Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
INI sungguh kabar mengejutkan. Kabar bahwa calon presiden Prabowo Subianto akan mundur jika potensi kecurangan dalam pemilihan presiden tak bisa dibendung. Wacana itu muncul justru ketika hari H pemungutan Pemilu 2019 kian dekat, tiga bulan lagi.
Yang pertama meniupkan kabar itu ialah Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Jenderal (Purn) Djoko Santoso. Ia katakan hal itu saat bertemu Gerakan Milenial Indonesia Malang Raya, Ahad silam.
Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan dalam menanggapi hal itu. Pertama, adakah potensi kecurangan memang sudah tercium dan kian nyata baunya sehingga pihak Prabowo perlu mengucapkannya secara terbuka? Kedua, adakah tanda-tanda kekalahan Prabowo-Sandi sudah di depan mata sehingga berat untuk bersaing melawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin?
Prabowo kerap dipersepsikan para pendukungnya sebagai kesatria, pemberani, kenapa sang pemberani seperti memilih kalah sebelum bertanding? Ketiga, apakah Prabowo tak memikirkan risiko hukumnya? Undang-Undang No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu melarang dan akan memberi sanksi.
Pasal 552 ayat (1) menyebutkan, 'Setiap calon Presiden atau Wakil Presiden yang dengan sengaja mengundurkan diri setelah penetapan calon Presiden dan Wakil Presiden sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara putaran pertama, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)'.
Jika menyebut potensi kecurangan pemilu, pastilah pihak pertama dicurigai ialah KPU, sang penyelenggara. Lembaga ini selama reformasi telah menyelenggarakan lima kali pemilu legislatif, empat kali pemilihan presiden, dan ratusan kali pemilihan kepala daerah. Memang ada beberapa kali dugaan kecurangan, tetapi proses hukum juga dilakukan. Secara umum pemilu kita selalu dipuji banyak pihak, bahwa pemilu di Indonesia memberikan harapan dan inspirasi bagi demokrasi.
Ucapan selamat pun kerap mengalir dari banyak pihak, terutama dari negara-negara demokrasi yang sudah mapan. "Bangsa Indonesia juga pantas diberi ucapan selamat karena menjalani transisi demokrasi secara luar biasa dan atas penyelenggaraan Pemilu yang lancar," puji Perdana Menteri Australia ketika itu, Tony Abbott, pada Pemilu 2014.
Tahun lalu ketika Indonesia menyelenggarakan pilkada serentak yang digelar di 171 daerah, peneliti pemilu dari Filipina yang tergabung di Asian Network for Free Elections (Anfrel), Damaso Maqbual, menilai pemilu Indonesia terbaik di Asia Tenggara dan ketiga di Asia setelah Korea Selatan dan India.
Kita sepakat, seprofesional apa pun KPU harus terus dikritisi. Penyelenggara pemilu negara sebesar Indonesia pastilah godaannya juga besar. Namun, apakah wacana mundur Prabowo sebagai warning agar KPU serius tak berlebihan?
Beberapa bulan terakhir KPU memang diterpa beberapa isu. Misalnya isu 31 juta penduduk sebagai data siluman yang berpotensi menggelembungkan daftar pemilih tetap Pemilu 2019, isu orang menderita gangguan jiwa yang bisa memilih, isu surat suara dari kardus/kotak yang rentan rusak, dan isu tujuh kontainer surat suara dari Tiongkok yang telah dicoblos untuk pasangan nomor urut 01. Meski telah diklarifikasi KPU, masih banyak masyarakat yang memercayainya.
Meskipun ada yang pernah mendesak Prabowo mundur dari status calon presiden setelah hoaks Ratna Sarumpaet, wacana mundur kali ini pastilah jadi warta lebih buruk: seorang jenderal mundur sebelum bertempur. Sebab dalam negera demokrasi seperti Indponesia, KPU bekerja dengan berlapis-lapis pengawasan.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved