Kesejahteraan Umum

Suryopratomo, Dewan Redaksi Media Group
17/4/2019 05:30
Kesejahteraan Umum
Suryopratomo, Dewan Redaksi Media Group(MI/Tiyok)

PERJALANAN darat dari Surabaya menuju Jakarta akhir pekan lalu memberikan pengalaman yang luar biasa. Tidak terbayangkan jarak sekitar 800 kilometer itu bisa ditempuh dalam waktu 8 jam, di luar tiga kali istirahat yang dilakukan. Yang lebih membanggakan, jalan tol itu dibangun oleh putra-putra Indonesia.

Beratus tahun kita hanya bisa menggunakan jalan yang dibangun Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Daendels. Kalau tidak ada kerja paksa yang dilakukan Daendels pada 1808, tidak pernah ada jalan raya pos atau de grote postweg dari Anyer hingga Panarukan.

Kita terlalu sering mengecilkan kemampuan putra-putra bangsa. Seakan-akan kita bangsa yang tidak berdaya dan tidak mampu membuat karya besar. Ketakutan itulah yang membuat kita tidak pernah berani mencoba dan memberi kesempatan untuk melakukannya.

Padahal kemampuan putra-putra Indonesia berkembang luar biasa. Bukan baru sekarang ini saja kita bisa unjuk kemampuan. Ketika kita membangun pengilangan gas di Bontang, para insinyur Indonesia tidak kalah dari tenaga ahli dari luar dan mampu mengerjakan dengan baik train F, G, hingga H.

Apakah putra-putra Indonesia mampu untuk membangun jalan di atas laut? Jalan tol Bali Mandara merupakan bukti bahwa putra Indonesia sudah menguasai teknologi untuk membangun konstruksi yang berdiri kukuh di atas laut.

Oleh karena itu, aneh jika ada yang melihat dengan kacamata negatif tentang pembangunan infrastruktur yang sedang kita lanjutkan sekarang ini. Putra-putra Indonesia mampu menembus bukit-bukit, 'meratakan' lembah-lembah yang dalam untuk membangun jalan yang terbentang dari Surabaya hingga Jakarta.

Hari ini kita akan menentukan siapa presiden yang paling layak memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Kita hanya ingin mengingatkan, pemilu yang kita laksanakan bukanlah sekadar memilih pemimpin. Kita memilih pemimpin yang bisa menciptakan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kesepakatan untuk mendirikan Indonesia, seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan utamanya ialah menciptakan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, kita harus memberi kesempatan kepada pemimpin yang membuat bangsa ini semakin cerdas, bukan sebaliknya.

Pemimpin yang kita beri kepercayaan haruslah pemimpin yang bisa menggerakkan bangsa ini ke arah kemajuan. Bukan pemimpin yang suka melihat ke belakang, mencari-cari kesalahan, dan tidak memercayai kemampuan anak bangsa sendiri.

Bung Karno sering mengatakan, tugas pemimpin itu bukan untuk menebar ketakutan. Pemimpin itu harus selalu menghidupkan harapan dan tekad, membimbing bangsa ini untuk mempunyai cita-cita besar, dan tidak pernah takut untuk mempunyai mimpi.

Berulang kali kita sampaikan, bangsa ini mempunyai potensi untuk menjadi bangsa besar. Sumber daya yang dimiliki bangsa ini begitu luar biasanya. Untuk sumber daya minyak dan gas saja, dari 128 cekungan minyak yang ada di perut bumi Indonesia, baru 54 cekungan yang bisa kita temukan dan kemudian dieksploitasi.

Belum lama ini perusahaan nasional PGN Saka berhasil melakukan eksplorasi kedua di sumur Tambakboyo 3 di sekitar pantai Gresik. Penemuan cadangan minyak ini menunjukkan bahwa wilayah barat Indonesia yang sejak 1800-an dieksploitasi pun ternyata masih menyimpan banyak potensi minyak.

Kalau kita mendapatkan pemimpin yang bisa menentukan arah dan kemudian mendorong serta menggerakkan anak-anak bangsa untuk melakukan yang terbaik untuk negeri ini, negara ini pasti akan lebih cepat maju. Apalagi jika kita mampu membentuk critical mass yang semakin besar, harapan untuk menjadi negara maju semakin besar lagi.

Sebagai warga bangsa, kitalah yang harus menentukan ke mana negara ini akan menuju. Keputusan hari ini akan sangat menentukan tujuan besar yang akan kita raih. Semoga Tuhan memberikan pemimpin yang bisa membawa Indonesia meraih kemajuan.

Seluruh negara di dunia juga menunggu, Indonesia seperti apa yang diharapkan rakyat Indonesia. Selama 20 tahun seluruh dunia mengagumi demokrasi yang mampu kita bangun. Indonesia menjadi model negara dengan mayoritas warga beragama Islam yang mampu menjalankan demokrasi. Arus modal dan investasi akan semakin deras masuk Indonesia kalau kita bisa mempertahankan keberhasilan yang sudah kita raih selama ini.

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima