Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PARADOKS Jakarta. Semakin modern kotanya, bukannya semakin adab dan inklusif, Jakarta malah kian intoleran. Survei Setara Institute 2018 menempatkan Jakarta menjadi kota intoleran nomor tiga terbawah.
Temuan Setara Institute setali tiga uang dengan hasil survei Kementerian Agama terkait dengan skor indeks kerukunan umat beragama. Jakarta hanya 71,3, di bawah rata-rata nasional 73,83. Dengan angka itu, Jakarta berada di urutan ke-27.
Seakan menepis temuan sebagai kota intoleran, Pemprov Jakarta bersama sejumlah pihak gotong royong membuat pohon Natal raksasa di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Ada makna persatuan dari kehadiran pohon Natal tersebut.
Di sekitar pohon Natal tersebut terdapat papan yang menjelaskan makna ‘Pohon Natal Persaudaraan’ itu. Pohon Natal itu terbuat dari sampah botol air mineral yang dihias menyerupai orang.
Gubernur Anies Baswedan menyebut pohon Natal raksasa tersebut membuktikan Pemprov DKI mendukung kesetaraan pada semua umat beragama di Jakarta. “Ini salah satu simbolisasi bahwa kami memberikan kesempatan kesetaraan kepada semua.”
Perbedaan agama merupakan sebuah keniscayaan yang tidak semestinya menimbulkan perpecahan, apalagi konflik. Pohon Natal Persaudaraan itu mestinya menjadi titik balik untuk merajut kembali persaudaraan di Jakarta.
Anggap saja intoleransi itu sebagai sampah, kemudian diolah menjadi pohon Natal simbol kerukunan dan toleransi.
Ada nilai filosofis teologis di balik pembuatan pohon Natal dari sampah plastik itu. Bukankah Natal itu untuk memperingati Dia yang lahir di sampah kandang hewan?
Muncul kesadaran kolektif memanfaatkan sampah plastik untuk membuat pohon Natal di segenap penjuru negeri. Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) menobatkan Gerbang Natal Port Numbay, Jayapura, meraih rekor pohon Natal berbahan sampah terbanyak. Total hampir 5 ton sampah yang didaur ulang menjadi pohon Natal.
Sejumlah anak muda Katolik di Paroki Stela Maris Danga Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, juga membuat pohon Natal setinggi 8 meter dari sampah botol plastik. Pohon Natal itu menjadi pesan tentang ekologi, mengenai pentingnya kelestarian lingkungan dan pencemaran sampah plastik.
Kesadaran masyarakat menjaga lingkungan memang rendah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan sekitar 72% masyarakat Indonesia kurang peduli dengan masalah sampah plastik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Jenna R Jambeck dari University of Georgia pada 2010, ada 275 juta ton sampah plastik dihasilkan di seluruh dunia. Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.
Krisis lingkungan hidup, terutama dengan meningkatnya produksi sampah plastik, direspons dengan pembuatan pohon Natal dari barang-barang plastik yang telah menjadi sampah. Pohon Natal sampah plastik itu menyampaikan pesan untuk hidup bersahabat dengan lingkungan.
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menerbitkan sebuah ensiklik berjudul Laudato Si pada 2015. Ensiklik itu memuat pandangan dan seruan Paus Fransiskus terkait dengan lingkungan hidup.
Paus menyatakan kerusakan terus-menerus dilakukan manusia terhadap lingkungan sebagai satu tanda kecil dari krisis etika, budaya, dan spiritual modernitas. “Bumi, rumah kita, semakin menyerupai tumpukan sampah. Di berbagai wilayah bumi, daerah yang semula cantik telah tertutupi oleh sampah.”
Perilaku manusia yang menempatkan dirinya sebagai subjek dan alam sebagai objek untuk dikuras kekayaannya dan dicemari menjadi penyebab terbesar kerusakan lingkungan hidup saat ini.
Keprihatinan dan kepedulian gereja Katolik Indonesia terhadap masalah lingkungan hidup sudah ada sejak lama. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) berpandangan bahwa masalah sampah bukan hanya masalah sosial. Sampah juga berkaitan dengan masalah iman sehingga membutuhkan perhatian gereja.
Persoalan kita saat ini bukan hanya intoleransi, melainkan juga masalah sampah. Pohon Natal dari sampah plastik hanya simbol untuk melakukan pertobatan ekologis, hidup tanpa menghasilkan sampah plastik sambil menjunjung toleransi.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved