Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CHEF de Mission (CdM) kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie mengatakan akan mengusung tema 'Merah Putih Berkibar, Indonesia Raya Berkumandang' di Olimpiade Paris 2024.
Alasan tema itu dipilih karena, jika lagu Indonesia Raya berkumandang di Paris nanti. Maka, para atlet Indonesia mendapatkan medali emas Olimpiade.
"Kita berada di semangat yang besar, Merah Putih Berkibar, Indonesia Raya Berkumandang. Karena, untuk itu bisa terjadi, kita mesti bisa mendapatkan emas," kata Anindya di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan (25/3).
Baca juga : Beri Bantuan dana ke Cabor, Menpora Ingin Tradisi Emas Olimpiade Berlanjut
Anindya mengatakan bahwa pihaknya tidak muluk memasang target di olimpiade nanti. Ia hanya menginginkan supaya para atlet dapat mempertahankan tradisi emas.
"Kita tidak ingin muluk-muluk, kita ingin mempertahankan tradisi supaya Indonesia Raya terus berkumandang dan makin banyak tentunya makin baik," sebutnya.
Lebih lanjut, Anindya menyatakan bahwa jabatannya sebagai Chef de Mission (CdM) Olimpiade Paris merupakan sebuah kehormatan. Oleh karena itu, ia meminta dukungan dari seluruh pihak supaya target dapat tercapai.
Baca juga : Perenang Tiongkok Pan Zhanle Pecahkan Rekor Dunia
"Oleh karena ini, acara ini bukan hanya silaturahmi, tapi mengajak selalu berkolaborasi untuk cita-cita yang tinggi itu. Karena kita tahu, ujung tombaknya adalah atlet-atlet kita dan mereka lah yang selalu kita berikan support," tutur Anindya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari pun mengapresiasi upaya Anindya memimpin para atlet di Olimpiade Paris nanti dengan tema tersebut.
Ia pun optimis, pada olimpiade nanti akan tercapai sejumlah catatan positif bagi olahraga Indonesia. Apalagi, sampai saat ini masih terdapat sejumlah atlet yang memperjuangkan slot olimpiade.
Baca juga : Indonesia Incar Lebih dari Dua Emas di Olimpiade Paris
"Kita akan memberikan warna baru, di prestasi olahraga Indonesia, khususnya di olimpiade Paris," kata Raja Sapta.
"Dari tujuh atlet yang sudah lolos, ada beberapa cabang olahraga yang masih mengusahakan untuk lolos misalnya dari panahan, angkat besi, judo, aquatic, masih terus berupaya. Bahkan panjat tebing pun masih diupayakan untuk menambah atlet," imbuhnya.
Selanjutnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dito Ariotedjo pun mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Anindya. Khususnya, mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama menembus target olimpiade.
Baca juga : Anindya Bakrie Jadi Ketua Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024
"Pastinya ini pak Anindya memberikan amanah paling berat karena Olimpiade adalah ajang tertinggi di dunia. Jadi memang untuk Indonesia menuju maju secara olahraga harus mendapatkan dukungan emosional dan motivasi agar target dapat tercapai," kata Dito.
Senam Artistik Tembus Olimpiade Pertama Bagi Indonesia
Olimpiade belum bergulir, Indonesia telah mencatatkan rekor dengan mengirim wakil pertama dalam sejarah pada nomor gymnastic, Senam Artistik dengan atlet Rifda Irfanaluthfi.
Baca juga : Asian Games Berakhir Besok, Medali Indonesia Mager di Peringkat 13
Rifda pun bersyukur atas prestasinya bisa lolos Olimpiade Paris 2024. Ia pun mengaku banyak sekali perjuangan untuk mencapai Paris.
"Tentunya sangat merasa bersyukur Alhamdulillah karena Rifda enggak berjuang sendirian, Rifda juga berjuang bersama pelatih dan orang yang mendukung Rifda," kata Rifda.
"Rifda sangat senang ada pesenam Indonesia ada yang lolos Olimpiade untuk pertama kalinya," imbuhnya.
Baca juga : Asian Games Jadi Jalan Menuju Olimpiade
Rifda menceritakan, persiapan untuk mengikuti olimpiade sendiri sudah dilakukan sejak tahun 2015 silam. Salah satunya ialah dengan mengikuti Sea Games dan mengikuti ajang senam world championship.
"2015 Rifda mengikuti debut pertama di Sea Games, kemudian di World Championship. Namun, di World Championship 2015 belom lolos olimpiade," sebutnya.
Ia pun baru pecah telur lolos ke olimpiade setelah mengikuti world championship tahun 2023 silam. Soal persiapan, sampai saat ini ia masih aktif berlatih dan terus mengikuti arahan pelatih.
"Rifda berjuang lebih keras lagi, di World Championship 2018 dan 2019 tetap gagal. Namun harapan dari Rifda dan pelatih, akhirnya di 2023 kemarin walaupun sempat cedera akhirnya baru lolos olimpiade," pungkasnya. (Ndf/Z-7)
Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari kakek dari garis keturunan ayahnya yang lahir di Pare, Indonesia, 20 Maret 1940 silam.
Putri Ayu jebolan pencari bakat Indonesia Mencari Bakat (IMB) tahun 2010, menjadi pembuka dalam dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada debat cawapres perdana
Lagu Indonesia Raya diperkenalkan di Kongres Pemuda II yang diadakan di Batavia (sekarang Jakarta) pada 28 Oktober 1928.
Masyarakat bisa membayar biaya pengobatan hanya menukarnya dengan botol bekas air mineral maupun menyanyikan lagu Indonesia Raya serta mengaji Al-quran.
HARI ini, tanggal 9 Maret diperingati sebagai Hari Musik Nasional yang diambil dari momen kelahiran Wage Rudolf Soepratman, penggubah lagu Indonesia Raya. Seperti apa sosok WR Soepratman?
Tiongkok jadi negara pertama peraih medali emas di Olimpiade Paris 2024
Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 akan bergulir Sabtu (27/7) dini hari WIB. Meski begitu sejumlah cabang hraga (cabor) sudah mulai dipertandingkan sejak sebelum pembukaan.
Salah satu anggota delegasi Olimpiade Inggris Raya yang paling berprestasi, Charlotte Dujardin, telah mengundurkan diri dari Olimpiade Paris 2024
Awalnya, Rio Waida dan keluarganya tinggal di Jepang. Kemudian saat Rio berumur lima tahun, ia dan keluarganya pindah ke Indonesia.
Zohri finis dengan catatan waktu 10,19 detik, lebih cepat dari pelari Malaysia Muhammad Azeem Mohd Fahmi dengan waktu 10,37 detik.
Tim nasional para-angkat berat Indonesia meraih kesuksesan dengan enam medali dalam Pattaya 2024 Para Powerlifting World Cup di Thailand.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved