Davos

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
26/1/2019 06:10
Davos
()

FORUM Ekonomi Dunia (WEF) 2019 di Davos, Swiss, berakhir Jumat kemarin.

Empat pejabat Indonesia yakni Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong hadir untuk mempromosikan Indonesia.

WEF bukan hanya forum pertemuan para pejabat negara, melainkan juga bankir, pengusaha, dan filantrofis dunia.
      
Tema besar yang diangkat ialah pentingnya kolaborasi di antara negara-negara di dunia untuk membentuk dunia yang baru dan menciptakan kesejahteraan bagi semua umat manusia. "Nobody can do everything, but everybody can do something," demikian kira-kira pesan yang disampaikan.
    
Pembangunan tidak cukup lagi hanya diukur dari capaian ekonomi. Yang jauh lebih penting ialah bagaimana kontribusi kepada perbaikan tatanan sosial. Tema Tri hita karana yang dibahas menjelang Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali akhir tahun lalu diperkuat kembali di Davos.
    
Para pemimpin dunia dan pengusaha menyadari, kemajuan ekonomi tidak ada manfaatnya apabila tidak bisa dirasakan semua umat manusia. Keseimbangan hubungan antarmanusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Sang Pencipta menjadi sesuatu yang penting untuk dicapai.
    
Tentu seperti dikatakan Jack Ma, sebagai manusia, kita pasti dihadapkan kepada keraguan dan ketakutan. Namun, kita tidak perlu berkecil hati karena tidak ada seorang pun di antara kita yang ahli melihat masa depan. Kita hanya ahli melihat yang sudah terjadi kemarin. Namun, ketakutan itu justru merupakan peluang bagi mereka yang selalu bersikap optimistis.
    
Dengan bersama-sama membangun tatanan dunia yang baru, menurut Kanselir Jerman Angela Merkel, beban yang harus kita pikul pasti akan menjadi lebih ringan. Yang terpenting semua mau terbuka, semua mau saling memberi, dan sikap win-win menjadi keyakinan kita.
      Globalisasi 4.0 kini menjadi arah yang harus dikerjakan semua negara di dunia. Indonesia pun tidak mau ketinggalan untuk menjawab tantangan. Menurut Menteri Perindustrian, making Indonesia 4.0 menjadi agenda yang terus dijalankan pemerintah.
    
Rudiantara menambahkan, untuk membuat masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi, pemerintah tidak lagi membatasi dengan peraturan yang menghambat. Peran pemerintah diubah dari semula sebagai regulator menjadi fasilitator dan bahkan akselator.
    
Untuk mengejar ketimpangan kemampuan di antara anggota masyarakat, peningkatan sumber daya manusia menjadi fokus pemerintah tahun ini. Peningkatan kapasitas diharapkan bisa menciptakan leveled playing field, sehingga tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan.
    
Hadirnya unicorn Indonesia yang andal bisa menjadi marketplace bagi produk-produk start-up dan usaha kecil dan menengah sehingga diketahui konsumen. Tokopedia saja sekarang ini sudah menjadi tempat transaksi bagi 90 juta rakyat Indonesia.

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima