Kesan Pertama Ibu Negara

Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group
15/3/2019 05:30
Kesan Pertama Ibu Negara
()

DALAM kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Lampung Post, Jumat pekan lalu, seorang tim kreatif harian ini menyodorkan sebuah karya beserta spidol kepada Kepala Negara untuk ditandatangani. Berkali-kali Presiden berupaya menggoreskan tanda tangan di atas kartun diri sang pembuatnya yang telah dibingkai dan dilapisi mengaman kaca. Namun, ujung spidol itu tak meninggalkan jejak alias gagal. Jenis spidol yang digunakan licin di permukaan kaca.

Tentu saja sang pembuatnya gusar karena bakal gagal mendapatkan tanda tangan Presiden. Ibu Negara, Ny Iriana Joko Widodo yang mendampingi kunjungan Presiden, segera memberi solusi.

"Biar kami bawa pulang saja nanti dicarikan spidol yang bisa dipakai untuk tanda tangan. Nanti kalau sudah ditandatangani kami kirim ke sini (Lampung Post)," kata Ny Iriana seraya mengambil lukisan itu. Tiga kali ia mengatakan hal itu untuk meyakinkan sang pembuat lukisan bahwa karyanya akan aman-aman saja dan tanda tangan bakal didapatkan.

Beberapa hari kemudian lukisan itu telah dikirim pihak Istana ke Lampung Post. Tentu sudah dibubuhi tanda tangan Presiden Jokowi.

Yang tak saya sangka pikiran Ibu Negara sampai ke detail membawa pulang lukisan dan mencari spidol yang cocok untuk menandatangani lukisan.  Pastilah ia berpikir, betapa kecewa pelukisnya jika 'perburuan' tanda tangan Presiden gagal.

Saya ikut menyambut kedatangan rombongan Presiden Jokowi di kantor surat kabar tertua di Lampung itu. Di koran ini saya pernah menjadi pemimpin redaksi. Ada banyak petinggi negara berkunjung ke Lampung Post, tapi kunjungan seorang presiden baru kali ini. Selain didampingi Ibu Negara, Jokowi antara lain didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Pasukan pengawal Presiden terlihat sangat sedikit.

Dalam kunjungan itu Presiden lebih banyak mendapat pertanyaan dari para reporter cilik Lampung Post daripada para reporter senior. Sebelum era Jokowi, reporter cilik Lampung Post pernah mewawancarai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, sejumlah menteri, Kapolri, dan para tokoh lainnya. Hasil wawancara dibukukan dengan judul Anak-Anak Menggali Tokoh (2011).

Saya lihat tangan kanan di dekat jari Presiden Jokowi diperban. Saya menanyakan kepada Ny Iriana, ihwal perban itu? Ia menjawab, efek jabat tangan. Jokowi ialah presiden yang berupaya bersalaman dengan banyak masyarakat di mana pun ia berkunjung. Namun, saya tak pernah membayangkan, bisa terluka akibat jabat tangan. Rupanya bagi Jokowi itu hal biasa.

Saya tak sering bertemu Presiden, terlebih Ny Iriana. Pertemuan di Lampung Post, ialah kali pertama. Saya tahu perempuan ini sosok yang irit bicara, tetapi murah senyum. Ia pula yang mengatur makanan dan kapan sang suami harus berganti pakaian dalam setiap kunjungan Presiden yang padat ke banyak tempat. Fisik Jokowi yang langsing selalu terlihat gesit.

Ny Iriana juga rajin menyimak program perbincangan Editorial Media Indonesia yang ditayangkan Metro TV setiap pagi. "Oh, saya penggemar acara Editorial," katanya ketika saya tanyakan acara televisi kesukaannya.

Sebelum kunjungan ke Lampung Post, di Lampung Jokowi juga meresmikan Tol Trans-Sumatra Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dan pengoperasian Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Ia juga menghadiri deklarasi ‘Jokowi Sekelik Lampung’ yang digagas Relawan Pendukung Jokowi. Sore harinya ia dan rombongan terbang ke Sumatra Selatan untuk meresmikan sejumlah proyek.

Esok harinya saya melibat di akun resmi Instagram Jokowi, ia foto bergandengan tangan dengan sang istri di tengah kebun karet. Penuh ceria. Foto terindah Jokowi-Ny Iriana yang pernah saya lihat. Foto yang jadi viral di media sosial.

"Wartawan-wartawan meminta kami berjalan bergandengan tangan berdua seperti ini di tengah kebun karet Banyuasin. Jadilah pose romantis ditonton awak media. Selamat bermalam minggu," tulis Jokowi.
 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima