Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PELATIH tim tunggal putra Indonesia, Irwansyah mengungkapkan alasan Jonatan 'Jojo' Christie dan Anthony Sinisuka Ginting disebabkan kondisi lapangan berangin sehingga tidak dapat menerapkan strategi dan berujung pada tersingkirnya mereka dari atau Singapura Terbuka 2024.
"Waktu Jonatan dan Ginting bermain itu, bukan alasan, tapi memang lapangan yang berangin dan shuttlecock yang cukup kencang membuat mereka agak ragu untuk menggunakan strategi yang mau dipergunakan. Kalah tetap kalah hanya itulah evaluasi saya sebagai pelatih bagaimana cara menyesuaikan untuk satu kondisi seperti ini bila terjadi lagi di depan bisa cepat beradaptasi," ujar Irwansyah seperti dilansir dari Antara, Jumat (31/5).
Jonatan Christie takluk atas pebulu tangkis Taiwan, Tien Chen Chou dua set langsung (17-21 dan 6-21) pada babak 16 besar Singapura Terbuka 2024. Sedangkan Anthony Ginting mengakui keunggulan pebulu tangkis Malaysia, Jun Hao Leong lewat drama rubber game 1-2 (14-21, 21-10 dan 8-21) pada babak delapan besar Singapura Terbuka 2024.
Baca juga : Ginting Lolos setelah Lawan Mundur, Jonatan Kecewa tak Lolos 16 Besar Singapura Open
Menurut Irwansyah, persiapan dari dua anak asuhnya yang tampil di final All England 2024 tersebut sebenarnya dalam kondisi yang bagus namun memang tidak memperoleh hasil yang memuaskan.
"Dari awal persiapan sudah bagus semua, kondisi pun baik tapi memang hasil di Singapura Terbuka kali ini tidak bagus, tidak memuaskan," ujar Irwansyah.
Irwansyah menilai pertandingan pertama yang dilakoni Jojo memanglah tidak mudah terutama terkait dengan kondisi lapangan yang tidak seperti biasanya sehingga menyebabkan sejumlah kendala.
Baca juga : Capai Final All England, Ginting dan Jonatan Kembali ke Lima Besar Dunia
"Partai pertama memang selalu tidak mudah apalagi dengan kondisi lapangan yang tidak seperti biasanya tapi mereka harus sudah bisa mengatasi kendala-kendala seperti ini. Selain memang saya akui lawan-lawannya bermain luar biasa dan tanpa beban," ujar Irwansyah.
Ke depannya, Irwansyah berkomitmen akan melakukan evaluasi agar anak asuhnya mampu keluar dari situasi sulit apapun terutama dengan kondisi lapangan yang berangin.
"Ini menjadi bahan perbaikan untuk mereka. Lebih bagaimana bisa cepat keluar dari situasi sulit apapun kondisi lapangannya. Kalau secara teknis dan pola main saya tidak ragu sama sekali dengan kemampuan mereka, dari fisik pun karena latihannya sudah bagus juga bukan masalah," tutup Irwansyah.
Dengan gugurnya Jonatan, Ginting dan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo yang juga takluk di babak delapan besar atas pebulu tangkis Jepang, Kodai Naraoka, maka Indonesia tidak memiliki satu pun kontingen tersisa di nomor tunggal putra yang melaju ke babak semifinal Singapura Terbuka 2024. (Z-6)
KEPALA Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Ricky Soebagdja mengatakan ada sedikit kekecewaan atas gugurnya sejumlah atlet bulu tangkis di fase grup Olimpiade Paris 2024.
hef de Mission (CdM) Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie turut menyaksikan langsung pertandingan Jojo melawan Lakshya Sen. Menurutnya, di Olimpiade apapun bisa terjadi.
Tersingkir dari Olimpiade Paris 2024, Jojo masih belum dapat mengungkapkan perasaannya.
Bertanding pada fase Grup L Olimpiade 2024, pada gim pertama Jojo tampil menekan sejak awal pertandingan.
Jonatan Christie akan berhadapan dengan Lakhsya Sen, Anthony Sinisuka Ginting akan melawan Toma Junior Popov, sementara Gregoria Mariska Tunjung akan bertanding dengan Tereza Svabikova.
Jonatan Christie dipaksa bekerja keras oleh wakil Belgia Julien Carraggi sebelum menang 18-21, 21-11, dan 21-16, pada pertandingan pertama Grup L di Porte De La Chapelle Arena, Sabtu (27/7).
Axelsen mengalami cedera saat kemenangan babak 16 besar atas petenis Taiwan Lin Chun-yi di Singapura Terbuka 2024.
Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal jadi juara di Singapura Terbuka 2024 setelah takluk dari pasangan Tiongkok, He Ji Ting/Ren Xiang Yu.
Fajar/Rian masuk final setelah menang atas wakil Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen di semifinal.
Pada laga semifinal yang berlangsung, Sabtu (1/6), Gregoria takluk setelah berjuang dua gim langsung 14-21, 21-23.
TUNGGAL putri Gregoria Mariska Tunjung dan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil lolos ke semifinal Singapura Terbuka 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved