Menggerakkan Pariwisata

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
03/7/2019 05:30
Menggerakkan Pariwisata
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI)

PEMERINTAH mengambil kebijakan untuk menggerakkan pariwisata yang melesu. Tiket pesawat berbiaya rendah diturunkan harganya hingga 50%. Namun, untuk mencegah perusahaan penerbangan gulung tikar, penurunan harga hanya berlaku untuk hari kerja pada jam penerbangan yang rendah, yakni pukul 10.00 hingga 14.00.
        
Jalan tengah yang dilakukan pemerintah diharapkan bisa memberikan win-win solution. Di satu sisi, industri pariwisata bisa kembali mengeliat, tetapi di sisi lain industri penerbangan tidak merasa dijadikan sapi perahan.
         
Memang, kita harus mencegah industri penerbangan tidak sampai mengorbankan masalah keselamatan. Kita tahu industri penerbangan bukanlah industri yang murah. Semua pengeluaran yang harus mereka lakukan menggunakan dolar AS, sementara penerimaan dalam rupiah.
         
Untuk mengurangi beban dari industri penerbangan, pemerintah menjanjikan untuk mengurangi pajak pertambahan nilai dari beberapa produk, dari avtur hingga suku cadang. Hal itu dianggap membebani biaya operasional dan membuat industri penerbangan menjual harga tiket mahal.
          
Di kolom ini pernah kita sampaikan agar pemerintah melakukan kajian lebih komprehensif. Kita petakan target besar yang ingin dituju dari kebijakan yang akan diambil. Kalau target besarnya ialah kunjungan wisatawan mancanegara hingga 20 juta, kita harus bisa memerinci faktor penunjang yang memungkinkan target itu kita capai.
          
Transportasi hanya merupakan salah satu elemen yang menentukan keberhasilan itu. Banyak elemen lain yang harus diperhatikan untuk menarik wisatawan seperti event-event yang harus dipersiapkan, kenyamanan selama kunjungan, kebersihan di tempat-tempat tujuan wisata, hingga masalah keamanan.
        
Kalau kita bandingkan dengan Kamboja, misalnya, Indonesia lebih kaya potensi wisata yang bisa dijual. Kamboja hanya memiliki Siem Reap yang hanya menjual kawasan candi-candi seperti Angkor Wat dan Angkor Tomb. Namun, negara yang baru pulih perang dan baru membangun kembali negaranya selama satu dasawarsa itu sudah mampu menarik 5 juta wisatawan mancanegara ke Kamboja.
         
Apa yang mereka jual? Keamanan, kebersihan, dan kenyamanan. Karena pengelolaan kawasan Angkor Wat diberikan kepada Unesco, administrasi juga lebih baik. Orang harus terdaftar dan mempunyai tiket untuk masuk ke kawasan candi. Narasi dari tempat-tempat yang dikunjungi pun dibuat lebih menarik sehingga pelancong bisa dibuat lebih terkesan.
          
Kalau kita mau introspeksi, kelemahan kita justru dalam membuat narasi itu. Kita tidak pandai untuk menciptakan mitos-mitos yang membuat pelancong percaya. Kita biarkan wisatawan mengartikan sendiri tempat-tempat yang dikunjungi.
          
Kemampuan untuk membuat atraksi-atraksi itulah yang harus mampu kita buat. Kekayaan alam, kekayaan budaya harus mampu kita kapitalisasi agar mempunyai nilai tinggi. Orang berlibur membutuhkan pengalaman yang bisa diceritakan kepada orang lain. Bukan sekadar melihat keindahan alam atau keunikan budaya.
         
Menjelang pembentukan pemerintahan baru, kita mengajak untuk memperbaiki diri. Pemerintah mendatang haruslah diisi orang-orang yang mampu berpikir strategis. Pejabat pemerintah tidak harus mengurusi masalah teknis yang remeh-temeh.
          
Akibat terlalu teknis, kebijakan yang dikeluarkan sering kali tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Masalah kebijakan sering kali diambil secara reaksional, bukan berangkat dari kajian yang mendalam.
          
Urusan harga tiket, misalnya, merupakan persoalan yang terlalu kecil diambil pemerintah. Apalagi sampai menentukan berapa besaran harga yang harus ditetapkan. Kita ini bukan negara etatisme dengan seluruh hal harus ditentukan pemerintah.
          
Kalau industri penerbangan melakukan oligopoli dan menetapkan harga secara sembarangan, seharusnya lihat saja internal rate of return-nya. Kalau IRR terlalu tinggi dan di atas IRR industri penerbangan pada umumnya, diturunkan saja IRR-nya sehingga otomatis harga akan turun.
          
Semua negara di dunia menjaga level playing field dengan cara yang lebih bisa diterima dunia usaha. Pemerintah membuat aturan main yang lebih jelas. Kalau pemerintah setiap kali melakukan intervensi dalam urusan teknis, tidak pernah ada orang yang mau berinvestasi di Indonesia.

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima