Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KITA masih dalam suasana perkabungan wafatnya ulama besar penjaga Pancasila, KH Maimoen Zubair. Mbah Moen, begitu ia akrab disapa, berpulang di hari yang diinginkannya, Selasa, di Tanah Suci. Ia memang tengah berhaji. Di situlah ia dipanggil Sang Ilahi. Doa pun terus mengalir dari lintas iman.
Pemimpin Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, itu memang sosok yang pepak, tetapi rendah hati. Ulama besar (ahli fikih dan tasawuf) tapi juga paham eksistensi negara, dan menekankan pentingnya budaya sebagai identitas bangsa. Semasa hidup Mustasyar PBNU berusia 91 tahun itu, tanpa kacamata, masih aktif membaca kitab kuning.
Dalam sebuah wawancara (2018) ia berharap Islam rahmatan lil'alamin di Indonesia bisa menjadi kiblat Islam dunia. Berkali-kali di berbagai kesempatan kepada para santri, politisi, berbagai tokoh, ia berpesan untuk terus menjaga Pancasila.
Namun, kita juga baru saja dikejutkan dengan berita anak muda, taruna Akademi Militer, berdarah campuran Indonesia-Prancis, Enzo Zenz Allie, diduga pendukung Hizbut Tahrir Indonesia. Ini ormas terlarang karena mengancam Pancasila. Ada banyak yang meminta sang taruna dikeluarkan.
Banyak juga yang berpendapat pemuda 18 tahun yang menguasai empat bahasa asing itu, dipertahankan. Ia masih bisa diberi pemahaman tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa. Terlebih bagi tentara, penjaga utama kedaulatan bangsa. Kalau dikeluarkan malah berpotensi kian radikal.
Pondok Pesantren Al-Bayan, Serang, Banten, tempat Enzo bersekolah sebelum diterima di Akmil, juga memberi jaminan Enzo bukan anggota HTI. Ia cinta NKRI. Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Sisriadi, juga membantah institusinya ceroboh. Semuanya sesuai telah sesuai standar operasional prosedur.
Enzo ramai dibincangkan karena kita juga baru saja dikejutkan sinyalemen Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, bahwa 3% anggota TNI terpapar radikalisme. Jika benar, terbukti jaringan radikalisme menyasar ke organ negara penjaga utama kedaulatan Indonesia. TNI kecolongan?
Sebanyak 3% bukan angka kecil, 13.152 orang dari 438.410 orang TNI aktif. Militansi mereka tinggi, memungkinkan dalam waktu tak lama jumlah mereka bisa lekas membesar. Negara tak boleh lamban bergerak. Badan Intelijen Negara tak boleh terlelap.
Sengaja saya kontraskan Mbah Moen sebagai penjaga Pancasila dan Enzo plus 3% anggota TNI yang diasumsikan anti-Pancasila. Jika TNI saja terasuki ideologi serupa itu, bagaimana institusi lain?
Tak mengherankan, jika hasil survei Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (Lakip), dipimpin Bambang Pranowo, guru besar sosiologi Islam UIN Jakarta (Oktober 2010-Januari 2011), hampir 50% pelajar setuju tindakan radikal. Data itu menyebutkan 25% siswa dan 21% guru menyatakan Pancasila tak relevan lagi.
Sementara itu, 84,8% siswa dan 76,2% guru setuju dengan penerapan syariat Islam di Indonesia. Yang menyatakan setuju dengan kekerasan untuk solidaritas agama mencapai 52,3% siswa dan 14,2% membenarkan serangan bom.
Yang terbaru, Mei lalu, Setara Institute merilis temuannya, 10 perguruan tinggi negeri (termasuk UI, ITB, UGM, dan IPB), menjadi tempat tumbuhnya kelompok Islam eksklusif yang berpotensi berkembang ke arah radikalisme. Menurut Setara, paham itu dibawa kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama, melalui pintu masuk organisasi keagamaan di kampus.
Dalam situasi serupa itu, kita jadi amat kehilangan atas kepergian Mbah Moen. Tokoh yang lahir dari pesantren, agamanya pepak dan 'pelintas batas' yang piawai. Negeri ini punya sedikitnya 28.000 pondok pesantren, kita amat berharap lahir lebih banyak ulama serupa Mbah Moen, melakukan pencerahan bagi bangsa. Termasuk di institusi TNI, Polri, aneka birokrasi, dan perguruan tinggi.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved