Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEBUAH hadiah akhir tahun paling berharga bagi dunia ialah berakhirnya perang dagang fase I antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Kedua negara sepakat untuk mengurangi tensi dengan sama-sama menurunkan tarif bea masuk dan meningkatkan impor di antara mereka.
Tiongkok sepakat untuk mengimpor bahan pangan seperti kedelai dan jagung senilai US$17 miliar dalam dua tahun ke depan dari AS. Sebaliknya AS menghapuskan tarif bea masuk untuk produk pakaian dari Tiongkok.
Kedua negara sebenarnya sama-sama terpukul oleh perang dagang di antara mereka. Masyarakat 'Negeri Paman Sam' terpaksa membeli barang-barang kebutuhan mereka dengan harga yang mahal.
Dampak lebih lanjut, perekonomian AS pun tertekan dalam 18 bulan terakhir ini. Presiden Donald Trump yang sedang menghadapi ancaman pemakzulan di Kongres tidak mau menghadapi terlalu banyak front menjelang pemilihan presiden tahun depan.
Perdamaian dagang fase I dimaksudkan Trump untuk mengurangi tekanan terhadap pencalonannya kembali sebagai Presiden AS.
Sebaliknya bagi Tiongkok, perang dagang dengan AS membuat mereka juga kesulitan untuk melempar produk. Selama ini Tiongkok cukup mengandalkan satu negara AS untuk bisa menjual produk ekspor senilai US$500 miliar.
Di dunia nyaris tidak ada pasar yang besarnya seperti AS. Kalau tidak bisa menjual ke AS, Tiongkok harus mencari puluhan negara untuk bisa menyerap produk ekspor mereka senilai US$500 miliar itu.
Tidak usah heran apabila Tiongkok sekarang ini dihadapkan pada ancaman kredit bermasalah. Banyak perusahaan ekspor yang menumpuk barang di gudang. Ini tentunya mengganggu arus kas dan mengancam sistem keuangan karena ada produk senilai US$500 miliar yang macet.
Perdamaian dagang menjelang akhir tahun memberikan dampak yang positif bagi pasar modal seluruh dunia. Beberapa hari terakhir ini kita melihat pasar yang bullish, dan perkembangan ini otomatis memperbaiki neraca keuangan banyak perusahaan dunia.
Kondisi yang baik ini tentunya harus juga bisa kita manfaatkan. Tidak bosan kita sampaikan pentingnya untuk berpikir cerdas. Kita harus memanfaatkan semua peluang yang ada untuk memberikan benefit bagi perekonomian nasional kita.
Kita harus merasa prihatin kalau laporan Badan Pusat Statistik menunjukkan neraca perdagangan kita pada November lalu mengalami defisit US$1,33 miliar. Secara keseluruhan 2019 defisit perdagangan kita tercatat US$3,11 miliar.
Memang, jika dibandingkan dengan neraca perdagangan tahun lalu, angka defisitnya mengecil. Akan tetapi, ini tetap tidak sejalan dengan apa yang diinginkan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi defisit neraca transaksi berjalan.
Kalau memang serius ingin mendorong ekspor, kita harus melihat potensi yang kita miliki. Semua peluang yang kita miliki harus kita optimalkan. Jangan malah sebaliknya kita ingin mendorong ekspor, tetapi kebijakan yang ada justru seperti 'menembak kaki kita sendiri'.
Tanpa ada kesungguhan untuk memetakan kekuatan yang kita miliki, kita bukan hanya kehilangan kesempatan. Di bawah tekanan ekonomi yang lebih berat tahun depan, kita akan kesulitan untuk bisa bangkit. Sekarang ini kita mulai mendengar rencana beberapa pengusaha yang bergerak di industri kertas, pakaian, baja, dan plastik untuk mengurangi produksi.
Kita harus ingat, menghidupkan kembali industri yang mati itu tidak mudah. Bukan hanya kita kesulitan untuk kembali menemukan pasar, mencari pasokan bahan baku juga tidaklah mudah. Belum lagi pegawai yang harus kehilangan lapangan pekerjaan dan mereka harus mencari pekerjaan baru.
Di sisi lain, Presiden Jokowi begitu bersemangat untuk mengegolkan UU Omnibus berkaitan dengan pembukaan lapangan pekerjaan. Apa yang kita lihat hari-hari ini berbeda dengan semangat besar yang hendak kita bangun dan juga dengan ekonomi dunia yang sedang berjuang untuk menggeliat.
Janganlah kita menjadi negara yang aneh di antara negara-negara dunia. Apalagi kalau kita menjadi negara yang ikut terpuruk ketika perekonomian dunia terpuruk dan kita tetap terpuruk ketika perekonomian global sedang membaik. Ironis kalau itu terjadi!
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved