Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENYELENGGARA Olimpiade Paris 2024, Senin (11/3), mengaku terkejut dengan serangan rasis yang dialamatkan kepada musisi kenamaan Prancis Aya Nakamura terkait rumor dia akan membawakan lagu Edith Piaf di upacara pembukaan pesta olahraga sejagat itu.
Hal itu berawal dari laporan media lokal bahwa penyanyi berdarah Mali itu tengah membahas kemungkinan membawakan lagu milik Piaf kala bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, bulan lalu.
Berita itu menjadi bahan bakar dalam kampanye Partai Reconquest, yang dipimpin tokoh sayap kanan Eric Zemmour, dengan nama Nakamura dicemooh setiap kali diucapkan.
Baca juga : Tim Bulu Tangkis Jajal Tempat Pemusatan Latihan Olimpiade 2024
Penyanyi berusia 28 tahun itu telah menjadi bintang di dunia lewat lagunya, salah satunya Djadja, yang telah meraup 1 miliar stream di Youtube.
Sebuah kelompok ekstrem kecil, The Natives, memasang spanduk di dekat Sungai Seine, bertuliskan, "Tidak mungkin Aya. Ini Paris bukan pasar di Bamako."
Nakamura menanggapi hal itu di media sosial. "Anda bisa berperilaku rasia namun tentunya Anda tidak tuli. Saya menjadi penyanyi nomor satu di Prancis tidak diragukan lagi. Apa utang saya pada Anda? Tidak ada sama sekali!"
Baca juga : Atlet Prancis yang Tengah Menyusui akan Diinapkan di Hotel Selama Olimpiade Paris 2024
Komite penyelenggara Olimpiade Paris 2024 kepada AFP mengatakan, "Kami sangat terkejut dengan serangan rasis terhadap Aya Nakamura. Kami memberikan dukungan penuh kepada penyanyi Prancis yang paling banyak didengarkan di dunia."
Nakamura juga mendapatkan dukungan dari Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera yang menulis di X, "Tidak usai dipedulikan. Semua orang mencintai kamu."
Antoine Leaument, anggota parlemen dari partai sayap kiri, France Unbowed, mengkritik the Natives dengan mengatakan, "Mereka mengaku mencintai Prancis namun berusaha mengabaikan penyanyi berbahasa Prancis yang paling banyak didengarkan di dunia setelah Edith Piaf. Anda tidak bisa menjadi rasis sekaligus patriotik." (AFP/Z-1)
Ia memecahkan rekor Olimpiade sebelumnya yaitu 2:03,86 yang dibuat oleh Zhang di Tokyo tiga tahun lalu
Novak Djokovic, menggambarkan Murray sebagai "pesaing yang luar biasa".
Khelif adalah salah satu dari dua atlet yang telah diizinkan untuk bertanding dalam tinju wanita di Paris.
Pada nomor 10 meter Air Riffle, Fathur Gustafian menduduki posisi ke-15 dengan 628,7 poin dan posisi ke-43 di nomor 50 meter 3 position dengan poin 574 dari 19 kali tembakan.
Andy Murray, yang telah memenangkan dua medali emas Olimpiade, dan pasangannya, Dan Evans, menyerah 6-2 dan 6-4 dari pasangan Amerika Serikat (AS) Taylor Fritz dan Tommy Paul.
Saat melawan wakil Korea Selatan Lim Shihyeon di babak 32 besar panahan perorangan putri Olimpiade Paris 2024, Rezza Octavia sama sekali tidak mampu berbicara banyak.
Enzo Fernandez dikabarkan sudah meminta maaf secara langsung kepada rekan setim di Chelsea, terutama yang berkewarganegaraan Prancis terkait aksi rasisme yang dia lakukan.
Chelsea tidak memberikan sanksi kepada Enzo Fernandez atas nyanyian rasis yang dilakukannya bersama beberapa pemain Argentina.
Para pemain timnas Argentina memasuki lapangan dengan sambutan ejekan dan siulan yang dilakukan sebagian besar dari 35.000 penonton yang hadir di stadion.
Skuad Chelsea, saat ini, diisi tujuh pemain Prancis yaitu Axel Sisasi, Benoit Badiashile, Lesley Ugochukwu, Christopher Nkunku, Malo Gusto, Wesley Fofana, dan Malang Sarr.
Kasus rasisme yang melibatkan pemain timnas Argentina itu kian keruh usai Wakil Presiden Argentina Victoria Villaruel menyebut Prancis sebagai kolonialis dan rakyat negara Eropa itu munafik.
Striker Korea Selatan (Korsel) itu melaporkan ejekan rasisme yang diterimanya itu di laga persahabatan di Marbella, Spanyol, Senin (15/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved