Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MENDIKBUD Nadiem Makarim mendapat sorotan tajam. Disorot karena gaya berpakaiannya ala anak milenial. Ia sendiri memang milenial. Menteri termuda, baru berusia 35 tahun.
Ada saat ia dipuji setinggi langit. Lain waktu malah ia dicerca habis-habisan. Dipuji dan dicerca karena pakaian yang ia kenakan. Warganet pun terbelah. Generasi milenial berpihak kepada Nadiem, kaum kolonial nyinyir abis.
Ternyata banyak di antara kita yang doyan menilai orang lain melulu dari penampilan luar. Padahal, penampilan luar itu bisa ibarat kuburan yang dipoles indah di luar, tapi di dalamnya hanya tersisa tulang belulang busuk.
Sejujurnya saya mengagumi Nadiem yang membawa budaya baru. Saat menjalani kunjungan kerja ke Jawa Timur, Nadiem tampak memakai pakaian yang lebih santai.
Diunggah akun Instagram, m.bahrunnajach, saat tiba di Bandara Juanda, Surabaya, Nadiem mengenakan setelan kemeja, jins, dan tas ransel. "Simpel, enggak kayak pejabat," kata pengunggah video itu.
Video itu segera mendapat respons positif dari warganet. Beberapa di antaranya memuji gaya dan sikap Nadiem. "Ia tetap santun dalam bersikap," kata seorang warganet.
Nadiem sepertinya sedang mendobrak tradisi buruk pejabat. Biasanya, para pejabat jalan lenggang kangkung, badan dibalut jas, ajudan membawa tas. Telepon genggam saja dipegang ajudan.
Pejabat atau mantan pejabat pemuja protokoler bisa saja risih melihat penampilan Nadiem. Salah satunya ialah mantan Ketua DPR Marzuki Alie. Lewat cuitannya di Twitter, ia menyoroti busana Nadiem yang menurutnya terlalu santai untuk sebuah acara resmi seperti pelantikan Rektor UI.
"Mas Menteri @NadiemMakarim sebagai pejabat VVIP pada acara resmi protokoler, pelantikan rektor UI, pakai baju santai, sepatu tanpa kaus, di saat yang lain pakaian lengkap. Perlu mencontoh pres @jokowi yang bisa menyesuaikan dress code-nya. Anda sekarang pejabat publik," tulis Marzuki.
Komentar pro dan kontra muncul. Generasi kolonial pada umumnya sependapat dengan Marzuki. Kalangan milenial membela Nadiem. “Karena selama ini kita terlalu dikekang dan menjalankan tradisi yang protokoler. Itulah yang membedakan Mas @Nadiem_Makarim dengan para perintis sebelumnya,” tulis akun @BerutuRm.
Marzuki menyahut, “Coba baca undangannya, tertera dress code. Lalu mentang2 anak buah, pelantikannya boleh seenaknya saja. Presiden saja menghargai pelantikan dia sbg menteri.”
Dress code yang tertera di undangan ialah menggunakan batik. Karena itulah pihak UI tidak mempersoalkan gaya pakaian Mas Menteri, begitu Nadiem disapa kaum milenial. Nadiem ketika itu memang mengenakan kemeja batik yang lengannya digulung, dipadu celana jins dan sepatu loafers berbahan suede.
Nadiem mewakili milenial, generasi yang penuh percaya diri dan selalu menginginkan otentisitas dan ekspresi diri. Tipikal baju kerja generasi ini ialah kemeja santai.
Sebuah situs lifestyle, dream.co.id, memuat hasil penelitian terkait gaya busana milenial. Hasil penelitian itu mengungkapkan 79% dari generasi milenial mereka yang lahir antara 1982-2000 berharap sekali-kali diberikan kebebasan mengenakan jins saat bekerja. Sementara hanya 60% dari generasi baby boomer mereka yang lahir setelah Perang Dunia II hingga 1964 mau memiliki pakaian tersebut.
Kiranya tak elok mempersoalkan pakaian milenial. Kata orang bijak, jangan melihat buku dari sampulnya, jangan menilai orang dari penampilannya. Sampul bagus belum tentu mencerminkan isi buku berkualitas. Sebaliknya, buku berkualitas sering dibalut sampul seadanya.
Begitu juga dengan penampilan orang, jangan salah menilai. Boleh-boleh saja baju diseterika licin sampai lalat tergelincir. Belum tentu orang yang sehari hari membalut badannya dengan jas dan dasi yang mengikat leher sampai mencekik lebih mulia daripada orang yang sahaja berpenampilan.
Bukankah koruptor yang diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi itu ialah mereka yang sering berpenampilan necis di depan kamera televisi? Karena itulah koruptor disebut juga sebagai tikus berdasi yang merampok uang negara. Mereka perampok perlente.
Mas Menteri Nadiem mendobrak tradisi pejabat yang berjas ria sekalipun berada di bawah panas terik matahari. Meski demikian, Nadiem juga perlu diingatkan bahwa sebagai pejabat negara, ia terikat dengan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2018 tentang tata cara berpakaian pada acara kenegaraan dan acara resmi. Sejauh ini ia belum perlu diberi kartu kuning.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved