Ujian

Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group
22/3/2019 05:30
Ujian
()

"YANG politisi terus korupsi, yang mengaku ulama ada yang terus menyebar dusta. Rusaklah kita semua. Kepada siapa kita harus memegang kata-katanya?" 

Begitu kata Rudi, sopir mobil aplikasi yang membawa saya ke Stasiun Kereta Api Gambir, Sabtu lalu. Saya meminta ia menanggapi Ketua Umum 'Partai Kabah' Rommahurmuziy (Romi) yang ditangkap komisi antikorupsi karena dugaan menerima suap. Saya minta tanggapan pula  seorang ustaz menebar hoaks bahwa pemerintah akan melegalkan zina. Sang ustaz memang meminta maaf, tapi kabar dusta itu sudah menyebar, sudah viral. 

Hoaks di era media sosial serupa kaca yang pecah berkeping-keping. Betapa pun sempurna disatukan kembali; betapa pun meminta maaf beribu kali, ia tak bisa dipulihkan seperti semula. Ia telah tersimpan di memori banyak kepala. Kerap pula sebagian hoaks disampaikan kepada masyarakat. 

Saya tercengang mendengar pria 50 tahun memarafrase pikirannya menanggapi dua perkara itu: politisi korupsi dan mereka yang mengaku ulama menyebar dusta. Separuh lebih obrolan sepanjang perjalanan Pesanggrahan-Gambir, pria asal Rangkas Bitung, Banten itu, berupaya berkelakar. Namun, sampai pada korupsi politisi dan penyebaran kabar dusta, ia jadi serius. Penuh emosi.

"Saya sedih, sekarang jadi ada fenomena orang yang mengaku ulama menyebar kebencian," kata Rudi. Ia pandai memilih diksi, "Orang yang mengaku ulama." Ia tak mengatakan ulama pada umumnya. 

Romi memang kian menambah daftar kelam korupsi di negeri ini. Ia menjadi nokhoda 'Partai Kabah' kedua yang terlibat korupsi setelah Suryadharma Ali yang menyalahgunaan dana haji. Ia divonis 10 tahun menikmati bui. Suryadharma juga menjadi menteri agama kedua yang dibui karena korupsi setelah Said Agil Husin Al Munawar. 

Romi ditangkap KPK di sebuah hotel di Surabaya bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin, Kepala Dinas Kementerian Agama Gresik Muafaq Wirahadi, dan pihak swasta, Agtaria Adriana. Kasus Romi diduga ada kaitannya dengan jual-beli jabatan di Kementerian Agama. 

Kini dengan berdebar publik menanti adakah kasus Romi bakal menyeret Menteri Agama Lukman Saefuddin? Kita tak berharap. Namun, jika itu terjadi, alangkah malangnya bangsa ini. 

Romi ialah ketua umum partai termuda, cerdas, dan diharapkan menjanjikan banyak hal. Sayang, usia muda dan kecerdasannya dikalahkan oleh ketamakannya mengumpulkan fulus dengan cara penuh noda.

Menjadi kian kelu partai-partai-partai Islam bicara spirit bersih. Sejak Presiden PKS Luthfi Hassan Ishaaq terjerat korupsi impor daging sapi, tamat pula kata ‘bersih’ dilekatkan pada partai ini. Ia diganjar 18 tahun penjara.

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang juga muda dan awalnya digadang-gadang bakal mencerahkan politik Indonesia, takluk pada korupsi. Ia divonis 14 tahun penjara karena korupsi proyek Hambalang. Menyusul kemudian Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto. Ia tersangkut korupsi pengadaan KTP elektronik dan mendapat ganjaran 15 tahun penjara.

Kepala daerah dari berbagai latar belakang partai sudah banyak mendekam di penjara karena korupsi. Anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota, sudah tak terhingga menghuni penjara karena rasywah.

Alam demokrasi sesungguhnya ujian terbaik bagi bangsa ini. Ujian terbaik bagi partai-partai Islam; bagi ulama/agamawan yang terlibat politik baik yang langsung maupun tidak; untuk memberi pencerahan berpolitik secara jujur dan amanah. Nyatanya politikus-politikus dari partai-partai Islam belum menunjukkan kualitas dirinya yang kuat.

Kiranya partai Islam dan mereka yang punya tugas menyiarkan agama, belum lulus ujian di era demokrasi ini. Mereka belum menyadari punya tugas berada depan, menjadi panutan, menjadi teladan.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima