Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
INI cerita kebajikan pada 1990. Pimpinan Muhammadiyah mengundang pengusaha Tionghoa untuk bersilaturahim. Mereka berterus terang hendak menimba ilmu berniaga ’secara baik dan benar’ dari para pengusaha papan atas itu.
Di penghujung 1980-an banyak pengusaha menengah-bawah kolaps. Mereka kalah bersaing dengan pengusaha besar karena liberalisasi ekonomi Orde Baru.
Dengan senang hati, para saudagar kakap itu memenuhi undangan yang dihelat 19 April di Hotel Sari Pasific, Jakarta. Begitu antusiasnya menyambut undangan itu, mereka mengundang balik pimpinan Muhammadiyah. Silaturahim ’balasan’ itu digelar 13 Mei di Hotel Sahid, Jakarta, yang dihadiri sekitar 100 undangan.
Hadir antara lain bos Matahari Departement Store Hari Darmawan, bos Bank Danamon Usman Admadjaja, dan Putra Mas Agung dari Gunung Agung. Hadir juga Fahmi Idris dari PT Kodel, Jacoeb Oetama dari PT Gramedia, dan Hidayat dari AP31 (Asosiasi Pusat Pertokoan dan Pembelanjaan Indonesia). Beberapa daerah berinisiatif ingin menggelar pertemuan serupa.
Dengan terbuka, para pengusaha Tionghoa pun menceritakan bagaimana liku-liku bisnis mereka sejak masih kecil. Hari Darmawan siap menampung usahawan Muhammadiyah untuk magang di perusahaannya, yang setiap angkatan sekitar 50 orang. Hari juga menyilakan ketika magang, mereka melihat rahasia dapur agar memahami apa yang ia lakukan.
Para pengusaha juga siap menerima jajaran Muhammadiyah sebagai pemasok.
Jika timbul kesulitan permodalan, akan dibicarakan kemudian. Pers sangat mengapresiasi silaturahim itu. Itu tidak saja akan menggerakkan ekonomi umat yang pada umumnya lemah, tetapi juga bisa memperkukuh persatuan. Itulah cara pembauran yang menyentuh akar persoalan, membuat nyaman kedua pihak.
“Tuntutlah ilmu sekalipun ke negeri China, kata suatu hadis. Kita tak perlu repot-repot ke negeri China mencari ilmu. Mari kita belajar dari kawan-kawan kita keturuanan China yang sekarang sudah banyak berada di sini,” kata Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Lukman Harun, dalam sambutannya.
“Islam tak mengenal perbedaan rasial,” katanya lantang. Ia mengungkapkan, pada 1938 Muhammadiyah sudah mengangkat Oey Tjeng Hien (Karim Oey), muslim Tionghoa, sebagai Ketua Wilayah (konsul) Muhammadiyah di Bengkulu. Padahal, tokoh sekaliber Bung Karno hanya menjabat Ketua Bidang Pendidikan. Waktu itu, Bung Karno, Karim Oey, dan Buya HAMKA dikenal sebagai ’Tiga Serangkai Muhammadiyah’.
Ucapan Lukman Harun waktu itu memang sangat menyentak. Ketika itu isu konglomerasi yang didominasi pengusaha Tionghoa tengah menjadi sorotan.
Ia merasakan para pengusaha menengah-kecil dari organisasinya mulai kesulitan. Namun, tak guna jika hanya berkeluh kesah. “Lebih baik menyalakan lilin daripada terus berteriak dalam kegelapan.” Adagium ini menjadi inspirasi.
Muhammadiyah menangkap sinyal, ada bahaya mengancam karena kesenjangan ekonomi. Ia bisa merapuhkan kebangsaan seperti kata ekonom Amerika Serikat, John Kenneth Galbraith, kemiskinan ialah biang keladi derita yang berlanjut, dari kelaparan dan penyakit, konflik sosial, bahkan perang.
”Apabila masyarakat bebas tidak dapat membantu si mayoritas yang miskin, ia pun tidak akan membantu minoritas yang kaya,” begitu kata mendiang John F Kennedy. Muhammadiyah berpendapat, kelompok Tionghoa bukan untuk dipukul, melainkan justru harus dirangkul. Mereka punya kultur berniaga dan tentu punya modal dan jaringan.
Kini teriakan ancaman ’asing’ (pihak luar negeri) dan ’aseng’ (merujuk pada bangsa Tiongkok, tapi bisa juga ditafsirkan golongan Tionghoa) kerap diteriakkan tokoh Muhammadiyah seperti Amien Rais dan barisan oposisi. Tudingan serupa itu pasti secara psikologis mengganggu hubungan sesama warga bangsa.
Dulu Muhammadiyah memang mempunyai tokoh penghubung yang andal. Ada Junus Jahya (Lauw Tjhwan Thio), tokoh muslim Tionghoa yang bisa diterima dengan baik di kedua pihak. Selain itu, ada tokoh sekaliber Buaya HAMKA yang aktif melakukan pembauran. Banyak kalangan Tionghoa yang ia pandu membaca syahadat. Salah satu anak angkatnya ialah Yusuf Hamka.
Teriakan ’aseng’ yang terus viral di media sosial tidak saja melanggar UU No 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, tapi membuat energi kita terkuras. Dialog Muhammadiyah-pengusaha Tionghoa yang pernah dihelat 30 tahun lalu, jika dihidupkan lagi, sungguh sebuah oasis. Justru ketika hawa panas menjelang Pemilu 2019 semakin terasa.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved