Indonesia Maju

Suryopratomo, Dewan Redaksi Media Group
06/4/2019 05:10
Indonesia Maju
Suryopratomo, Dewan Redaksi Media Group(MI)

NGOBROL-NGOBROL dengan dua pengusaha Korea Selatan yang sudah lebih 20 tahun berbisnis di Indonesia memberikan banyak wawasan. Satu bergerak di bidang ekspedisi, satu lagi fokus di industri manufaktur.

Keduanya memberikan acungan jempol kepada perbaikan pelayanan di bea dan cukai serta pajak. Sistem yang diterapkan jauh berbeda dengan 10 tahun lalu. Sekarang ini mereka melihat semua lebih transparan. Sepanjang dokumen barang jelas dan rekam jejak pengusahanya pun baik, maka keluar-masuk barang bisa berjalan cepat.

Demikian pula dengan laporan dan sistem pembayaran pajak. Dengan sistem e-filing, mereka bisa bekerja lebih cepat dan efisien. Tidak perlu seperti dulu untuk mengantar surat pemberitahuan pajak terlapor saja harus mengantre lama. Pembayaran pun tidak harus ke kantor pajak, tetapi bisa melalui bank.

Apa lalu harapan mereka? Ternyata mereka berharap adanya konsistensi. Sistem yang sudah baik ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan pelayanannya.

Mereka berharap juga agar iklim investasi di Indonesia terus diperbaiki. Para pejabat investasi bisa melihat kelebihan dan kekurangan Indonesia jika dibandingkan dengan negara pesaing, seperti Tiongkok, Vietnam, India, dan Pakistan. Indonesia harus lebih baik dalam segalanya apabila ingin mendapatkan investasi yang lebih besar.

Sejauh ini mereka melihat kekurangan di Indonesia ialah tidak adanya pejabat yang berani memberikan kepastian. Mereka menceritakan pengalaman teman pengusahanya dari Korea yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia. Calon investor itu sengaja berkendaraan dari Jakarta hingga Surabaya melewati jalan-jalan biasa agar lebih mengenal Indonesia.

Pengusaha itu terkagum-kagum dengan keramahtamahan orang-orang Indonesia. Setiap kali ia berhenti di satu desa dan menginap di sana, ia mendapatkan pelayanan yang menyenangkan.

Namun, ketika sudah kembali ke Korea, pengusaha itu mengatakan, ia memilih menanamkan modalnya di Vietnam. Mengapa? Karena ia tidak bisa mendapatkan penjelasan yang memuaskan ketika bertemu pejabat yang mengurusi investasi di Jakarta. Setiap kali ia harus bertemu dengan orang yang berbeda dan orang yang baru itu tidak tahu pembicara yang sudah dilakukan dengan pejabat sebelumnya.

Mereka sangat berharap lebih banyak pengusaha Korea mau berbisnis di Indonesia. Masalahnya sekarang ini jumlahnya terus menurun dari sebelumnya 45 ribu menjadi hanya sekitar 35 ribu. Sementara itu, jumlah pengusaha Korea yang menanamkan modalnya di Vietnam sekarang sudah mencapai 100 ribu.

Keduanya melihat Indonesia sebenarnya jauh lebih prospektif jika dibandingkan dengan Tiongkok maupun Vietnam. Sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia lebih memberikan jaminan kepada pengusaha asing. Potensi terjadinya pengambilalihan perusahaan oleh negara jauh lebih rendah di Indonesia.

Sekarang yang perlu dilakukan ialah bagaimana memperbaiki terus kehidupan masyarakat. Mereka mengharapkan pemerintah memikirkan bagaimana membuat para pekerja bisa lebih tenang dan mampu merencanakan masa depan. Salah satunya ialah bagaimana para pekerja bisa menyisihkan gaji yang diterimanya untuk menjadi tabungan.

Mereka mencontohkan perusahaan masing-masing yang selalu menaikkan gaji karyawannya 10% setiap tahun. Akan tetapi, ketika ditanya kepada karyawan, apakah mereka puas dengan kenaikan itu, selalu jawabannya tidak. Mengapa? Karena kenaikan itu tidak sebanding dengan kenaikan biaya hidup sehari-hari.

Salah satu yang harus bisa dilakukan pemerintah ialah bagaimana membuat harga-harga kebutuhan pokok tidak naik. Pengalaman mereka di Korea, pemerintah mengendalikan betul kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat. Setiap kenaikan di pasar harus mendapatkan persetujuan pemerintah.

Pengendalian harga kebutuhan pokok tidak cukup dilakukan dengan menetapkan harga eceran tertinggi. Pemerintah harus memiliki badan yang bisa menjadi operator untuk mendistribusikan kebutuhan pokok masyarakat agar harganya tidak hanya dikendalikan sistem pasar.

Mereka melihat Indonesia mempunyai potensi untuk maju. Indonesia pasti bisa memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya. Sekarang yang harus dipikirkan bagaimana semakin banyak investasi yang masuk agar semakin banyak orang bisa bekerja. Setelah itu bagaimana membuat para pekerja bisa merencanakan masa depannya dengan lebih baik agar tercipta ketenangan bekerja.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima