Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
INDEKS Demokrasi Indonesia secara umum meningkat. Namun, indeks aspek kebebasan sipil turun. Itulah salah satu poin pokok hasil survei Badan Pusat Statistik yang diumumkan Senin (29/7).
Penurunan kebebasan sipil itu tertinggi pada indikator ancaman/penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat. Apa penyebabnya?
Ditengarai antara lain karena hoaks. Orang percaya berita bohong, percaya ujaran kebencian.
Siapakah yang bahagia hidup dengan hoaks, dengan berita bohong? Mungkin hanya orang gila. Alasannya?
Orang gila tidak berkemampuan membedakan yang bohong dan yang faktual. Dunia ini 'rata' baginya. Karena itu dia tidak berurusan dengan hoaks atau bukan. Emangnye gue pikirin? Orang gila telah kehilangan pikiran.
Orang waras ialah orang yang bisa membedakan mana bohong, mana faktual. Dia berpikir. Benarkah? Tidak dengan sendirinya. Justru orang waraslah yang percaya hoaks, bukan orang gila.
Maaf, dalam hal hoaks sepertinya tipis batas yang waras dan yang gila. Perbedaan yang tersisa ialah orang gila sesungguhnya tidak lagi tinggal di dalam masyarakat.
Dia tinggal di dalam dirinya sendiri. Dia terputus dengan dunia di luar dirinya. Itu sebabnya dia tidak ada urusan dengan hoaks. Bahkan, dia tidak perlu mandi, terlebih gosok gigi.
Tinggal di dalam masyarakat berarti menjadi 'waras', atau masih 'waras'. Yang waras perlu orang lain, perlu dunia di luar dirinya. Perlu berkomunikasi.
Karena itu perlu mandi, terlebih gosok gigi. Siapa mau berbincang bertatap muka dengan orang waras yang bau jigong? Maaf, saya tidak sudi.
Orang waras di dunia modern ini pun perlu gadget. Perlu telepon seluler. Terjadilah malapetaka itu, orang waras 'termakan' hoaks yang disebarluaskan melalui media sosial. Kebebasan sipil tergerus.
Hoaks bukan hanya 'memakan' anak bangsa ini yang katanya waras. Hoaks juga 'memakan' anak bangsa lain yang juga katanya waras. Kenapa Donald Trump menang, kenapa Brexit terjadi, karena mereka tidak percaya 'ujaran rasional' maupun 'ujaran faktual'.
Apakah Anda membenci Bulan? Apakah Anda membeci astronaut? Saya harap tidak. Kenapa setelah 50 tahun berlalu, masih ada yang percaya bahwa astronaut Apollo 11 mendarat di bulan ialah hoaks?
Ada orang waras yang tidak percaya pada 20 Juli 1969 astronaut Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menapakkan kakinya di bulan.
Tidak hanya itu. Ada orang waras yang percaya pemanasan global juga hoaks. Mendarat di bulan atau pemanasan global produk teori konspirasi.
Seorang pakar bilang sejak lahir manusia diharuskan untuk menentukan tatanan yang bermakna pada realitas. Hoaks 'memelintir' realitas. Bayangkan bila ada orang waras bilang Jokowi presiden terpilih ialah hoaks.
Bukan realitas, melainkan semata produk konspirasi partai koalisi pengusungnya dengan Mahkamah Konstitusi. Orang 'gila' mana yang percaya?
Kebebasan sipil harus dipulihkan, ditingkatkan. Baiklah yang waras kembali percaya ujaran rasional, ujaran faktual, bukan hoaks, bukan ujaran kebencian. Caranya? Jadikanlah media utama, media arus besar sebagai rujukan.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved