Melangkah ke Depan

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
12/1/2019 05:10
Melangkah ke Depan
()

BEGITU banyak pertanyaan sampai ke meja Menko Perekonomian Darmin Nasution meminta penjelasan tentang arah ekonomi Indonesia 2019. Itulah yang membuat Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian awal pekan ini menggelar diskusi tentang Outlook Ekonomi 2019. Temanya meningkatkan daya saing untuk mendorong ekspor.

Menko Perekonomian menjelaskan, empat tahun terakhir ini bukanlah periode yang mudah. Apalagi tahun lalu ketidakpastian global begitu tinggi. Kejutan-kejutan kebijakan moneter yang dilakukan Bank Sentral AS membuat semua negara di dunia harus bersiaga. Belum lagi perang dagang yang dilancarkan Presiden Donald Trump kepada Tiongkok dan Uni Eropa.

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian itu, Indonesia dihadapkan kepada keterbatasan sisi suplai. Ketika kita harus bertransformasi dari ekonomi berbasis komoditas menjadi produk manufaktur berorientasi ekspor, kita melihat keterbatasan infrastruktur. Akibatnya, kita kehilangan daya saing karena tingginya biaya logistik.

Percepatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah selama empat tahun ini menjawab sisi suplai tadi. Keputusan ini memang berisiko karena manfaatnya terhadap pertumbuhan ekonomi tidak langsung terasakan. Namun, langkah ini harus ada yang berani mengambil karena kalau tidak Indonesia tidak pernah akan naik kelas.

Langkah pertama ini tentu membutuhkan langkah lanjutan agar proses pembangunan bisa berlanjut. Untuk meningkatkan investasi agar infrastruktur bisa termanfaatkan maksimal, pemerintah memudahkan proses pengajuan permohonan izin usaha.
Sistem pengajuan izin satu pintu yang terintegrasi (online single submission) kini sudah diserahkan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal. Insentif pajak seperti tax holiday yang menarik juga sudah diberikan pemerintah.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, semua langkah yang dilakukan pemerintah ini memang tidak besok hari membuat Indonesia lalu berubah. Ini ialah proses yang terus-menerus dan secara konsisten harus kita jalankan.

Bahkan Menkeu mengatakan, dibutuhkan kerja sama dengan pemerintah daerah, pengusaha, dan juga masyarakat agar pembangunan negara ini bisa berkelanjutan. Pihaknya terbuka terhadap masukan dari mana pun dan akan mendukung setiap upaya yang akan membuat Indonesia lebih baik.

Dalam jangka pendek, menurut Menkeu, pemerintah memperhatikan juga sisi permintaan karena dalam ekonomi keseimbangan antara sisi suplai dan sisi permintaan sangat penting. Terutama kepada kelompok masyarakat di bawah, pemerintah memberikan semacam jaring pengaman sosial agar mereka bisa memiliki daya beli dan juga tetap mau menyekolahkan anak-anak mereka.

Mulai tahun ini pemerintah akan memberikan perhatian khusus kepada investasi manusia. Anak-anak Indonesia bukan sekadar diberi kesempatan mengecap pendidikan lebih tinggi, melainkan harus memiliki keterampilan agar siap menyambut era Industri 4.0.

Namanya pendidikan tentu hasilnya tidak pernah akan sekali jadi. Namun, dalam jangka menengah dan panjang, kita pantas berharap memiliki generasi muda yang mempunyai kapasitas. Kalau kita mampu juga membangun standardisasi di berbagai aktivitas, kita akan memiliki daya saing dan saat itulah kita akan bisa meningkatkan ekspor yang memiliki nilai tambah tinggi.

John Maynard Keynes sering mengingatkan kepentingan jangka panjang tidak boleh melupakan jangka pendek sebab in the long run we are all dead. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Rosan Roeslani mengingatkan Menko Perekonomian untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan bebas dengan mitra-mitra dagang Indonesia.

Rosan mencontohkan ekspor minyak kelapa sawit ke Turki yang menurun sampai 75% dalam empat tahun. Pasar Turki diambil alih oleh Malaysia hanya karena mereka sudah memiliki kesepakatan perdagangan bebas, sedangkan Indonesia belum.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan, pertumbuhan ekonomi di daerahnya bisa berkembang pesat karena pembangunan infrastruktur diikuti pengembangan kawasan ekonomi khusus. Dengan pertambahan luasan kawasan lebih dari 36 ribu hektare, Jatim siap untuk menghadapi tantangan masa depan.

Ekonomi dunia tahun ini memang belum akan lepas dari ketidakpastian. Masih ada ancaman Brexit pada Maret mendatang, nasib perundingan dagang Tiongkok-AS, dan perlambatan ekonomi dunia. Namun, ruang bagi kita untuk tumbuh masih tetap ada.

Apalagi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sudah menyampaikan, bank sentral akan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Akan tetapi, BI siap bekerja sama dengan otoritas fiskal untuk mendorong pertumbuhan. Visi yang dilaksanakan secara bersama-sama merupakan kunci keberhasilan kita untuk bisa melewati 2019 dengan penuh optimisme.



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima