Iluni

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
28/8/2019 05:10
Iluni
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

"APA sih pentingnya ikatan alumni? Serius amat!" tulis satu teman di grup aplikasi pertukatan pesan. Si teman sedang mengomentari heboh pemilihan ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia atau Iluni UI.

Kita tentu ingat istilah 'Mafia Berkeley'. Sebutan itu merujuk kepada para ekonom Indonesia alumni Berkeley University, Amerika. Mereka penting karena menentukan arah kebijakan ekonomi Indonesia era Orde Baru.

Di Pilpres 2019, alumni berbagai perguruan tinggi bergerak atau digerakkan untuk mendukung kandidat presiden. Alumni SMA mengalami hal serupa. Sokongan politik alumni kiranya berharga sekali untuk keterpilihan seorang kandidat presiden. Penggalangan alumni paling tidak berguna untuk membentuk citra bahwa kandidat presiden didukung kalangan sekolahan, kaum terpelajar.

Di satu universitas swasta di Jakarta, terpampang foto-foto alumni yang dianggap sukses. Alumni rupanya penting dipakai sebagai alat promosi untuk menjual kehebatan universitas yang telah menghasilkan lulusan sukses.

Ketika berkunjung ke Missouri School of Journalism, Amerika Serikat, saya menyaksikan nama-nama alumni terpajang di lantai teras satu gedung kuliah. Nama para alumni itu diabadikan di sana sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka menyumbang pembangunan gedung kuliah tersebut. Keberadaan alumni dalam hal ini tak diragukan penting untuk keberlanjutan dan peningkatan mutu serta fasilitas pendidikan.

Pemilihan Ketua Iluni UI heboh kiranya lebih karena aroma politik. Kekuasaan disebut-sebut mengintervensi. Satu kandidat memang seorang menteri. Satu kandidat mengundurkan diri. Satu kandidat lainnya diterpa isu proradikalisme.

Kandidat terakhir ini sampai harus repot-repot mencari-cari dan memviralkan foto ketika dia dan keluarganya berlibur di pantai. Istri sang kandidat dalam foto itu memakai baju you can see atau baju tanpa lengan. Orang Jawa menyebutnya baju lekton, keleke katon, ketiaknya tampak. Pesannya kira-kira: mana mungkin saya proradikalisme bila istri saya gemar 'ber-lekton'.

Ikhtiar sang kandidat berhasil. Dia terpilih sebagai ketua Iluni UI. Akan baik bila ketua terpilih merangkul yang kalah untuk bersama-sama bekerja di Iluni UI.

Soal radikalisme, meski ketua terpilih tidak terlibat di dalamnya, tak boleh dianggap enteng. Ketua terpilih pantang berpikiran seolah perkara radikalisme selesai dengan memperlihatkan 'foto lekton'. Di bawah kepemimpinan ketua terpilih, Iluni UI mestinya turut serta meredam radikalisme di kampus dengan mengader mahasiswa menjadi kader kebangsaan, misalnya. Bukan isapan jempol bahwa bibit-bibit radikalisme merajalela di kampus-kampus termasuk UI.

Meredam radikalisme cuma salah satu nilai penting Iluni UI. Kita mewanti-wanti dan menanti-nanti kontribusi lebih konkret Iluni UI untuk kemajuan kampus, pendidikan, juga negara.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima