Dinasti Jokowi

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
18/12/2019 05:00
Dinasti Jokowi
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(Dok.MI/Ebet)

Anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mencalonkan diri menjadi Wali Kota Solo. Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, mencalonkan diri sebagai Wali Kota Medan. Orang menyebut Presiden Jokowi tengah membangun dinasti politik, eh politik dinasti.

Kita sering kali mencampuradukkan dinasti politik dan politik dinasti. Tengoklah berita atau artikel di media massa yang sering kali mempertukarkan istilah dinasti politik dan politik dinasti seolah keduanya kembar identik.

Dinasti itu wangsa, klan. Dalam sejarah Islam, dinasti identik dengan bani atau kekhalifahan. Dinasti, wangsa, klan, bani atau kekhalifahan berarti kelanjutan kekuasaan pemerintahan di tangan satu garis keturunan.

Di Tiongkok, seperti kita saksikan di film-film kungfu Mandarin, ada Dinasti Han, Dinasti Ming, Dinasti Tang, dan dinasti-dinasti lain. Dalam sejarah Islam, kita mengenal Dinasti Abasiyah dan Dinasti Muawiyah. Di masa kerajaan Nusantara, kita mengenal Dinasti Syailendra.

Di era modern, kita mengenal antara lain Dinasti Saud di Arab Saudi, Dinasti Windsor di Inggris, Dinasti Grimaldi di Monako, Dinasti Al Thani di Qatar, Dinasti Hamengku Buwono di Yogyakarta.

Dari definisi dan contoh-contohnya, dinasti terjadi di kerajaan. Dinasti ialab keberlanjutan kekuasaan yang berlangsung secara otomatis karena garis keturunan atau darah. Anak perempuan Sultan Hamengku Buwono X otomatis menjadi sultanah kelak.

Kerajaan, kesultanan, kekhalifahan, bagaimanapun, merupakan entitas politik. Dinasti-dinasti di atas bisa disebut dinasti politik.

Presiden Jokowi membantah kalau pencalonan Gibran dan Bobby dinasti politik. "Itu kan kompetisi. Kompetisi bisa menang bisa kalah. Terserah rakyat yang memiliki hak pilih. Siapa pun mempunyai hak memilih dan dipilih. Ya, kalau rakyat nggak memilih, gimana?" tanya Jokowi.

Yang dilakukan Gibran dan Bobby barangkali bisa disebut politik dinasti. Politik dinasti ialah upaya memperoleh kekuasaan dengan menggunakan hubungan kekerabatan. Bandingkan dengan politik uang, satu praktik politik menggunakan uang demi mendapat kekuasaan.

Gibran dan Bobby melakoni politik dinasti bila menggunakan garis keturunan atau klan sebagai senjata memperoleh kekuasaan. Mustahil keduanya melepaskan diri dari hubungan klan dengan Jokowi yang notabene sedang menjabat presiden.

Sekurang-kurangnya, pemilih kelak tak bisa mengenyampingkan kenyataan keduanya punya hubungan darah dengan presiden. Itu artinya pemilih memilih Gibran dan Bobby karena keduanya punya hubungan kekerabatan dengan presiden. Berdasarkan survei Median, misalnya, lebih dari 18% responden memilih Gibran karena dia anak presiden.

Yang berhak dipilih karena dia anak presiden cuma Gibran, tidak kandidat lain, karena presiden yang sekarang menjabat cuma satu juga. Itu artinya kesetaraan yang menjadi karakter demokrasi tercederai. Orang memulai kompetisi tidak di garis start yang sama. Gibran dan Bobby memulai kontestasi selangkah lebih maju dari kandidat lain.

Tetapi, anggap saja itu added value Gibran dan Bobby. Kandidat lain dilarang iri karena iri tanda tak mampu.

Politik dinasti ialah politik tidak sabaran. Orang tidak sabar menunggu terjun ke kompetisi menuju kekuasaan sampai orangtuanya menjadi mantan pejabat. Anak mantan presiden tentu berbeda 'perlakuan' dengan anak presiden.

Tetapi, untuk apa menunggu? Apa salahnya memakai jurus mumpung? Toh kesempatan belum tentu datang dua kali.

Dalam konteks demokrasi, dinasti politik mengalami perluasan makna. Dinasti politik adalah kekuasaan politik yang dijalankan sekelompok orang yang terkait hubungan keluarga di waktu yang sama. Begitulah, ada sebutan dinasti politik Ratu Atut Chosiah di Banten.

Bila Gibran kelak terpilih menjadi menjadi Wali Kota Solo dan Bobby menjadi Wali Kota Medan karena politik dinasti, terbentuklah dinasti politik baru dalam sejarah politik Indonesia, yakni dinasti Jokowi.

Di Amerika yang kampiun demokrasi ada juga kok dinasti politik. Dinasti George Bush, contohnya. Jadi, tak apalah bila disebut dinasti politik, Pak Jokowi.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima