Jangan Nasionalisasi

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
24/12/2019 05:30
Jangan Nasionalisasi
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

PRESIDEN meminta PT Pertamina (persero) dalam waktu tiga tahun menyelesaikan pembangunan kilang di Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban. Apabila kawasan industri petrokimia itu berjalan penuh, Indonesia bisa menghemat impor premium dan solar sampai Rp57 triliun setiap tahun.

Perintah Presiden itu sangat penting karena berulangkali menyampaikan tingginya defisit perdagangan akibat impor bahan bakar minyak. Saat meresmikan penambahan kapasitas PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Presiden menegaskan pentingnya mengurangi ketergantungan impor untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan.

Kita tentu mengamini apa yang menjadi keinginan Presiden. Hanya kita ingin mengingatkan agar proses itu dijalankan dengan baik. Apabila akuisisi TPPI dilakukan serampangan, itu akan menggerus kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Mengapa hal ini penting kita ingatkan? Karena TPPI merupakan perusahaan swasta. Industri ini dibangun oleh Honggo Wendratno. Bahwa dalam kegiatan usahanya, Honggo memiliki utang kepada Pertamina itu ialah fakta. Honggo tidak membayar pasokan kondesat yang diberikan Pertamina.

Namun, proses utang piutang itu merupakan kasus terpisah dengan kepemilikan. Seperti halnya utang pembangunan TPPI kepada PT Wijaya Karya Tbk, disepakati kedua belah pihak untuk dikonversi menjadi kepemilikan saham.

Sekarang Honggo tetap masih memiliki saham di TPPI. Kalau Pertamina mau menukar pinjaman dengan saham dan bahkan ingin membeli sisa saham yang dimiliki Honggo, itu harus diproses dengan cara bisnis murni. Tidak bisa Pertamina sepihak mengubah utangnya menjadi saham.

Di sinilah Presiden meminta Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati untuk mencari jalan penyelesaian. “Saya tidak tahu bagaimana caranya, tetapi saya minta untuk segera diselesaikan,” ujar Presiden.

Pesan Presiden ini penting untuk diperhatikan karena kita sedang berupaya menarik investasi. Bagi pengusaha, kepastian usaha merupakan sesuatu yang utama. Tidak ada orang mau berinvestasi apabila pemerintah seenaknya mengambil alih kepemilikan perusahaan.

Langkah terbaik dalam penyelesaian TPPI ialah Pertamina duduk bersama dengan Honggo. Pertamina secara terbuka menyampaikan keinginannya untuk mengakuisisi TPPI. Apabila dua belah pihak bersepakat, bisa ditunjuk lembaga penilai profesional untuk menentukan harga TPPI.

Barulah dari harga itu dikurangi seluruh kewajiban yang harus dibayarkan Honggo. Sisa dari kewajiban itulah yang kemudian harus dibayarkan lagi oleh Pertamina kepada Honggo apabila ingin mengambil alih semua saham miliknya.

Cara pengambilalihan TPPI kini menjadi perhatian dunia usaha. Mereka bertanya-tanya cara seperti apa yang akan dilakukan pemerintah. Kita hanya ingin mengingatkan agar dipilih cara elegan secara bisnis, bukan jalan nasionalisasi.

Memang jalan nasionalisasi sangat mudah dan cepat. Namun, citra yang ditimbulkan buruk karena menciptakan ketidakpastian. Orang tidak akan pernah mau berinvestasi di Indonesia karena takut sewaktu-waktu perusahaannya diambil alih pemerintah.

Kita perlu belajar dari pengalaman Venezuela dan Bolivia. Memang terasa heroik ketika mereka menasionalisasi perusahaan asing. Namun, ketika semua orang takut dan tidak mau berinvestasi ke negara-negara itu, rakyat Venezuela dan Bolivia sekarang dihadapkan kepada situasi krisis.

Indonesia dinilai banyak pihak sebagai salah satu negara yang memiliki prospek baik. Orang mau masuk ke Indonesia untuk menanamkan modalnya—baik dalam bentuk investasi langsung maupun portofolio—karena mempunyai sistem yang masih bisa dipercaya.

Janganlah kepentingan jangka panjang dirusak aksi jangka pendek. Kita pantas gemas proyek TPPI yang sudah 20 tahun dibangun tidak kunjung selesai. Namun, semua itu harus diselesaikan dengan rasional dan tidak emosional.

 

 

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima