkan.

Kita pasti akan bisa maju apabila mampu membangun kebersamaan dan kekompakan. Sebaliknya, kita pasti akan terpuruk di tahun yang penuh tekanan ini kalau kita berjalan sendiri-sendiri dan tidak mau peduli terhadap keadaan yang dihadapi pihak lain.

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima