Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBALAP Ducati Lenovo Francesco Bagnaia semakin mewaspadai performa runner up MotoGP 2023 Jorge Martin (Prima Pramac) dan juara dunia delapan kali Marc Marquez (Gresini Racing) di ajang MotoGP musim 2024.
Hal itu menyusul Bagnaia, yang merupakan juara bertahan, harus puas menyelesaikan GP Prancis di Le Mans di posisi ketiga, di belakang Martin dan Marquez.
"Bagi saya, saat ini, kami adalah tiga pembalap dengan kemampuan terlengkap di kejuaraan (musim 2024)," ungkap Bagnaia, dikutip dari keterangan resmi MotoGP, Senin (20/5).
Baca juga : Jorge Martin Mengaku Semakin Terpacu di GP Portugal Usai Insiden Marc Marquez dan Francesco Bagnaia
"Pembalap lain cukup cepat untuk punya performa hebat dan bisa memenangkan balapan. Tapi, menurut saya, dari segi kecepatan dan konsistensi Jorge lebih baik, tapi dari segi konsistensi kami adalah pembalap yang paling lengkap musim ini," tambahnya.
AFP/ JORGE GUERRERO--Pembalap Prima Pramac Jorge Martin
Saat ini, Martin memimpin klasemen pembalap dengan 129 poin, atau 49 poin lebih baik dibandingkan dengan jumlah seri balapan pada musim lalu.
Baca juga : Bagnaia Ingin Sejajarkan Dirinya dengan Rossi dan Marquez
Meskipun dapat memperkecil jarak di Jerez, Bagnaia, kini, terpaut 38 poin di posisi kedua menjelang dua akhir pekan yang padat dengan dua GP berturut-turut di Barcelona dan Mugello.
Ditambah lagi, untuk pertama kalinya dalam lima tahun, Marquez benar-benar berada dalam perburuan gelar MotoGP lagi.
AFP/JORGE GUERRERO--Pembalap Gresini Racing Marc Marquez
Baca juga : Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2023 di Lombok
Pembalap Spanyol itu hanya tertinggal dua poin dari Bagnaia berkat posisi runnerup yang ia raih di Grand Prix Prancis.
Di sisi lain, bagi Martin, ini merupakan bentuk pembuktian untuk merebut kursi di tim pabrikan pada musim depan.
"Tentang masa depan saya, saya kira saya dapat mengatakan bahwa hal-hal yang terjadi di balapan berikutnya tidak akan mengubah apa pun (terkait kemampuan dan performa saya). Bahkan jika saya menang, bahkan jika saya terjatuh, saya pikir saya sudah melakukan apa yang perlu saya lakukan dan saya sangat senang dengan penampilan saya (sejauh ini)," papar Martin.
"Saya kira, mereka (tim pabrikan) harus mengambil keputusan. Saya sangat ingin pergi ke tim pabrikan Ducati tetapi jika mereka tidak menginginkan saya, apa pun alasannya yang kami tidak tahu, maka saya akan memberikan bakat saya kepada tim lain," lanjutnya.
Sementara itu, putaran keenam MotoGP 2024 akan berlangsung di Sirkuit Catalunya-Barcelona, Spanyol, pada 24-26 Mei. (Ant/Z-1)
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Setelah menjuarai GP Jerman, akhir pekan lalu, Francesco Bagnaia kini duduk di puncak klasemen kejuaraan dengan keunggulan 10 poin atas Jorge Martin.
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak ingin lengah meskipun saat ini telah mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dari rival terdekatnya, Jorge Martin.
Posisi puncak klasemen MotoGP diambil alih Francesco Bagnaia, yang memenangi balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (7/7).
Francesco Bagnaia kini berada di puncak klasemen MotoGP dengan 222 poin, unggul 10 poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Jatuhnya Jorge Martin secara dramatis di GP Jerman bukan hanya memberikan gelar pemenang kepada Francesco Bagnaia, tetapi juga puncak klasemen MotoGP.
Jorge Martin keluar sebagai pemenang Sprint Race di Sirkuit Sachsenring tahun ini, mengulangi capaiannya pada musim lalu.
Jorge Martin, yang merasa Ducati tidak serius meminatinya, akhirnya berlabuh ke pabrikan Aprilia dan memilih mengubur dalam-dalam livery merah yang dinantinya selama beberapa tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved