Bukalapak

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group 
17/9/2019 05:10
Bukalapak
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group (MI)

TIDAK ada perusahaan yang kerugiannya semakin besar, namun harga sahamnya semakin meningkat kecuali perusahaan start-up atau perusahaan rintisan. Apalagi jika mereka masuk ke dalam kelompok unicorn atau decacorn. Valuasinya semakin tidak jelas ukurannya.

Namun, atas nama zaman yang berbeda, semua menerimanya. Para pengusaha pun seperti mahfum dengan kondisi yang berbeda itu. Bahkan tidak sedikit pengusaha yang ikut ambil bagian dalam bisnis 'zaman now' ini.

Para pengusaha seperti takut ketinggalan kereta. Mereka berlomba-lomba masuk dan ikut menanamkan modal yang tidak sedikit. Bayangkan, untuk mendapatkan 1% saham Gojek, PT Astra International berani untuk menanamkan modalnya sampai US$100 juta.

Kita tidak bisa menyalahkan Direksi PT Astra International karena kalau mereka tidak masuk, investor dari luar yang masuk. Pengusaha Jepang Masayoshi Son atau pengusaha Tiongkok Jack Ma menyiapkan dana miliaran dolar untuk membeli saham unicorn atau decacorn Indonesia.

Semua tentu tidak mau kecele seperti cerita Apple dulu. Saat Steve Job merintis Apple, banyak yang memandang sebelah mata perusahaan teknologi tersebut. Ternyata kemudian Apple berkembang menjadi perusahaan raksasa dan dianggap sebagai salah satu perusahaan terbaik di dunia.

Indonesia kini setidaknya memiliki empat unicorn dan bahkan decacorn. Selain Gojek, ada Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka. Di belakang empat perusahaan tersebut ada ribuan perusahaan rintisan yang sedang merintis untuk masuk kelompok atas itu.

Kalau empat perusahaan unicorn dan decacorn itu benar-benar ingin menjadi perusahaan kelas dunia, mereka harus bertransformasi. Mereka tidak bisa hanya mengandalkan kepada valuasi masa mendatang, tetapi harus menjadi perusahaan sehat.

Seperti cerita Apple, mereka harus memiliki bottom-line yang baik dan tumbuh. Tidak bisa terus membiarkan perusahaan terus merugi dan menganggap tidak apa-apa sepanjang valuasi sahamnya terus meningkat. Gelembung itu satu saat akan pecah dan kalau perusahaan itu belum juga sehat, bisa menjadi kiamat besar.

Tidak bisa mereka bersikap too big to fail. Apalagi beranggapan bahwa mereka tidak akan dibiarkan mati karena dampaknya akan terlalu besar. Terlalu mahal risiko ekonomi yang harus ditanggung kalau para pengelola perusahaan rintisan tidak memedulikan kesehatan perusahaan.

Sekarang ini ketika ancaman resesi sedang menghinggapi dunia, kekhawatiran kegagalan ekonomi bukan datang dari sistem perbankan konvensional. Seorang ahli moneter menyebutkan, ancaman itu justru datang dari perusahaan rintisan. Sebab, kita tidak tahu secara pasti berapa besar uang yang mereka kelola dan bagaimana mitigasi krisis yang mereka lakukan.

Atas dasar itulah kita menghargai langkah yang dilakukan Bukalapak untuk melakukan konsolidasi. Mereka melakukan pembenahan internal, termasuk mengurangi jumlah karyawan yang sekarang mencapai 2.600 pegawai.

Langkah itu dilakukan karena Bukalapak ingin menjadi perusahaan sehat. Mereka ingin membuat Bukalapak menjadi perusahaan yang benar-benar bisa membukukan keuntungan. Bukan perusahaan yang terus membesar valuasinya, namun masih membukukan kerugian.

Apabila Bukalapak bisa menjadi perusahaan rintisan pertama yang bisa membukukan keuntungan, pasti valuasinya juga akan semakin meningkat. Bahkan bukan hanya valuasinya yang meningkat, melainkan tingkat keberlanjutannya semakin tinggi.

Era disruption bukan berarti boleh membalikkan kaidah-kaidah perusahaan yang baik. Perusahaan rintisan jangan pernah menjadi business animal, tetapi harus memberikan manfaat lebih besar pada lingkungan. Selain bermanfaat bagi pegawai juga tidak menjadi masalah bagi masyarakat yang lebih besar.

Profesionalisme para pengelola perusahaan rintisan menjadi keharusan. Bahkan seperti perusahaan besar yang lebih dulu ada, mereka harus memimpikan bisa bertahan dalam masa yang panjang. Bukan perusahaan yang sekarang ada dan tidak peduli kemudian.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima