Menyambut Suara Tuhan

Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group
28/6/2019 05:30
Menyambut Suara Tuhan
Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group(MI)

PALU hakim telah diketuk tiga kali. Ini tanda putusan Mahkamah Konstitusi telah diambil. Bahwa MK menolak seluruh permohonan pihak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ini artinya MK mengukuhkan keputusan KPU yang memenangkan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun, dalam pengertian yang lebih substantif sesungguhnya inilah kemenangan seluruh bangsa Indonesia.

Kita bersyukur ini berarti proses hukum sudah bekerja sesuai tujuannya, yakni kepastian, keadilan, dan kemanfaatan. Prabowo-Sandi pun meski kecewa, dengan besar hati menerima putusan Mahkamah sebab ini jalan konstitusi. Prabowo bahkan meminta seluruh pendukungnya agar tidak berkecil hati dan tetap semangat untuk membangun bangsa karena mengabdi untuk kepentingan bangsa bisa dilakukan di mana saja.

Karena itu, sungguh aneh, pihak yang tak menerima putusan MK dan mengancam Prabowo Subianto jika menerima kekalahan. "Kami ingatkan Prabowo untuk tidak mengakui hasil pilpres itu karena nyata terjadi kejahatan," kata Marwan Batubara saat berorasi di tengah massa di Jakarta, Rabu lalu. "Anda (Prabowo) mengkhianati itu, Anda tak pantas jadi pemimpin. Silakan Anda ambil jalan sendiri, kami akan ambil jalan advokasi demi tegaknya Indonesia," lanjut mantan anggota DPD itu.

Sungguh aneh apa yang dikatakan Marwan. Terlebih ia meminta sidang putusan MK dimundurkan selama dua bulan agar bisa mengaudit dugaan pelanggaran yang dilakukan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Bukankah beperkara di MK memang masuk speedy trial (persidangan cepat). Hanya dua pekan hari kerja.

Ketua MK Anwar Usman berkali-kali memaklumatkan bahwa institusinya tak tunduk dan takut gertakan, tekanan, dan ancaman dari siapa pun. MK hanya takut pada Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa. Sebab, kualitas bukti itulah yang menentukan di persidangan.

Kita percaya dengan independensi MK. Publik bisa melihat dan menilai, betapa transparan dan adil hakim MK dalam memperlakukan para pihak yang bersengketa. Sayangnya kubu Prabowo tak cakap dalam membuktikan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif, yang mereka dalilkan. Pascaputusan MK mestinya tak ada lagi kubu 01 dan 02. Yang ada ialah kubu Indonesia. Begitulah galibnya jika kita tunduk pada hukum.

Karena putusan MK bersifat final dan mengikat, tak ada lagi diskusi apalagi debat. Yang ada ialah implementasi. Biarlah diskusi dan debat berpindah dari ruang publik ke ruang akademik. Biar para ahli hukum mengkaji dan meneliti hal-hal yang muncul di ruang sidang, yang kelak bisa jadi masukan demi penyempurnaan pemilu di masa mendatang.

Kita paham putusan hukum tak mungkin bisa menyenangkan semua pihak. Namun, ini jalan bermartabat dan harus menjadi pilihan di negeri demokrasi. Jika jalan konstitusional dinegasi, justru bisa menimbulkan anarki. Energi bangsa pun terkuras.

Ini pembelajaran yang mahal, bahwa bertarung di Mahkamah tak bisa asal tuduh, apalagi hanya asumsi, opini, terlebih fantasi. Siapa yang mendalilkan dialah yang harus bisa membuktikan. Itulah asasnya.

Fox populi vox dei. Suara rakyat suara Tuhan. Tuhan telah menakdirkan Jokowi-Amin menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. Meskipun Prabowo-Sandi hasil Ijtima Ulama dan didukung massa 212 serta beberapa dai kondang seperti Abdul Somad dan Abdullah Gymnastiar (AA Gym), faktanya rakyat punya pilihannya sendiri.

Seperti Prabowo-Sandi yang menerima dengan lapang dada keputusan MK, sudah seharusnya para pendukungnya juga melakukan hal yang sama. Seperti juga yang sering dikatakan para pendukung Prabowo-Sandi selama ini, yang menang itulah yang mendapat rida Illahi. Kita sepakat. Itulah vox populi, vox dei. Kita sambut suara rakyat, suara Tuhan.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima