Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TOPIK pekan ini perihal negara punah. Kalau Prabowo kalah dalam pemilihan presiden, katanya, negara ini bisa punah. Pernyataan itu membuat Menko Polhukam Wiranto mendadak menjadi pelawak.
Kata Wiranto, kalau negara ini punah, rumahnya di bilangan Bambu Apus, Jakarta Timur, diserahkan ke Prabowo. Kenapa? Kalau negara ini punah buat apa lagi punya rumah? Sebab semua punah.
Wiranto tertawa. Saya pun tertawa membaca berita itu. Saya bahkan latah berlagak orang kaya ingin memberi rumah saya yang kecil di bilangan Bekasi untuk Prabowo. Kenapa? Ketika negara ini punah tidak ada lagi urusan dengan rumah kecil atau rumah besar. Semuanya rata, punah.
Bicara kepunahan lazimnya membawa tangis, bukan tawa. Contohnya, Sedih Banget, 15 Hewan ini Ternyata Punah karena Ulah Manusia Sendiri! Itu judul sebuah tulisan dengan imbauan 'Semoga perburuan ilegal segera dihentikan di seluruh dunia'.
Salah satu yang punah itu harimau jawa. Tubuhnya kecil, tetapi cukup kuat untuk mematahkan kaki kuda atau kaki kerbau dengan cakarnya. Kendati cukup kuat, mereka punah akibat perburuan yang masif dan habitat alami mereka diduduki manusia.
Apakah Prabowo mengira Republik Indonesia ini seperti harimau jawa yang punah itu? Entahlah. Yang nyata terbaca ia merasa hanya jika dirinya yang menjadi presiden negara ini tidak punah.
Dia merasa hanya dirinya pemimpin di negeri ini yang mampu membuat negara dan bangsa ini punya cakar menghadapi kaki-kaki negara besar serta mampu menghadapi ulah manusia Indonesia yang korup. Apakah ada yang salah dengan perasaan itu?
Perasaan diri besar kiranya perkara yang diperlukan bagi siapa pun yang merasa dirinya dikecilkan orang lain. Diperlukan sebagai keseimbangan.
Perkara yang hebat ialah bila orang merasa dirinya pas untuk dirinya, apa pun status dan kedudukannya, dalam keadaan apa pun, terlepas apa pun penilaian orang terhadap dirinya. Hebat karena orang cenderung berlari-lari di luar dirinya sehingga seperti tidak sempat berlabuh di dalam diri, di kebeningan diri. Akibatnya orang itu tidak pernah tahu yang pas buat dirinya.
Berlari-lari di luar diri belum tentu mencapai garis finis atau sampai di garis finis, tetapi kalah. Dalam suasana kebatinan seperti itu, orang yang tidak sempat berlabuh dalam kebeningan diri, bisa penasaran berkepanjangan.
Demokrasi mengandung keluwesan bagi siapa pun untuk bertarung menjadi presiden termasuk bagi mereka yang penasaran dengan dirinya kok kalah melulu. Demokrasi punya daya dukung dan daya pikul yang lentur untuk menghormati perbedaan, memelihara harkat dan kehormatan yang menang maupun yang kalah, serta memberi kesempatan kepada siapa pun yang punya rasa penasaran kok kalah melulu.
Akan tetapi, merasa diri sendiri paling hebat di negeri ini dan mengira Indonesia punah bila diri itu tidak terpilih menjadi presiden, kiranya hanya perasaan Kakanda Prabowo saja.
Maaf bila perasaan itu menimbulkan rasa geli, bukan rasa sedih seperti punahnya harimau jawa.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved